QS. Asy-Syu'ara' Ayat 91

وَبُرِّزَتِ الۡجَحِيۡمُ لِلۡغٰوِيۡنَۙ‏
Wa burrizatil Jahiimu lilghaawiin
dan neraka Jahim diperlihatkan dengan jelas kepada orang-orang yang sesat,"
Juz ke-19
Tafsir
Dan sebaiknya neraka Jahim yang sangat panas dan menakutkan diperlihatkan dengan jelas kepada orang-orang yang memilih jalan sesat,” yaitu jalan kehidupan yang tidak diridai oleh Allah seperti kekafiran dan kesyirikan.
Sebaliknya, neraka juga diperlihatkan kepada orang-orang yang sesat. Mereka menyaksikan kedahsyatan kobaran apinya. Dalam Al-Qur'an dilukiskan bahwa kobaran api neraka itu dari jauh saja sudah terdengar gejolaknya. Itulah yang akan menjadi tempat kediaman mereka, tanpa dapat mengelak lagi. Ayat itu menggambarkan betapa cepat siksaan tersebut menimpa mereka. Sungguh hal itu tidak pernah mereka bayangkan ketika masih ada di dunia ini, karena mereka tidak peduli dengan azab Allah, seperti dijelaskan dalam ayat ini:

Dan kepada mereka dikatakan, "Pada hari ini Kami melupakan kamu sebagaimana kamu telah melupakan pertemuan (dengan) harimu ini; dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tidak akan ada penolong bagimu. (al-Jatsiyah/45: 34)
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Asy-Syu'ara'
Surat ini terdiri dari 227 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan Asy Syu'araa' (kata jamak dari Asy Syaa'ir yang berarti penyair) diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair. Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan. Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena demikian tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan Al Quran dituduh sebagai syair, Al Quran adalah wahyu Allah, bukan buatan manusia.