QS. Ar-Rum Ayat 8
Ayat ini menyuruh agar mereka memperhatikan diri mereka sendiri. Bagaimana mereka dijadikan dari tanah, kemudian menjadi setetes mani, kemudian menjadi seorang laki-laki atau seorang perempuan. Mereka lalu melangsungkan perkawinan dan berkembang biak, seakan-akan Allah mengatakan kepada mereka, "Cobalah perhatikan dirimu yang paling dekat dengan kamu, sebelum melayangkan pandanganmu kepada yang lain." Allah berfirman pada ayat yang lain:
Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (51 (adz-dzariyat/51: 21)
Jika manusia memperhatikan dirinya sendiri dengan baik dan sadar betapa rumitnya struktur tubuh, seperti susunan urat syaraf, pembuluh darah, paru-paru, hati, jiwa, dan sebagainya, kemudian dengan susunan yang rapi itu manusia dapat berjalan, berbicara, berpikir, dan sebagainya, tentulah mereka sampai kepada kesimpulan bahwa yang menciptakan manusia itu adalah Allah yang berhak disembah, Yang Mahakuasa, dan Mahatinggi Pengeta-huan-Nya.
Allah menegaskan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya dengan penuh kebijaksanaan, serta mengandung maksud dan tujuan. Semuanya itu diciptakan atas dasar kebenaran, dengan hukum-hukum yang rapi dan tertentu, tidak bertentangan antara hukum yang satu dengan hukum yang lain. Alam semesta ini tidak dijadikan dengan sia-sia dan cuma-cuma, tanpa maksud dan tujuannya, namun hanya Allah Yang Mengetahuinya.
Alam semesta ini juga diciptakan sampai batas waktu yang ditentukan. Setelah waktu yang ditentukan itu akan ada alam akhirat, di sana akan disempurnakan keadilan Tuhan kepada makhluk-makhluk-Nya.
Apa pun yang ada di alam ini, ada masa permulaan kejadiannya dan ada pula masa berakhirnya. Tiap-tiap sesuatu pasti ada awal waktunya dan pasti pula ada akhir waktunya. Permulaan dan akhir segala sesuatu ditentukan Allah, tidak seorang pun yang sanggup mengubahnya, walaupun sesaat, kecuali jika Allah menghendaki.
Demikianlah sunatullah pada diri manusia dan alam semesta ini. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mau merenungkannya, sehingga mereka tidak percaya kepada adanya hari akhirat itu.
Surat Ar Ruum terdiri atas 60 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah diturunkan sesudah ayat Al Insyiqaq. Dinamakan Ar Ruum karena pada permulaan surat ini, yaitu ayat 2, 3 dan 4 terdapat pemberitaan bangsa Rumawi yang pada mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia, tetapi setelah beberapa tahun kemudian kerajaan Ruum dapat menuntut balas dan mengalahkan kerajaan Persia kembali. Ini adalah suatu mukjizat Al Quran, yaitu memberitakan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan juga suatu isyarat bahwa kaum muslimin yang demikian lemahnya di waktu itu akan menang dan dapat menghancurkan kaum musyrikin. Isyarat ini terbukti pertama kali pada perang Badar.
Momen Idulfitri sangat istimewa bagi setiap muslim, tak terkecuali kaum wanita muslimah. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari kaum Hawa ini saat merayakan Idulfitri ini. Hal apa saja?
Bacaan niat salat Idulfitri dapat dilakukan dalam hati sebelum melaksanakan salat Ied. Bagaimana lafadz niat salat Idulfitri ini dalam bahasa Arab dan terjemahannya?
Lima contoh khotbah Idulfitri 2025 ini dapat dijadikan referensi atau sumber tambahan ilmu bagi setiap muslim. Hari Raya Idulfitri merupakan salah satu hari paling istimewa bagi setiap umat Islam.
Pada Idulfitri atau lebaran umat Islam bisa melakukan amalan yang besar pahalanya setara dengan sahabat yang ikut perang Badar. Amalan apa saja itu?
Jadwal imsakiyah dan buka puasa ini mengikuti jadwal salat resmi Kemenag RI yang berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.