QS. Yusuf Ayat 94

وَلَمَّا فَصَلَتِ الۡعِيۡرُ قَالَ اَبُوۡهُمۡ اِنِّىۡ لَاَجِدُ رِيۡحَ يُوۡسُفَ‌ لَوۡلَاۤ اَنۡ تُفَـنِّدُوۡنِ‏
Wa lammaa fasalatil 'iiru qoola abuuhum innii la ajidu riiha Yuusufa law laaa an tufanniduun
Dan ketika kafilah itu telah keluar (dari negeri Mesir), ayah mereka berkata, "Sesungguhnya Aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)."
Juz ke-13
Tafsir
Saudara-saudara Nabi Yusuf mengikuti perintahnya. Mereka mempersiapkan diri untuk kembali ke Kanaan. Dan demikianlah, ketika kafilah itu telah keluar dari Mesir, ayah mereka yang berada jauh di Kanaan berkata kepada para menantu dan cucunya yang tinggal bersamanya di Kanaan, "Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf. Sekiranya kamu semua tidak menuduhku sudah pikun atau lemah akal, tentu kamu akan membenarkanku."
Tatkala barisan unta putra-putra Yakub keluar dari perbatasan negeri Mesir menuju tanah Syam, berkatalah Yakub kepada cucu-cucunya dan para kerabat yang berada di sampingnya pada waktu itu, "Aku telah mencium bau Yusuf yang wangi, seperti baunya yang pernah aku kenal di waktu kecilnya. Andaikata kalian tidak berburuk sangka kepadaku, menyangka bahwa aku lemah akal, rusak pikiran karena terlalu tua, tentunya kalian akan membenarkan ucapanku ini bahwa aku benar-benar telah mencium bau Yusuf, dan dia masih hidup. Tidak lama lagi aku akan berjumpa dengannya dan merasa senang melihatnya." Ini adalah suatu mukjizat bagi Yakub yang dapat mencium bau Yusuf dari tempat yang amat jauh, kira-kira delapan hari perjalanan unta waktu itu.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Yusuf
Surat Yusuf ini terdiri atas 111 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah. Surat ini dinamakan surat Yusuf adalah karena titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf a.s. Riwayat tersebut salah satu di antara cerita-cerita ghaib yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebagai mukjizat bagi beliau, sedang beliau sebelum diturunkan surat ini tidak mengetahuinya. Menurut riwayat Al Baihaqi dalam kitab Ad Dalail bahwa segolongan orang Yahudi masuk agama Islam sesudah mereka mendengar cerita Yusuf a.s. ini, karena sesuai dengan cerita-cerita yang mereka ketahui. Dari cerita Yusuf a.s. ini, Nabi Muhammad s.a.w. mengambil pelajaran-pelajaran yang banyak dan merupakan penghibur terhadap beliau dalam menjalankan tugasnya.