QS. At-Taubah Ayat 86

وَاِذَاۤ اُنۡزِلَتۡ سُوۡرَةٌ اَنۡ اٰمِنُوۡا بِاللّٰهِ وَجَاهِدُوۡا مَعَ رَسُوۡلِهِ اسۡتَـاۡذَنَكَ اُولُوا الطَّوۡلِ مِنۡهُمۡ وَقَالُوۡا ذَرۡنَا نَكُنۡ مَّعَ الۡقٰعِدِيۡنَ
Wa izaaa unzilat Suuratun an aaminuu billaahi wa jaahiduu ma'a Rasuulihis taazanaka uluttawli minhum wa qooluu zarnaa nakum ma'alqoo 'idiin
Dan apabila diturunkan suatu surah (yang memerintahkan kepada orang-orang munafik), "Berimanlah kepada Allah dan berjihadlah bersama Rasul-Nya," niscaya orang-orang yang kaya dan berpengaruh di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata, "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk (tinggal di rumah)."
Juz ke-10
Tafsir
Ayat yang lalu menjelaskan sikap buruk kaum munafik, maka ayat ini menjelaskan sikap buruk lainnya, terutama dari mereka yang terpandang di masyarakat. Dan apabila diturunkan suatu surah yang memerintahkan kepada orang-orang munafik, "Berimanlah kepada Allah dan berjihadlah bersama Rasul-Nya," niscaya orang-orang munafik, terutama yang kaya dan berpengaruh di antara mereka, meminta izin kepadamu untuk tidak berjihad dan mereka berkata, "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk tinggal di rumah, tidak ikut berjihad."
Ayat ini menerangkan bagaimana lemahnya iman orang-orang munafik dan bagaimana pengecutnya mereka. Bukan saja terdapat pada orang-orang biasa, tetapi juga pada orang-orang kaya. Kalau ada surah turun yang ayat-ayatnya memerintahkan agar beriman dan berjihad bersama Rasulullah, orang-orang kaya dari mereka buru-buru datang menghadap Rasulullah, meminta izin agar tidak ikut berjihad dan berperang. Mereka tidak malu membuat alasan yang dibuat-buat untuk menguatkan permohonan mereka kepada Rasulullah saw, padahal mereka mampu dan kuat untuk berjihad dari segi kesehatan dan kemampuan. Dengan enteng, mereka mengatakan biarlah kami tinggal di rumah bersama orang-orang lemah yang tidak ikut berperang.

Cara-cara yang demikian itu menunjukkan bahwa mereka lebih mencintai kesenangan dan harta benda mereka daripada mencintai Allah dan Rasul-Nya. Hal yang serupa ini dijelaskan pula oleh Allah swt dalam firman-Nya:

Dan orang-orang yang beriman berkata, "Mengapa tidak ada suatu surah (tentang perintah jihad) yang diturunkan?" Maka apabila ada suatu surah diturunkan yang jelas maksudnya dan di dalamnya tersebut (perintah) perang, engkau melihat orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit akan memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati. Tetapi itu lebih pantas bagi mereka." (Muhammad/47: 20)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. At-Taubah
Surat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan At Taubah yang berarti pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga dengan Baraah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin. Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surat ini. Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, karena surat ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah. Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Saidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.