QS. Al-Baqarah Ayat 238-248

  • حَافِظُوۡا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الۡوُسۡطٰى وَقُوۡمُوۡا لِلّٰهِ قٰنِتِيۡنَ
    Haafizuu 'alas salawaati was Salaatil Wustaa wa quumuu lillaahi qoonitiin
    238. Peliharalah semua shalat dan shalat wusta. Dan laksanakanlah (shalat) karena Allah dengan khusyuk.
  • فَاِنۡ خِفۡتُمۡ فَرِجَالًا اَوۡ رُكۡبَانًا ‌‌ ۚ فَاِذَآ اَمِنۡتُمۡ فَاذۡکُرُوا اللّٰهَ کَمَا عَلَّمَکُمۡ مَّا لَمۡ تَكُوۡنُوۡا تَعۡلَمُوۡنَ
    Fa in khiftum farijaalan aw rukbaanan fa izaaa amintum fazkurul laaha kamaa 'allamakum maa lam takuunuu ta'lamuun
    239. Jika kamu takut (ada bahaya), shalatlah sambil berjalan kaki atau berkendaraan. Kemudian apabila telah aman, maka ingatlah Allah (shalatlah), sebagaimana Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui.
  • وَالَّذِيۡنَ يُتَوَفَّوۡنَ مِنۡکُمۡ وَيَذَرُوۡنَ اَزۡوَاجًا  ۖۚ وَّصِيَّةً لِّاَزۡوَاجِهِمۡ مَّتَاعًا اِلَى الۡحَـوۡلِ غَيۡرَ اِخۡرَاجٍ‌‌ ۚ فَاِنۡ خَرَجۡنَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيۡکُمۡ فِىۡ مَا فَعَلۡنَ فِىۡٓ اَنۡفُسِهِنَّ مِنۡ مَّعۡرُوۡفٍؕ وَاللّٰهُ عَزِيۡزٌ حَکِيۡمٌ
    Wal-lazina yutawaffauna minkum wa yazaruna azwaja(n), wasiyyatal li'azwajihim mataan ilal-hauli gaira ikhraj(in), fa'in kharajna fala junaha alaikum fi ma faalna fi anfusihinna mim maruf(in), wallahu azizun hakim
    240. Dan orang-orang yang akan mati di antara kamu dan meninggalkan istri-istri, hendaklah membuat wasiat untuk istri-istrinya, (yaitu) nafkah sampai setahun tanpa mengeluarkannya (dari rumah). Tetapi jika mereka keluar (sendiri), maka tidak ada dosa bagimu (mengenai apa) yang mereka lakukan terhadap diri mereka sendiri dalam hal-hal yang baik. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
  • وَلِلۡمُطَلَّقٰتِ مَتَاعٌ ۢ بِالۡمَعۡرُوۡفِ ‌ؕ حَقًّا عَلَى الۡمُتَّقِيۡنَ‏
    Wa lilmutallaqooti mataa'um bilma'ruufi haqqan 'alal muttaqiin
    241. Dan bagi perempuan-perempuan yang diceraikan hendaklah diberi mut‘ah menurut cara yang patut, sebagai suatu kewajiban bagi orang yang bertakwa.
  • كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـکُمۡ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ
    Kazaalika yubaiyinul laahu lakum aayaatihii la'allakum ta'qiluun
    242. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya agar kamu mengerti.
  • اَلَمۡ تَرَ اِلَى الَّذِيۡنَ خَرَجُوۡا مِنۡ دِيَارِهِمۡ وَهُمۡ اُلُوۡفٌ حَذَرَ الۡمَوۡتِ ۖ فَقَالَ لَهُمُ اللّٰهُ مُوۡتُوۡا ثُمَّ اَحۡيَاھُمۡ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَذُوۡ فَضۡلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰـكِنَّ اَکۡثَرَ النَّاسِ لَا يَشۡکُرُوۡنَ
    Alam tara ilal laziina kharajuu min diyaarihim wa hum uluufun hazaral mawti faqooala lahumul laahu muutuu summa ahyaahum; innal laaha lazuu fadlin 'alannaasi wa laakinna aksarannaasi laa yashkuruun
    243. Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halamannya, sedang jumlahnya ribuan karena takut mati? Lalu Allah berfirman kepada mereka, "Matilah kamu!" Kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
  • وَقَاتِلُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ وَاعۡلَمُوۡٓا اَنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ
    Wa qootiluu fii sabiilil laahi wa'lamuuu annal laaha Samii'un 'Aliim
    244. Dan berperanglah kamu di jalan Allah, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
  • مَنۡ ذَا الَّذِىۡ يُقۡرِضُ اللّٰهَ قَرۡضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗۤ اَضۡعَافًا کَثِيۡرَةً  ‌ؕ وَاللّٰهُ يَقۡبِضُ وَيَبۡصُۜطُ ۖ وَ اِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ
    Man zal lazii yuqridul laaha qardan hasanan fayudaa 'ifahuu lahuu ad'aafan kasiirah; wallaahu yaqbidu wa yabsut-u wa ilaihi turja'uun
    245. Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
  • اَلَمۡ تَرَ اِلَى الۡمَلَاِ مِنۡۢ بَنِىۡٓ اِسۡرَآءِيۡلَ مِنۡۢ بَعۡدِ مُوۡسٰى‌ۘ اِذۡ قَالُوۡا لِنَبِىٍّ لَّهُمُ ابۡعَثۡ لَنَا مَلِکًا نُّقَاتِلۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ هَلۡ عَسَيۡتُمۡ اِنۡ کُتِبَ عَلَيۡکُمُ الۡقِتَالُ اَلَّا تُقَاتِلُوۡا ؕ قَالُوۡا وَمَا لَنَآ اَلَّا نُقَاتِلَ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ وَقَدۡ اُخۡرِجۡنَا مِنۡ دِيَارِنَا وَاَبۡنَآٮِٕنَا ‌ؕ فَلَمَّا کُتِبَ عَلَيۡهِمُ الۡقِتَالُ تَوَلَّوۡا اِلَّا قَلِيۡلًا مِّنۡهُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌۢ بِالظّٰلِمِيۡنَ
    Alam tara ilal-mala'i mim bani isra'ila mim badi musa, iz qalu linabiyyil lahumubas lana malikan nuqatil fi sabilillah(i), qala hal asaitum in kutiba alaikumul-qitalu alla tuqatilu, qalu wa ma lana alla nuqatila fi sabilillahi wa qad ukhrijna min diyarina wa abna'ina, falamma kutiba alaihimul-qitalu tawallau illa qalilam minhum, wallahu alimum biz-zalimin
    246. Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, "Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah." Nabi mereka menjawab, "Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga?" Mereka menjawab, "Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?" Tetapi ketika perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zhalim.
  • وَقَالَ لَهُمۡ نَبِيُّهُمۡ اِنَّ اللّٰهَ قَدۡ بَعَثَ لَـکُمۡ طَالُوۡتَ مَلِكًا ‌ؕ قَالُوۡٓا اَنّٰى يَكُوۡنُ لَهُ الۡمُلۡكُ عَلَيۡنَا وَنَحۡنُ اَحَقُّ بِالۡمُلۡكِ مِنۡهُ وَلَمۡ يُؤۡتَ سَعَةً مِّنَ الۡمَالِ‌ؕ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ اصۡطَفٰٮهُ عَلَيۡکُمۡ وَزَادَهٗ بَسۡطَةً فِى الۡعِلۡمِ وَ الۡجِسۡمِ‌ؕ وَاللّٰهُ يُؤۡتِىۡ مُلۡکَهٗ مَنۡ يَّشَآءُ ‌ؕ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيۡمٌ
    Wa qala lahum nabiyyuhum innallaha qad baasa lakum taluta malika(n), qalu anna yakunu lahul-mulku alaina wa nahnu ahaqqu bil-mulki minhu wa lam yu'ta saatam minal-mal(i), qala innallahastafahu alaikum wa zadahu bastatan fil-ilmi wal-jism(i), wallahu yu'ti mulkahu may yasya'(u), wallahu wasiun alim
    247. Dan nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab, "Bagaimana Thalut memperoleh kerajaan atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?" (Nabi) menjawab, "Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik." Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.
  • وَقَالَ لَهُمۡ نَبِيُّهُمۡ اِنَّ اٰيَةَ مُلۡکِهٖۤ اَنۡ يَّاۡتِيَکُمُ التَّابُوۡتُ فِيۡهِ سَکِيۡنَةٌ مِّنۡ رَّبِّکُمۡ وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ اٰلُ مُوۡسٰى وَاٰلُ هٰرُوۡنَ تَحۡمِلُهُ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ‌ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّـکُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ
    Wa qoola lahum Nabiyyuhum inna Aayata mulkihiii ai yaatiyakumut Taabuutu fiii sakiinatummir Rabbikum wa baqiyyatummimmaa taraka Aalu Muusa wa Aalu Haaruuna tahmiluhul malaaa'ikah; inna fii zaalika la Aayatal lakum in kuntum mu'miniin
    248. Dan nabi mereka berkata kepada mereka, "Sesungguhnya tanda kerajaannya ialah datangnya Tabut kepadamu, yang di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, yang dibawa oleh malaikat. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah) bagimu, jika kamu orang beriman.
Inilah Hukum dan Syarat...
Inilah Hukum dan Syarat Memakai Celana Panjang untuk Busana Muslimah

