QS. Al-An’am Ayat 87

وَمِنۡ اٰبَآٮِٕهِمۡ وَذُرِّيّٰتِهِمۡ وَاِخۡوَانِهِمۡ‌ۚ وَاجۡتَبَيۡنٰهُمۡ وَهَدَيۡنٰهُمۡ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ
Wa min aabaaa'ihim wa zurriyyaatihim wa ikhwaanihim wajtabainaahum wa hadainaahum ilaa Siraatim Mustaqiim
(dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus.
Juz ke-7
Tafsir
Untuk menghilangkan kesan bahwa anugerah Allah hanya diberikan kepada para nabi yang telah disebutkan di atas, maka Allah menegaskan bahwa Dia melebihkan pula derajat sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka, baik lelaki maupun perempuan, dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka menjadi nabi dan rasul, dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang luas lagi lurus.
Ayat ini menegaskan bahwa Allah memberikan keutamaan kepada keluarga Nabi Ibrahim, baik dari garis keturunannya, ke atas, ke bawah maupun ke samping atau dari garis kerabatnya.

Ayat ini merupakan penegasan dari ayat-ayat yang lalu yaitu keutamaan-keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada pendahulu Nabi Ibrahim, yaitu Nuh dan keturunannya, yaitu Ishak, Ya'kub, Daud, Sulaiman, Ayyub, Yunus, Musa dan Harun.

Di samping itu Allah menjelaskan pula bahwa Dia memberikan keutamaan juga kepada keluarganya ke samping yaitu anak saudara Nabi Ibrahim yang membantunya dalam memperjuangkan tauhid, yang ikut bersamanya hijrah ke negeri Syam, yaitu Lut yang kemudian diutus ke negeri Sodom. Mereka diberi limpahan oleh Allah dengan karunia hidayah, sehingga dapat mencapai kemuliaan yang tidak ternilai dan terpimpin ke jalan yang lurus, jalan yang menuju kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-An’am
Surat Al An'aam (binatang ternak: unta, sapi, biri-biri dan kambing) yang terdiri atas 165 ayat, termasuk golongan surat Makkiyah, karena hampur seluruh ayat-ayat-Nya diturunkan di Mekah dekat sebelum hijrah. Dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin, yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak itu.