QS. Al-Hadid Ayat 8

وَمَا لَـكُمۡ لَا تُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِ‌ۚ وَالرَّسُوۡلُ يَدۡعُوۡكُمۡ لِتُؤۡمِنُوۡا بِرَبِّكُمۡ وَقَدۡ اَخَذَ مِيۡثَاقَكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ
Wa maa lakum laa tu'minuuna billaahi war Rasuulu yad'uukum lituu'minuu bi Rabbikum wa qad akhaza miisaaqakum in kuntum mu'miniin
Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul mengajak kamu beriman kepada Tuhanmu? Dan Dia telah mengambil janji (setia)mu, jika kamu orang-orang mukmin.
Juz ke-27
Tafsir
Dan mengapa kamu, wahai manusia, tidak beriman kepada Allah Yang Maha Pencipta, padahal Rasul mengajak dan menyeru kamu beriman kepada Tuhanmu? Dan sungguh, Dia telah mengambil janji setia-mu untuk bertauhid kepada-Nya. Kamu tentu akan menepati janji itu jika kamu adalah orang-orang mukmin.9. Sungguh, Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang, yaitu Al-Qur’an, yang diwahyukan kepada hamba-Nya untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan, yaitu kekafiran dan kemungkaran, kepada cahaya petunjuk menuju keimanan dan kebajikan. Dan sungguh, terhadap kamu Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang, baik di dunia maupun akhirat.
Dalam ayat ini Allah mencela orang-orang yang tidak beriman dengan menyatakan, apakah alasan tidak beriman kepada Allah, sedangkan rasul-Nya berada di tengah-tengah kamu yang mengajakmu beriman dan mengesakan-Nya dengan mengemukakan bukti-bukti nyata. Mengenai keimanan manusia ini Nabi saw pernah bersabda: Menurut kalian, siapakah yang paling mengagumkan keimanannya? Mereka (para sahabat) menjawab, "Malaikat." Nabi bersabda, "Bagaimana mungkin mereka tidak beriman sedangkan mereka di sisi Tuhannya." Lalu mereka menjawab, "Para Nabi." Nabi menjawab, "Bagaimana mungkin mereka tidak beriman sedangkan mereka menerima wahyu." Lalu mereka berkata, "Kalau begitu, kamilah orangnya." Nabi menjawab, "Bagaimana mungkin kalian tidak akan beriman sedangkan aku berada di tengah-tengah kalian. Iman seseorang yang paling mengagumkan ialah mereka yang datang sesudah kalian, membaca Al-Qur'an dan mengimaninya." (Riwayat al-Bukhari)

Selanjutnya Allah mencela orang-orang kafir, mengapa kamu tidak beriman, padahal Allah telah memperlihatkan bukti ketauhidan-Nya di alam semesta baik secara ratio maupun secara logika. Bumi, langit, laut, daratan dan semua ciptaan Allah yang kamu saksikan baik pada diri kamu maupun pada semua ciptaan-Nya adalah bukti yang nyata jika kamu benar-benar berpegang kepadaNya. Maksudnya adalah bukti wajib beriman kepada Allah dan RasulNya terdapat pada seluruh benda ciptaan-Nya serta para rasul telah membuktikan kebenaran dakwah mereka dan mukjizat-mukjizat, tetapi apa sebabnya lagi kamu tidak mau beriman?
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Hadid
Surat Al Hadiid terdiri atas 29 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Az Zalzalah. Dinamai Al Hadiid (Besi), diambil dari perkataan Al Hadiid yang terdapat pada ayat 25 surat ini.
Bacaan Selawat Asyghil:...
Bacaan Selawat Asyghil: Arab, Latin, Terjemahan dan Keutamaannya

Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.

Bacaan Doa Agar Tidak...
Bacaan Doa Agar Tidak Hujan: Arab, Latin dan Terjemahannya

Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.

7 Isi Kandungan Surat...
7 Isi Kandungan Surat Al-A'raf Ayat 1-20 yang Dapat Dipelajari, Terdapat Bahayanya Menzalimi Allah

Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.

Kisah Bijak Para Sufi:...
Kisah Bijak Para Sufi: Cara Membuat Api

Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.

Hukum Tajwid Surat Yasin...
Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 16-18, Yuk Belajar Bersama!

Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.