QS. Yunus Ayat 70-79
-
مَتَاعٌ فِى الدُّنۡيَا ثُمَّ اِلَيۡنَا مَرۡجِعُهُمۡ ثُمَّ نُذِيۡقُهُمُ الۡعَذَابَ الشَّدِيۡدَ بِمَا كَانُوۡا يَكۡفُرُوۡنَMataa'un fiddunyaa summa ilainaa marji'uhum summa nuziiquhumul 'azaabash shadiida bimaa kaanuu yakkfuruun70. (Bagi mereka) kesenangan (sesaat) ketika di dunia, selanjutnya kepada Kamilah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka azab yang berat, karena kekafiran mereka.Juz ke-11 tafsir ayat ke-70
-
وَاتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَاَ نُوۡحٍۘ اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهٖ يٰقَوۡمِ اِنۡ كَانَ كَبُرَ عَلَيۡكُمۡ مَّقَامِىۡ وَتَذۡكِيۡرِىۡ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَعَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلۡتُ فَاَجۡمِعُوۡۤا اَمۡرَكُمۡ وَشُرَكَآءَكُمۡ ثُمَّ لَا يَكُنۡ اَمۡرُكُمۡ عَلَيۡكُمۡ غُمَّةً ثُمَّ اقۡضُوۡۤا اِلَىَّ وَ لَا تُنۡظِرُوۡنِWatlu 'alaihim naba'a nuh(in), iz qala liqaumihi ya qaumi in kana kabura 'alaikum maqami wa tazkiri bi'ayatillahi fa 'alallahi tawakkaltu fa ajmi'u amrakum wa syuraka'akum summa la yakun amrukum 'alaikum gummatan summaqdu ilayya wa la tunzirun71. Dan bacakanlah kepada mereka berita penting (tentang) Nuh ketika (dia) berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Jika terasa berat bagimu aku tinggal (bersamamu) dan peringatanku dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakal. Karena itu bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku), dan janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku, dan janganlah kamu tunda lagi.Juz ke-11 tafsir ayat ke-71
-
فَاِنۡ تَوَلَّـيۡتُمۡ فَمَا سَاَلۡـتُكُمۡ مِّنۡ اَجۡرٍؕاِنۡ اَجۡرِىَ اِلَّا عَلَى اللّٰهِۙ وَاُمِرۡتُ اَنۡ اَكُوۡنَ مِنَ الۡمُسۡلِمِيۡنَFa in tawallaitum famaa sa altukum min ajrin in ajriya illaa 'alal laahi wa umirtu an akuuna minal muslimiin72. Maka jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta imbalan sedikit pun darimu. Imbalanku tidak lain hanyalah dari Allah, dan aku diperintah agar aku termasuk golongan orang-orang Muslim (berserah diri)."Juz ke-11 tafsir ayat ke-72
-
فَكَذَّبُوۡهُ فَنَجَّيۡنٰهُ وَمَنۡ مَّعَهٗ فِى الۡـفُلۡكِ وَجَعَلۡنٰهُمۡ خَلٰٓٮِٕفَ وَاَغۡرَقۡنَا الَّذِيۡنَ كَذَّبُوۡا بِاٰيٰتِنَا ۚ فَانْظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَاقِبَةُ الۡمُنۡذَرِيۡنَFakazzabuuhu fanajjainaahu wa mamm'ahuu fil fulki wa ja'alnaahum khalaaa'ifa wa aghraqnal laziina kazzabuu bi aayaatinaa fanzur kaifa kaana 'aaqibatul munzariin73. Kemudian mereka mendustakannya (Nuh), lalu Kami selamatkan dia dan orang yang bersamanya di dalam kapal, dan Kami jadikan mereka itu khalifah dan Kami tenggelamkan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.Juz ke-11 tafsir ayat ke-73
-
ثُمَّ بَعَثۡنَا مِنۡۢ بَعۡدِهٖ رُسُلًا اِلٰى قَوۡمِهِمۡ فَجَآءُوۡهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ فَمَا كَانُوۡا لِيُؤۡمِنُوۡا بِمَا كَذَّبُوۡا بِهٖ مِنۡ قَبۡلُ ؕ كَذٰلِكَ نَطۡبَعُ عَلٰى قُلُوۡبِ الۡمُعۡتَدِيۡنَSummma ba'asnaa mim ba'dihii Rusulan ilaa qawmihim fajaaa'uuhum bilbaiyinaati famaa kaanuu liyu'minuu bimaa kazzabuu bihii min qabl; kazaalika natba'u 'alaa quluubil mu'tadiin74. Kemudian setelahnya (Nuh), Kami utus beberapa rasul kepada kaum mereka (masing-masing), maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan yang jelas, tetapi mereka tidak mau beriman karena mereka dahulu telah (biasa) mendustakannya. Demikianlah Kami mengunci hati orang-orang yang melampaui batas.Juz ke-11 tafsir ayat ke-74
