QS. Ali 'Imran Ayat 86
Bahwa Ibnu 'Abbas berkata, "Ada seseorang dari golongan Ansar sudah masuk Islam, kemudian ia murtad dan bergabung ke golongan orang musyrik tetapi ia menyesal. Lalu ia minta kepada kaumnya agar ditanyakan kepada Rasulullah saw, "Bisakah diterima tobat saya?" Maka turunlah (ayat 86) sampai dengan (ayat 89). Kemudian disampaikanlah hal itu kepadanya, maka ia kembali masuk Islam."
Orang yang kembali menjadi kafir sesudah beriman, Allah tidak akan memberikan jalan untuk mendapatkan petunjuk. Karena, mereka tidak mengakui berita gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad yang tercantum dalam kitab-kitab mereka. Semula mereka berkeinginan untuk mengikuti Nabi Muhammad apabila mereka diberi umur panjang, dan apabila nabi baru itu diutus dari kalangan mereka. Tetapi setelah ternyata Nabi Muhammad saw datang, dan dia bukanlah dari kalangan mereka, mereka pun mengingkarinya, meskipun kedatangan Nabi Muhammad itu disertai dengan bukti-bukti yang nyata tentang kenabiannya. Orang yang mulanya beriman kemudian kafir kembali, mereka menganiaya diri sendiri, dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang menganiaya diri sendiri, karena Allah telah menerangkan bahwa petunjuk kepada jalan yang benar hanya dapat berpengaruh, apabila orang itu bersih jiwanya, sehingga ia dapat menerima bukti-bukti kebenaran dari petunjuk itu. Tetapi kalau orang itu hatinya telah dinodai oleh kezaliman maka ia akan menyeleweng dari jalan yang benar. Oleh sebab itu mereka tidak akan mungkin lagi menerima petunjuk Allah.
Surat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa a.s., persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa a.s. Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani (dua yang cemerlang), karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa a.s., kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. dan sebagainya.
Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.
Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.