Arus Balik, Hari Ini Tol Cipali Ramai Lancar
A
A
A
SUBANG - Memasuki H+5 Lebaran, arus balik kendaraan pemudik menuju Jakarta yang melewati ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Subang, perlahan mulai berkurang.
Padahal, sebelumnya pada Selasa 21 Juli 2015, mulai siang hingga malam hari, lalu lintas kendaraan arus balik di tol ini sempat mengalami antrean panjang hingga 20 kilometer dari Gerbang Tol Cikopo Purwakarta.
Para pengendara pun hanya bisa memacu kendaraan dengan kecepatan 20 km per jam, bahkan sempat beberapa kali tersendat.
Kapolres Subang, AKBP Agus Nurpatria didampingi Kasat Lantas AKP S Ridwan menyebutkan, saat antrean panjang berlangsung, jumlah rata-rata kendaraan yang melintas tol mencapai lebih 2.000 unit per jam.
Bahkan, pada puncak kepadatan arus, jumlah kendaraan menembus 2.600 unit per jam. Untuk memperlancar arus, pihaknya meminta pengelola tol menambah gerbang tol keluar menjadi 15 buah.
Menurut Kapolres, selain disebabkan melonjaknya volume kendaraan, antrean panjang terutama dipicu pertemuan arus Tol Cikampek dan Purbaleunyi di KM 66. Akibatnya, ekor antrean menembus hingga KM 96 atau sepanjang 19 kilometer.
"Tapi antrean arus berhasil kami cairkan malam hari sekitar pukul 20.00 WIB," papar AKBP Agus, Rabu (22/7/2015).
Dia mengaku, sudah memprediksi bakal terjadi puncak antrean kendaraan di Tol Cipali setelah menghitung volume kendaraan per jam yang dipusatkan di lokasi titik hitung volume di kawasan rest area KM 102 B.
Dalam hitungannya, volume rata-rata kendaraan mencapai 2.000 unit per jam. Sehingga masih bisa ditangani secara wajar, karena pengendara masih dapat memacu kecepatan rata-rata 40-60 km per jam.
Namun, ketika volume kendaraan yang melintas KM 102 sudah menembus lebih dari 2.000 unit, pihaknya segera bertindak dengan menambah gerbang tol keluar.
"Seperti saat terjadi lonjakan kendaraan mencapai 2.600 unit per jam, kami langsung membuka gerbang tol tambahan sebanyak 15 buah, dan mengarahkan sebagian pemudik agar keluar di gerbang tol Kalijati, untuk selanjutnya menempuh jalur tengah Cipeundeuy menuju Sadang," papar Kapolres Agus.
Sementara itu, Kasat Lantas AKP S Ridwan mengatakan, banyaknya pedagang yang berjualan di pinggiran ruas tol mendorong pengendara untuk mampir, dan memperparah situasi kepadatan arus.
Pihaknya, sudah menugaskan anggota untuk mengimbau mereka agar tidak berjualan di pinggir tol. "Kemarin itu titik yang terpantau kepadatannya tinggi di KM 84 Cipeundeuy. Di situ banyak orang berjualan di pinggiran tol," terangnya.
Saat ini, kata dia, memasuki hari kelima pasca Lebaran, kepadatan arus balik di Tol Cipali sudah berangsur surut, bahkan cenderung menurun.
"Puncak arusnya kan sudah kemarin, tapi belum seluruhnya selesai. Hanya saat ini volumenya sudah berkurang, kondisinya ramai lancar. Diperkirakan sampai Minggu 26 Juli 2015 masih ada arus balik," pungkasnya.
Padahal, sebelumnya pada Selasa 21 Juli 2015, mulai siang hingga malam hari, lalu lintas kendaraan arus balik di tol ini sempat mengalami antrean panjang hingga 20 kilometer dari Gerbang Tol Cikopo Purwakarta.
Para pengendara pun hanya bisa memacu kendaraan dengan kecepatan 20 km per jam, bahkan sempat beberapa kali tersendat.
Kapolres Subang, AKBP Agus Nurpatria didampingi Kasat Lantas AKP S Ridwan menyebutkan, saat antrean panjang berlangsung, jumlah rata-rata kendaraan yang melintas tol mencapai lebih 2.000 unit per jam.
Bahkan, pada puncak kepadatan arus, jumlah kendaraan menembus 2.600 unit per jam. Untuk memperlancar arus, pihaknya meminta pengelola tol menambah gerbang tol keluar menjadi 15 buah.
Menurut Kapolres, selain disebabkan melonjaknya volume kendaraan, antrean panjang terutama dipicu pertemuan arus Tol Cikampek dan Purbaleunyi di KM 66. Akibatnya, ekor antrean menembus hingga KM 96 atau sepanjang 19 kilometer.
"Tapi antrean arus berhasil kami cairkan malam hari sekitar pukul 20.00 WIB," papar AKBP Agus, Rabu (22/7/2015).
Dia mengaku, sudah memprediksi bakal terjadi puncak antrean kendaraan di Tol Cipali setelah menghitung volume kendaraan per jam yang dipusatkan di lokasi titik hitung volume di kawasan rest area KM 102 B.
Dalam hitungannya, volume rata-rata kendaraan mencapai 2.000 unit per jam. Sehingga masih bisa ditangani secara wajar, karena pengendara masih dapat memacu kecepatan rata-rata 40-60 km per jam.
Namun, ketika volume kendaraan yang melintas KM 102 sudah menembus lebih dari 2.000 unit, pihaknya segera bertindak dengan menambah gerbang tol keluar.
"Seperti saat terjadi lonjakan kendaraan mencapai 2.600 unit per jam, kami langsung membuka gerbang tol tambahan sebanyak 15 buah, dan mengarahkan sebagian pemudik agar keluar di gerbang tol Kalijati, untuk selanjutnya menempuh jalur tengah Cipeundeuy menuju Sadang," papar Kapolres Agus.
Sementara itu, Kasat Lantas AKP S Ridwan mengatakan, banyaknya pedagang yang berjualan di pinggiran ruas tol mendorong pengendara untuk mampir, dan memperparah situasi kepadatan arus.
Pihaknya, sudah menugaskan anggota untuk mengimbau mereka agar tidak berjualan di pinggir tol. "Kemarin itu titik yang terpantau kepadatannya tinggi di KM 84 Cipeundeuy. Di situ banyak orang berjualan di pinggiran tol," terangnya.
Saat ini, kata dia, memasuki hari kelima pasca Lebaran, kepadatan arus balik di Tol Cipali sudah berangsur surut, bahkan cenderung menurun.
"Puncak arusnya kan sudah kemarin, tapi belum seluruhnya selesai. Hanya saat ini volumenya sudah berkurang, kondisinya ramai lancar. Diperkirakan sampai Minggu 26 Juli 2015 masih ada arus balik," pungkasnya.
(san)