Mode busana muslimah sudah beraneka ragam, salah satunya busana muslim berupa tunik dan celana. Bagaimana hukum dan syarat celana panjang yang boleh dipakai kaum muslimah ini?

Surat Madaniyah di Juz...
Surat Madaniyah di Juz 30 Ada Berapa?

Umumnya juz 30 dalam Al Quran berisi surat-surat pendek, namun ternyata ada golongan surat Madaniyah (umumnya surat panjang) berada di juz 30 atau dikenal dengan juzz amma ini.

Bacaan Zikir Rabbighfirli...
Bacaan Zikir Rabbighfirli Warhamni Watub Alayya Beserta Artinya

Bacaan zikir Rabbighfirli warhamni watub alayya, beserta artinya ini penting diketahui dan diamalkan umat muslim, terutama di bulan Rajab ini.

KUH Bertemu Saudia Airline,...
KUH Bertemu Saudia Airline, Bahas Layanan Kesehatan dan Jemaah Disabilitas di Pesawat

Tim Kantor Urusan Haji (KUH) pada KJRI bertemu dengan pihak Saudia Airline di Jeddah membahas upaya peningkatan layanan penanganan jemaah umrah yang sakit.

Siap-siap Memasuki Bulan...
Siap-siap Memasuki Bulan Syaban, Bulan yang Penuh Keutamaan

Dalam hitungan hari, umat Islam akan memasuki bulan Syaban 1446 Hijriah, tepatnya pada tanggal 31 Januari 2025 mendatang. Bulan ini adalah pintu gerbang menyambut Ramadan.