QS. Ali 'Imran Ayat 90
Penegasan Allah bahwa tobat mereka tidak akan diterima dalam ayat ini, berbeda dengan penegasan dalam ayat-ayat yang lalu dimana Allah berfirman:
Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya¦ (asy-Syura'/42: 25)
Dalam ayat ini yang dimaksud dengan kafir ialah Ahli Kitab yang sebelumnya telah mengetahui kedatangan Nabi Muhammad saw. Kemudian setelah Nabi Muhammad diutus mereka mengingkarinya. Kekafiran mereka bertambah-tambah dan menjadi-jadi, sehingga tidak mungkin lagi diterima tobat mereka, seperti diterangkan oleh firman Allah:
¦.Kemudian bertambah kekafirannya, ¦ (Ali 'Imran/3: 90)
Sebenarnya jiwa yang baik ialah jiwa yang mau menyesali perbuatan dosa, kemudian menjauhkan diri dari dosa. Jiwa yang demikian masih bisa diharapkan menerima ampunan. Akan tetapi jiwa yang kotor, yang telah menjadi sarang kemusyrikan dan kekafiran serta dicekam oleh dorongan-dorongan berbuat dosa, yang menyebabkan hatinya terbelenggu untuk melihat cahaya kebenaran, hingga setiap ia ingin bertobat selalu ada yang menghalang-halanginya untuk menerima kebenaran. Jiwa yang serupa ini amat sukar untuk dibersihkan kembali seperti keadaannya semula.
Kemudian ditegaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang betul-betul tersesat, karena mereka telah mengingkari kebenaran. Mereka itu telah menempuh jalan yang salah, karena itu mereka tidak akan bahagia. Mereka tidak ada harapan lagi untuk mendapat petunjuk dan tidak akan mendapat pengampunan selama-lamanya.
Surat Ali 'Imran yang terdiri dari 200 ayat ini adalah surat Madaniyyah. Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa a.s., persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa a.s. Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani (dua yang cemerlang), karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa a.s., kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. dan sebagainya.
Bacaan selawat asyghil pertama kali dicetuskan oleh Jafar bin Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali Al-Murtadlo. Kata asyghil, dalam bahasa Arab berarti sibuk.
Bacaan doa agar tidak hujan bisa diamalkan jika turunnya hujan justru merugikan diri kita. Doa ini dikenal juga sebagai doa agar dihindarkan dari hujan yang merusak.
Surat Al Araf ayat 1-20 memberikan berbagai kandungan penting, mulai dari pengingat akan kebesaran Allah hingga panduan menjalani kehidupan yang penuh makna.
Ahmad Al-Badawi dituduh menyebarkan agama Kristen oleh orang Islam ia pun ditolak oleh orang Kristen karena tak mau menerima dogma-dogma Kristen secara harafiah. Ia pendiri tarekat Badawi Mesir.
Hukum tajwid Surat Yasin ayat 16-18 penting dipelajari kaum muslim. Tak sekadar menambah ilmu atau pengetahuan, namun juga ditujukan agar nantinya tidak keliru saat membacanya.