55 Hari Menuju Ramadhan, Ini 3 Hal yang Harus Kamu Siapkan
loading...
A
A
A
Ramadhan adalah bulan yang selalu dirindukan umat Islam di dunia. Tidak terasa bulan suci Ramadhan tahun ini tinggal 55 hari lagi.
Berdasarkan kemungkinan Rukyatul Hilal Global, 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh Hari Ahad, 3 April 2022. Sedangkan kalender yang dikeluarkan Muhammadiyah awal Ramadhan akan jatuh Hari Sabtu 2 April 2022. Untuk kepastiannya nanti kita tunggu Rukyatul Hilal penetapan awal Ramadhan dari Kementerian Agama.
Saat ini kita sudah memasuki malam keenam bulan Rajab 1443 Hijriyah, Ahad (6/2/2020) atau malam kelima Rajab menurut perhitungan PBNU. Rajab merupakan pintu gerbang menuju bulan suci Ramadhan.
Perlu diketahui, para ulama menyifati Rajab sebagai bulan bertaubat dan memperbanyak istighfar. Dalam satu Hadis Nabi صلى الله عليه وسلم, beliau bersabda: "Sesungguhnya Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku."
Abu Bakar Al-Warroq Al-Balkhi mengatakan Rajab adalah bulan untuk menanam. Sya'ban bulan menyirami tanaman, dan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman tersebut. Perumpamaan lain disebutkan: "Bulan Rajab seperti angin, Sya'ban seperti awan. Sedangkan Ramadhan seperti hujan". (Lathaiful Ma'arif Hal 121)
Persiapan Menuju Ramadhan
Apa yang harus kita siapkan menyambut bulan penuh berkah tersebut? Tradisi di kalangan muslim Indonesia sebelum masuk Ramadhan biasanya sibuk menyiapkan makanan, menu bukaan, perlengkapan ibadah dan lainnya. Selain itu, masjid-masjid juga menggelar kajian menyambut Ramadhan yang dikenal dengan istilah "Tarhib Ramadhan".
Para salafussaleh terdahulu, ketika menjelang Ramadhan mereka melakukan persiapan luar biasa. Syekh Al-Fauzan pernah ditanya: "Bagaimana keadaan salafussaleh menyambut bulan yang agung ini? Beliau berkata: "Keadaan salaf di bulan Ramadhan, sebagaimana hal itu telah tercatat dalam kitab-kitab yang diriwayatkan dengan sanad yang terpercaya. Para salaf senantiasa memohon kepada Allah agar menyampaikan (mengantarkan) mereka sehingga bisa menjumpai Ramadhan, yaitu sebelum masuknya bulan itu."
Selain memperbanyak istighfar, mereka senantiasa berdoa:
اَللّٰهُمَّ بَارِكۡ لَنَا فِيۡ رَجَبَ وَشَعۡبَانَ وَبَلِّغۡنَا رَمَضَانَ
"Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikan kami kepada bulan Ramadan".
Berikut 3 Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan:
1. Persiapan Nafsiyah (kejiwaan)
Maksudnya menyiapkan hati dan jiwa sebelum datangnya Ramadhan. Salah satunya dengan hati yang gembira dan bahagia saat menyambut bulan suci Ramadhan. Kesiapan jiwa ini sangat penting termasuk berniat untuk sungguh-sungguh mengisi Ramadhan dengan beribadah dan berlomba-lomba dalam beramal saleh. Ciptakanlah suasana hati yang nyaman, dan bergembiralah menyambut Ramadhan.
2. Persiapan Fikriyah (ilmu)
Fikriyah disebut juga Aqliyah atau akal. Umat Islam harus menyiapkan wawasan keilmuannya sebelum memasuki bulan Ramadhan. Setiap muslim wajib mempelajari Fiqh ash-Shiyam atau ilmu yang berkaitan dengan puasa. Dengan mengetahui ilmu fiqih puasa, maka akan memudahkan kita menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan pun menjadi berkualitas.
3. Persiapan Jasadiyah (fisik)
Selain hati dan ilmu, persiapan fisik juga tak kalah pentingnya. Apalagi aktivitas di bulan Ramadhan membutuhkan kekuatan fisik yang prima. Dengan fisik yang kuat, umat muslim dapat menjalankan amalaiyah Ramadhan seperti puasa, Qiyamul Lail (tarawih), tadarus baca Al-Qur'an.
Selain tiga persiapan di atas, ada satu hal lagi yang perlu kita siapkan. Yaitu persiapan materi. Materi di sini maksudnya bukan untuk beli pakaian lebaran atau ongkos mudik. Tetapi ditujukan untuk kepentingan ibadah, seperti zakat, infaq, sedekah dan memberi makan orang berpuasa. Apalagi Ramadhan dikenal sebagai bulan berbagi (untuk bersedekah).
