DPR-Kemenhub Bahas Keselamatan Pemudik
A
A
A
JAKARTA - Komisi V telah menggelar rapat dengar pendapat bersama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Muljono dan Kepala Korps Lalulintas (Kakorlantas) Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono.
Rapat terserbut menyepakati agar Kemenhub, Kemen PUPR dan Korlantas menprioritaskan keselamatan lalu lintas arus balik mudik dalam menghadapi lebaran idul fitri.
"Kami sepakati keselamatan lalu lintas arus balik mudik," ujar Ketua Komisi V Fary Djemi Francis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Djemi mengungkapkan, pemerintah harus meminimalisasi terjadinya kecelakaan, khususnya yang merenggut nyawa pengendara motor. "Aspek keselamatan dalam transportasi jadi skala prioritas utama tanpa kompromi," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Komisi V meminta kepada Kemenhub untuk melakukan monitoring dan evaluasi menyangkut arus mudik dan balik Lebaran.
Sementara Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengajak masyarakat yang akan melakukan mudik agar tetap berhati-hati saat menempuh perjalanan pulang ke kampungnya.
"Kami bersama Kementerian PU dan Korlantas mengimbau agar para pengguna jalan raya untuk berhati-hati. Terutama sekarang karena jalan tol lebih panjang," tutur Jonan.
Jonan mengatakan jika pemudik merasa kelelahan dalam perjalanan panjang saat mudik maka disarankan para pemudik mencari tempat istirahat.
"Kedua, yang menggunakan kendaraan roda dua, tidak menggunakan melebihi standar yang diizinkan. Misal satu motor ditumpangi empat orang," kata Jonan.
‎Kakorlantas Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono menambahkan, masalah keselamatan akan menjadi prioritas utama selain masalah pelayanan. Dia mengimbau, agar penggunaan sepeda motor bisa beralih kepada transpotasi umum.
"Kalau nanti pemudik sepeda motor kelelahan, pada arus mudik dan balik kita minta istirahat," tutur Condro.
Dia mengatakan, terdapat cek poin untuk sepeda motor. Pengguna sepeda motor diimbau untuk beristirahat. "Kita minta mereka bisa istirahat di perbatasan Bekasi Karawnag, Indramayu, Brebes, arus baliknya di Ccirebon dan Sukamati. Di situ disediakan bengkel, dokter dan psikolog," tutur Condro.
Rapat terserbut menyepakati agar Kemenhub, Kemen PUPR dan Korlantas menprioritaskan keselamatan lalu lintas arus balik mudik dalam menghadapi lebaran idul fitri.
"Kami sepakati keselamatan lalu lintas arus balik mudik," ujar Ketua Komisi V Fary Djemi Francis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Djemi mengungkapkan, pemerintah harus meminimalisasi terjadinya kecelakaan, khususnya yang merenggut nyawa pengendara motor. "Aspek keselamatan dalam transportasi jadi skala prioritas utama tanpa kompromi," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Komisi V meminta kepada Kemenhub untuk melakukan monitoring dan evaluasi menyangkut arus mudik dan balik Lebaran.
Sementara Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengajak masyarakat yang akan melakukan mudik agar tetap berhati-hati saat menempuh perjalanan pulang ke kampungnya.
"Kami bersama Kementerian PU dan Korlantas mengimbau agar para pengguna jalan raya untuk berhati-hati. Terutama sekarang karena jalan tol lebih panjang," tutur Jonan.
Jonan mengatakan jika pemudik merasa kelelahan dalam perjalanan panjang saat mudik maka disarankan para pemudik mencari tempat istirahat.
"Kedua, yang menggunakan kendaraan roda dua, tidak menggunakan melebihi standar yang diizinkan. Misal satu motor ditumpangi empat orang," kata Jonan.
‎Kakorlantas Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono menambahkan, masalah keselamatan akan menjadi prioritas utama selain masalah pelayanan. Dia mengimbau, agar penggunaan sepeda motor bisa beralih kepada transpotasi umum.
"Kalau nanti pemudik sepeda motor kelelahan, pada arus mudik dan balik kita minta istirahat," tutur Condro.
Dia mengatakan, terdapat cek poin untuk sepeda motor. Pengguna sepeda motor diimbau untuk beristirahat. "Kita minta mereka bisa istirahat di perbatasan Bekasi Karawnag, Indramayu, Brebes, arus baliknya di Ccirebon dan Sukamati. Di situ disediakan bengkel, dokter dan psikolog," tutur Condro.
(dam)