QS. As-Saffat Ayat 85
Firman Allah:
(Ingatlah) ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolongmu sedikit pun? Wahai ayahku! Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. (Maryam/19: 42-43)
Nabi Ibrahim dengan tegas menyatakan kepada mereka bahwa tidaklah benar sikap mereka yang menghendaki selain Allah untuk disembah dengan alasan-alasan yang tidak benar. Untuk menyembah Tuhan yang gaib diperlukan petunjuk kalau tidak penyembahan itu tentulah didasarkan atas khayalan-khayalan dan selera pikiran masing-masing orang. Hal demikian ini akan menimbulkan banyaknya bentuk penyembahan kepada Tuhan sesuai dengan konsepsi masing-masing orang tentang Tuhan.
Pada zaman Jahiliah, tiap-tiap kabilah Arab mempunyai berhala dan patung sendiri-sendiri sesuai dengan pikirannya masing-masing. Demikian juga zaman Nabi Ibrahim terdapat banyak patung sembahan mereka sebagai hasil imajinasi kaumnya pada waktu itu. Nabi Ibrahim yang diberi Allah ilmu pengetahuan yang tidak diberikan kepada kaumnya, tentulah beliau berusaha untuk mengubah keadaan demikian. Lalu beliau mengemukakan berbagai pertanyaan kepada kaumnya sehingga terpaksa mereka berpikir tentang diri mereka masing-masing apa dasar anggapan mereka tidak menyembah Tuhan Pencipta dan Penguasa semesta alam, bahkan sebaliknya mereka mempersekutukan-Nya dengan patung-patung dan berhala-berhala. Sebenarnya mereka tidak dapat mengemukakan alasan untuk menolak menyembah Tuhan Yang Maha Esa.
Surat Ash Shaaffaat terdiri atas 182 ayat termasuk golongan surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al An'aam. Dinamai dengan Ash Shaaffaat (yang bershaf-shaf) ada hubungannya dengan perkataan Ash Shaaffaat yang terletak pada ayat permulaan surat ini yang mengemukakan bagaimana para malaikat yang berbaris di hadapan Tuhannya yang bersih jiwanya, tidak dapat digoda oleh syaitan. Hal ini hendaklah menjadi i'tibar bagi manusia dalam menghambakan dirinya kepada Allah.
Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.
Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.