QS. Al-Baqarah Ayat 9

يُخٰدِعُوۡنَ اللّٰهَ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا ‌ۚ وَمَا يَخۡدَعُوۡنَ اِلَّاۤ اَنۡفُسَهُمۡ وَمَا يَشۡعُرُوۡنَؕ
Yukhaadi'uunal laaha wallaziina aamanuu wa maa yakhda'uuna illaaa anfusahum wa maa yash'uruun
Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.
Juz ke-1
Tafsir
Mereka menduga, dengan mengatakan seperti itu, telah berhasil menipu Allah dengan menganggap Allah tidak mengetahui rahasia yang mereka sembunyikan, padahal Allah Maha Mengetahui segala yang tersembunyi dan yang tampak; dan mereka juga merasa telah berhasil menipu orang-orang yang beriman, dengan berpura-pura beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. Sebab akibat buruk perbuatan mereka itu, cepat atau lambat, akan kembali kepada mereka sendiri.
Orang munafik itu menipu Allah, dengan cara menipu Rasul-Nya yaitu Muhammad saw. Menipu Allah, Rasul-Nya dan orang mukmin ialah dengan memperlihatkan iman, kasih sayang dan menyembunyikan permusuhan dalam batin. Mereka bergaul dengan kaum Muslimin, untuk memata-matai mereka dan kemudian menyampaikannya kepada musuh-musuh Islam. Mereka menyebarkan permusuhan dan fitnah, untuk melemahkan barisan kaum Muslimin. Usaha kaum munafik itu gagal dan sia-sia. Hati mereka bertambah susah, sedih dan dengki, sehingga pertimbangan-pertimbangan yang benar dan jujur untuk menilai kebenaran semakin lenyap dari mereka. Mereka sejatinya bukanlah menipu Allah, Rasul-Nya dan para mukminin, tetapi mereka menipu diri mereka sendiri. Akibatnya, perbuatan mereka itu akan menimpa diri mereka sendiri, hanya saja mereka tidak menyadarinya. Kesadaran merupakan daya jiwa untuk menanggapi sesuatu yang tersembunyi, yang tersirat dari yang nyata atau yang tidak nyata.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Baqarah
Surat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Hajji wadaa' (hajji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir). Seluruh ayat dari surat Al Baqarah termasuk golongan Madaniyyah, merupakan surat yang terpanjang di antara surat-surat Al Quran yang di dalamnya terdapat pula ayat yang terpancang (ayat 282). Surat ini dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai dengan 74), dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Dinamai Fusthaatul-Quran (puncak Al Quran) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga surat alif-laam-miim karena surat ini dimulai dengan Alif-laam-miim.