Berkah Ramadan bagi Perajin Beduk
A
A
A
JOMBANG - Berkah atas datangnya Bulan Ramadan juga dirasakan para perajin beduk. Di Jombang, Jawa Timur, perajin beduk mengaku kebanjiran pesanan beduk.
Para perajin beduk di Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini terus berpacu dengan waktu. Mereka terus bekerja keras menyelesaikan pesanan beduk dari para pelanggannya.
Samsul Huda, salah seorang perajin beduk di Desa Mojokuripan, Kecamatan Sumobito, mengatakan, sudah menggeluti usaha kerajinan beduk dan rebana sejak 10 tahun lalu.
Tak hanya membuat beduk baru, Samsul juga melayani servis atau perbaikan beduk yang lama agar suaranya tetap nyaring seperti beduk baru.
Pada bulan biasa, jumlah pemesan beduk tidak pernah pasti. Kadang dalam satu bulan ada satu pesanan, tapi terkadang tidak ada pesanan sama sekali.
Namun, setiap Bulan Ramadan datang, pesanan beduk sering datang bersamaan, bahkan bisa mencapai empat hingga lima buah beduk.
Peningkatan pesanan beduk di Bulan Ramadan terjadi karena pada bulan-bulan ini banyak masyarakat terutama pengurus takmir masjid yang ingin memperbarui beduk di masjidnya.
"Biasanya, beduk-beduk tersebut akan ditabuh pada perayaan Hari Raya Idul Fitri," kata Samsul Huda, yang masih memiliki kewajiban menyelesaikan tiga beduk pesanan pelanggan.
Menurut Samsul, harga tiap beduk bervariasi, tergantung ukuran beduk. Dia merinci, beduk terkecil dijual seharga Rp5 juta, sementara yang terbesar seharga Rp35 juta.
Harga beduk ini cukup mahal karena selain menggunakan kayu nangka berkualitas, bahan utama yang dipakai juga dari kulit sapi yang harganya memang mahal.
Proses pembuatan beduk juga tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Dibutuhkan waktu satu hingga tiga minggu untuk membuat satu beduk siap pakai.
Para perajin beduk di Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini terus berpacu dengan waktu. Mereka terus bekerja keras menyelesaikan pesanan beduk dari para pelanggannya.
Samsul Huda, salah seorang perajin beduk di Desa Mojokuripan, Kecamatan Sumobito, mengatakan, sudah menggeluti usaha kerajinan beduk dan rebana sejak 10 tahun lalu.
Tak hanya membuat beduk baru, Samsul juga melayani servis atau perbaikan beduk yang lama agar suaranya tetap nyaring seperti beduk baru.
Pada bulan biasa, jumlah pemesan beduk tidak pernah pasti. Kadang dalam satu bulan ada satu pesanan, tapi terkadang tidak ada pesanan sama sekali.
Namun, setiap Bulan Ramadan datang, pesanan beduk sering datang bersamaan, bahkan bisa mencapai empat hingga lima buah beduk.
Peningkatan pesanan beduk di Bulan Ramadan terjadi karena pada bulan-bulan ini banyak masyarakat terutama pengurus takmir masjid yang ingin memperbarui beduk di masjidnya.
"Biasanya, beduk-beduk tersebut akan ditabuh pada perayaan Hari Raya Idul Fitri," kata Samsul Huda, yang masih memiliki kewajiban menyelesaikan tiga beduk pesanan pelanggan.
Menurut Samsul, harga tiap beduk bervariasi, tergantung ukuran beduk. Dia merinci, beduk terkecil dijual seharga Rp5 juta, sementara yang terbesar seharga Rp35 juta.
Harga beduk ini cukup mahal karena selain menggunakan kayu nangka berkualitas, bahan utama yang dipakai juga dari kulit sapi yang harganya memang mahal.
Proses pembuatan beduk juga tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Dibutuhkan waktu satu hingga tiga minggu untuk membuat satu beduk siap pakai.
(zik)