QS. Al-Baqarah Ayat 249-253
-
فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوۡتُ بِالۡجُـنُوۡدِۙ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ مُبۡتَلِيۡکُمۡ بِنَهَرٍۚ فَمَنۡ شَرِبَ مِنۡهُ فَلَيۡسَ مِنِّىۡۚ وَمَنۡ لَّمۡ يَطۡعَمۡهُ فَاِنَّهٗ مِنِّىۡٓ اِلَّا مَنِ اغۡتَرَفَ غُرۡفَةً ۢ بِيَدِهٖۚ فَشَرِبُوۡا مِنۡهُ اِلَّا قَلِيۡلًا مِّنۡهُمۡؕ فَلَمَّا جَاوَزَهٗ هُوَ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ ۙ قَالُوۡا لَا طَاقَةَ لَنَا الۡيَوۡمَ بِجَالُوۡتَ وَجُنُوۡدِهٖؕ قَالَ الَّذِيۡنَ يَظُنُّوۡنَ اَنَّهُمۡ مُّلٰقُوا اللّٰهِۙ کَمۡ مِّنۡ فِئَةٍ قَلِيۡلَةٍ غَلَبَتۡ فِئَةً کَثِيۡرَةً ۢ بِاِذۡنِ اللّٰهِؕ وَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَFalamma fasala talutu bil-junud(i), qala innallaha mubtalikum binahar(in), faman syariba minhu falaisa minni, wa mal lam yatamhu fa innahu minni illa manigtarafa gurfatam biyadih(i), fa syaribu minhu illa qalilam minhum, falamma jawazahu huwa wal-lazina amanu maah(u), qalu la taqata lanal-yauma bijaluta wa junudih(i), qalal-lazina yazunnuna annahum mulaqullah(i), kam min fi'atin qalilatin galabat fi'atan kasiratam bi'iznillah(i), wallahu maas-sabirin249. Maka ketika Thalut membawa bala tentaranya, dia berkata, "Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan." Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Thalut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, "Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya." Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, "Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah." Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.Juz ke-2 tafsir ayat ke-249
-
وَلَمَّا بَرَزُوۡا لِجَـالُوۡتَ وَجُنُوۡدِهٖ قَالُوۡا رَبَّنَآ اَفۡرِغۡ عَلَيۡنَا صَبۡرًا وَّثَبِّتۡ اَقۡدَامَنَا وَانۡصُرۡنَا عَلَى الۡقَوۡمِ الۡکٰفِرِيۡنَؕWa lammaa barazuu liJaaluuta wa junuudihii qooluu Rabbanaaa afrigh 'alainaa sabranw wa sabbit aqdaamanaa wansurnaa 'alal qawmil kaafiriin250. Dan ketika mereka maju melawan Jalut dan tentaranya, mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."Juz ke-2 tafsir ayat ke-250
-
فَهَزَمُوۡهُمۡ بِاِذۡنِ اللّٰهِ ۙ وَقَتَلَ دَاوٗدُ جَالُوۡتَ وَاٰتٰٮهُ اللّٰهُ الۡمُلۡكَ وَالۡحِکۡمَةَ وَعَلَّمَهٗ مِمَّا يَشَآءُ ؕ وَلَوۡلَا دَفۡعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعۡضَهُمۡ بِبَعۡضٍ لَّفَسَدَتِ الۡاَرۡضُ وَلٰـکِنَّ اللّٰهَ ذُوۡ فَضۡلٍ عَلَى الۡعٰلَمِيۡنَFahazamuuhum bi iznillaahi wa qatala Daawuudu jaaluuta wa aataahul laahulmulka Wal Hikmata wa 'allamahuu mimmaa yashaaa'; wa law laa daf'ullaahin naasa ba'dahum biba'dil lafasadatil ardu wa laakinnal laaha zuu fadlin 'alal'aalamiin251. Maka mereka mengalahkannya dengan izin Allah, dan Dawud membunuh Jalut. Kemudian Allah memberinya (Dawud) kerajaan, dan hikmah, dan mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam.Juz ke-2 tafsir ayat ke-251
-
تِلۡكَ اٰيٰتُ اللّٰهِ نَـتۡلُوۡهَا عَلَيۡكَ بِالۡحَـقِّؕ وَاِنَّكَ لَمِنَ الۡمُرۡسَلِيۡنَTilka Aayaatul laahi natluuhaa 'alaika bilhaqq; wa innaka laminal mursaliin252. Itulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan kepadamu dengan benar dan engkau (Muhammad) adalah benar-benar seorang rasul.Juz ke-2 tafsir ayat ke-252
-
تِلۡكَ الرُّسُلُ فَضَّلۡنَا بَعۡضَهُمۡ عَلٰى بَعۡضٍۘ مِنۡهُمۡ مَّنۡ كَلَّمَ اللّٰهُ وَرَفَعَ بَعۡضَهُمۡ دَرَجٰتٍؕ وَاٰتَيۡنَا عِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ الۡبَيِّنٰتِ وَاَيَّدۡنٰهُ بِرُوۡحِ الۡقُدُسِؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ مَا اقۡتَتَلَ الَّذِيۡنَ مِنۡۢ بَعۡدِهِمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَتۡهُمُ الۡبَيِّنٰتُ وَلٰـكِنِ اخۡتَلَفُوۡا فَمِنۡهُمۡ مَّنۡ اٰمَنَ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ كَفَرَؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ مَا اقۡتَتَلُوۡا وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ يَفۡعَلُ مَا يُرِيۡدُTilkar-rusulu faddalna ba'dahum 'ala ba'd, min-hum mang kallamallahu wa rafa'a ba'dahum darajat, wa ataina 'isabna maryamal-bayyinati wa ayyadnahu biruhil-qudus, walau sya'allahu maqtatalallazina mim ba'dihim mim ba'di ma ja'at-humul-bayyinatu wa lakinikhtalafu fa min-hum man amana wa min-hum mang kafar, walau sya'allahu maqtatalu, wa lakinnallaha yaf'alu ma yurid253. Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka dari sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang (langsung) Allah berfirman dengannya dan sebagian lagi ada yang ditinggikan-Nya beberapa derajat. Dan Kami beri Isa putra Maryam beberapa mukjizat dan Kami perkuat dia dengan Rohulkudus. Kalau Allah menghendaki, niscaya orang-orang setelah mereka tidak akan berbunuh-bunuhan, setelah bukti-bukti sampai kepada mereka. Tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) yang kafir. Kalau Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Tetapi Allah berbuat menurut kehendak-Nya.Juz ke-3 tafsir ayat ke-253
Mungkin disebabkan latar belakang pertumbuhan historisnya itu maka paham Sunni ditandai semangat umum moderasi dan akomodasi. Salah satu wujud semangat itu tampak dalam paham Sunni menghadapi masalah tawil itu.
Muslihat yang digambarkan dalam kisah ini, menurut darwis penuturnya, Syeh Nasir el-Din Shah, mungkin disengaja atau mungkin melukiskan pikiran bengkok yang secara tak sadar merencanakan muslihat semacam ini.
Waktu Maghrib mendapat perhatian khusus dari Rasulullah SAW, karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib sebagai penjaga diri dari gangguan setan.
Makna dan kebenaran agama, khususnya kandungan al-Quran, yang tersembunyi dan dirahasiakan itu hanya diberikan Nabi kepada Ali, kemenakan, menantu dan sahabat yang menjadi kepercayaan beliau
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf mengatakan Presiden Prabowo Subianto mengharapkan Indonesia memiliki kampung haji di Makkah.