QS. At-Taubah Ayat 96

يَحۡلِفُوۡنَ لَـكُمۡ لِتَرۡضَوۡا عَنۡهُمۡ‌ۚ فَاِنۡ تَرۡضَوۡا عَنۡهُمۡ فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يَرۡضٰى عَنِ الۡقَوۡمِ الۡفٰسِقِيۡنَ
Yahlifuuna lakum litardaw 'anhum fa in tardaw 'anhum fa innal laaha laa yardaa 'anil qawmil faasiqiin
Mereka akan bersumpah kepadamu agar kamu bersedia menerima mereka. Tetapi sekalipun kamu menerima mereka, Allah tidak akan ridha kepada orang-orang yang fasik.
Juz ke-11
Tafsir
Lalu setelah itu mereka akan bersumpah kembali kepadamu agar kamu bersedia menerima mereka bergabung kembali dan mendapat tempat di hatimu. Tetapi sekalipun kamu menerima mereka, sungguh Allah tidak akan rida dan murka kepada mereka, karena mereka adalah orang-orang fasik dan Allah tidak rida kepada orang-orang yang fasik, yakni mereka yang bergelimang dosa.
Ayat ini menegaskan sekali lagi bahwa kaum munafik itu akan bersumpah dengan nama Allah untuk meminta maaf kepada Rasulullah dan kaum Muslimin agar beliau dan kaum Muslimin rida (senang) kepada mereka serta memaafkan segala kesalahan mereka. Sesudah itu Allah menegaskan, bahwa tidak sepatutnya Rasulullah dan kaum Muslimin senang dan rida kepada kaum munafik, karena Allah sendiri tidak senang kepada kaum yang fasik.

Kemurkaan Allah kepada kaum munafik adalah disebabkan karena keingkaran dan sifat-sifat jelek mereka. Andaikata ada di antara orang-orang mukmin itu orang yang bersimpati, kepada kaum munafik maka orang itu pun akan ditimpa kemurkaan Allah.

Akan tetapi, bila kaum munafik itu bertobat dan memohon ampun kepada Allah serta meninggalkan kemunafikan dan sifat-sifat jelek mereka sebelum ajal mereka tiba, maka Allah akan menerima tobat mereka dan memberikan ampunan atas dosa-dosa yang telah mereka perbuat.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. At-Taubah
Surat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan At Taubah yang berarti pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga dengan Baraah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin. Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surat ini. Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, karena surat ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah. Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad s.a.w. kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Saidina 'Ali r.a. pada musim haji tahun itu juga.