QS. Asy-Syams Ayat 8

فَاَلۡهَمَهَا فُجُوۡرَهَا وَتَقۡوٰٮهَا
Fa-alhamahaa fujuurahaa wa taqwaahaa
maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,
Juz ke-30
Tafsir
Setelah menyempurnakan ciptaan jwia itu maka Dia mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaannya. Jiwa manusia laksana wadah bagi nilai-nilai yang diembannya. Jiwa bisa menjadi baik atau buruk tergantung nilai mana yang manusia pilih dan aktualisasikan.
Terakhir, Allah bersumpah dengan diri manusia yang telah Ia ciptakan dengan kondisi fisik dan psikis yang sempurna. Setelah menciptakannya secara sempurna, Allah memasukkan ke dalam diri manusia potensi jahat dan baik.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syams
Surat Asy Syams terdiri atas 15 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Qadar. Dinamai Asy Syams (matahari) diambil dari perkataan Asy Syams yang terdapat pada ayat permulaan surat ini.
Contoh Naskah MC Bahasa...
Contoh Naskah MC Bahasa Jawa untuk Tahlil dan Yasin, Bisa Dijadikan Referensi

Contoh naskah MC Bahasa Jawa untuk Tahlil dan Yasin ini dapat dijadikan referensi ketika akan mengisi acara tahlilan. Seperti apa contohnya?

Hukum Tajwid Surat Al...
Hukum Tajwid Surat Al Baqarah Ayat 74, Lengkap dengan Penjelasan dan Cara Membaca

Surat Al-Baqarah ayat 74 membahas tentang kekerasan hati yang ditunjukkan oleh sebagian Bani Israel setelah mereka menerima petunjuk dan memahami kebenaran.

Istidraj Ternyata Azab...
Istidraj Ternyata Azab yang Mengerikan, Mengapa Umat Islam Banyak yang Tidak Menyadarinya?

Istidraj adalah salah satu azab yang sangat mengerikan. Sebab, seseorang yang sudah terkena istidraj berarti Allah Taala sudah memalingkan perhatian dari mereka

Surat al-Ashr : Bacaan,...
Surat al-'Ashr : Bacaan, Keutamaan dan Penjelasannya

Allah Taala telah bersumpah demi waktu atau masa. Ini menunjukkan pentingnya waktu. Maka sudah sepantasnya manusia memanfaatkannya secara baik, efektif dan semaksimal mungkin untuk amal shalih.

Benarkah Salat Sunnah...
Benarkah Salat Sunnah Rawatib harus Ada Jeda dengan Salat Wajib?

Dalam melaksanakan salat sunnah rawatib, umumnya dilakukan sebelum atau sesudah salat wajib (fardhu). Namun, benarkah harus ada jeda saat melaksanakannya?