Dalam satu Hadis, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu."
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi juga bersabda:
ومن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR Al-Bukhari)
Berdasarkan kemungkinan Rukyatul Hilal Global, 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh Hari Ahad, 3 April 2022. Sedangkan kalender yang dikeluarkan Muhammadiyah awal Ramadhan akan jatuh Hari Sabtu 2 April 2022. Untuk kepastiannya nanti kita tunggu Rukyatul Hilal penetapan awal Ramadhan dari Kementerian Agama.
Saat ini kita sudah memasuki malam keenam bulan Rajab 1443 Hijriyah, Ahad (6/2/2020) atau malam kelima Rajab menurut perhitungan PBNU. Rajab merupakan pintu gerbang menuju bulan suci Ramadhan.
Perlu diketahui, para ulama menyifati Rajab sebagai bulan bertaubat dan memperbanyak istighfar. Dalam satu Hadis Nabi صلى الله عليه وسلم, beliau bersabda: "Sesungguhnya Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku."
Abu Bakar Al-Warroq Al-Balkhi mengatakan Rajab adalah bulan untuk menanam. Sya'ban bulan menyirami tanaman, dan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman tersebut. Perumpamaan lain disebutkan: "Bulan Rajab seperti angin, Sya'ban seperti awan. Sedangkan Ramadhan seperti hujan". (Lathaiful Ma'arif Hal 121)
Persiapan Menuju Ramadhan
Apa yang harus kita siapkan menyambut bulan penuh berkah tersebut? Tradisi di kalangan muslim Indonesia sebelum masuk Ramadhan biasanya sibuk menyiapkan makanan, menu bukaan, perlengkapan ibadah dan lainnya. Selain itu, masjid-masjid juga menggelar kajian menyambut Ramadhan yang dikenal dengan istilah "Tarhib Ramadhan".
Para salafussaleh terdahulu, ketika menjelang Ramadhan mereka melakukan persiapan luar biasa. Syekh Al-Fauzan pernah ditanya: "Bagaimana keadaan salafussaleh menyambut bulan yang agung ini? Beliau berkata: "Keadaan salaf di bulan Ramadhan, sebagaimana hal itu telah tercatat dalam kitab-kitab yang diriwayatkan dengan sanad yang terpercaya. Para salaf senantiasa memohon kepada Allah agar menyampaikan (mengantarkan) mereka sehingga bisa menjumpai Ramadhan, yaitu sebelum masuknya bulan itu."
Selain memperbanyak istighfar, mereka senantiasa berdoa:
اَللّٰهُمَّ بَارِكۡ لَنَا فِيۡ رَجَبَ وَشَعۡبَانَ وَبَلِّغۡنَا رَمَضَانَ
"Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikan kami kepada bulan Ramadan".
Berikut 3 Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadhan:
1. Persiapan Nafsiyah (kejiwaan)
Maksudnya menyiapkan hati dan jiwa sebelum datangnya Ramadhan. Salah satunya dengan hati yang gembira dan bahagia saat menyambut bulan suci Ramadhan. Kesiapan jiwa ini sangat penting termasuk berniat untuk sungguh-sungguh mengisi Ramadhan dengan beribadah dan berlomba-lomba dalam beramal saleh. Ciptakanlah suasana hati yang nyaman, dan bergembiralah menyambut Ramadhan.
2. Persiapan Fikriyah (ilmu)
Fikriyah disebut juga Aqliyah atau akal. Umat Islam harus menyiapkan wawasan keilmuannya sebelum memasuki bulan Ramadhan. Setiap muslim wajib mempelajari Fiqh ash-Shiyam atau ilmu yang berkaitan dengan puasa. Dengan mengetahui ilmu fiqih puasa, maka akan memudahkan kita menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan pun menjadi berkualitas.
3. Persiapan Jasadiyah (fisik)
Selain hati dan ilmu, persiapan fisik juga tak kalah pentingnya. Apalagi aktivitas di bulan Ramadhan membutuhkan kekuatan fisik yang prima. Dengan fisik yang kuat, umat muslim dapat menjalankan amalaiyah Ramadhan seperti puasa, Qiyamul Lail (tarawih), tadarus baca Al-Qur'an.
Selain tiga persiapan di atas, ada satu hal lagi yang perlu kita siapkan. Yaitu persiapan materi. Materi di sini maksudnya bukan untuk beli pakaian lebaran atau ongkos mudik. Tetapi ditujukan untuk kepentingan ibadah, seperti zakat, infaq, sedekah dan memberi makan orang berpuasa. Apalagi Ramadhan dikenal sebagai bulan berbagi (untuk bersedekah).
Dalam satu Hadis, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu."
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi juga bersabda:
ومن صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR Al-Bukhari)
(rhs)