-
ثُمَّ بَعَثۡنَا مِنۡۢ بَعۡدِهِمۡ مُّوۡسٰى وَهٰرُوۡنَ اِلٰى فِرۡعَوۡنَ وَمَلَاِ۫ ٮِٕهٖ بِاٰيٰتِنَا فَاسۡتَكۡبَرُوۡا وَكَانُوۡا قَوۡمًا مُّجۡرِمِيۡنَSumma ba'asnaa mim ba'dihim Muusaa Wa Haaruuna ilaa Fir'awna wa mala'ihii bi aayaatinaa fastakbaruu wa kaanuu qawmam mujrimiin75. Kemudian setelah mereka, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya, dengan membawa tanda-tanda (kekuasaan) Kami. Ternyata mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.Juz ke-11 tafsir ayat ke-75
-
فَلَمَّا جَآءَهُمُ الۡحَـقُّ مِنۡ عِنۡدِنَا قَالُوۡۤا اِنَّ هٰذَا لَسِحۡرٌ مُّبِيۡنٌFalammaa jaaa'ahumul haqqu min 'indinaa qooluuu inna haazaa lasihrum mubiin76. Maka ketika telah datang kepada mereka kebenaran dari sisi Kami, mereka berkata, "Ini benar-benar sihir yang nyata."Juz ke-11 tafsir ayat ke-76
-
قَالَ مُوۡسٰٓى اَتَقُوۡلُوۡنَ لِلۡحَقِّ لَمَّا جَآءَكُمۡ ؕ اَسِحۡرٌ هٰذَا ؕ وَلَا يُفۡلِحُ السَّاحِرُوۡنَQoolaa Muusaaa ataquuluuna lilhaqqi lammmaa jaaa'a kum asihrun haazaa wa laa yuflihus saabiruun77. Musa berkata, "Pantaskah kamu mengatakan terhadap kebenaran ketika ia datang kepadamu, ‘sihirkah ini?’ Padahal para pesihir itu tidaklah mendapat kemenangan."Juz ke-11 tafsir ayat ke-77
-
قَالُـوۡۤا اَجِئۡتَـنَا لِتَلۡفِتَـنَا عَمَّا وَجَدۡنَا عَلَيۡهِ اٰبَآءَنَا وَتَكُوۡنَ لَكُمَا الۡكِبۡرِيَآءُ فِى الۡاَرۡضِؕ وَمَا نَحۡنُ لَـكُمَا بِمُؤۡمِنِيۡنَQooluu aji'tanaa litalfitanaa 'ammaa wajadnaa 'alaihi aabaaa'anaa wa takuuna lakumal kibriyaaa'u fil ardi wa maa nahnu lakumaa bimu' miniin78. Mereka berkata, "Apakah engkau datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa (kepercayaan) yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya (menyembah berhala), dan agar kamu berdua mempunyai kekuasaan di bumi (negeri Mesir)? Kami tidak akan mempercayai kamu berdua."Juz ke-11 tafsir ayat ke-78
-
وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ ائۡتُوۡنِىۡ بِكُلِّ سٰحِرٍ عَلِيۡمٍWa qoola Fir'awnu' tuunii bikulli saahirin 'aliim79. Dan Fir‘aun berkata (kepada pemuka kaumnya), "Datangkanlah kepadaku semua pesihir yang ulung!"Juz ke-11 tafsir ayat ke-79
Yazid bin Abdil Malik menjadi khalifah pada tahun 720-724 M. Ia menggantikan khalifah Umar bin Abdul Aziz. Ia terkenal sebagai khalifah yang senang berfoya-foya, berhura-hura dan bersenang-senang dengan wanita.
Hijrah atau berhijrah untuk kita saat ini adalah meninggalkan apa yang dibenci oleh Allah menuju kepada hal yang dicintai oleh Allah. Lantas apa persiapannya untuk hijrah ini?
Salah satu kebahagiaan orang tua adalah ketika memiliki anak-anak penurut dan tidak keras kepala. Karena itu, ada beberapa doa yang bersumber dari Al Quran dan hadis yang bisa diamalkan.
Ada beberapa doa yang dianjurkan diamalkan agar mempermeudah datangnya jodoh kita. Doa ini bersumber dari Al-Quran dan Hadis Nabi Shallallahu alaihi wa sallam.
Nama-nama Islami biasanya sarat dengan arti yang indah dan keberkahan, karena diyakini bahwa nama merupakan doa yang akan tercermin dalam perjalanan hidup sang anak.