Jumlah Penumpang di Terminal Guntur Menurun
A
A
A
GARUT - Jumlah penumpang selama arus mudik dan balik Lebaran di Terminal Guntur Garut menurun bila dibandingkan dengan tahun 2014. Pada 2014, jumlah penumpang pada arus mudik dan balik Lebaran mencapai 31.057 jiwa.
"Sementara tahun ini hanya sebanyak 25.114 jiwa," kata Kepala Seksi Terminal Guntur Sofyan Hidayat, Kamis (23/7/2015).
Sementara, jumlah armada angkutan masih tetap seperti tahun-tahun sebelumnya. Pada H-7 hingga H+4 Lebaran ini, jumlah armada angkutan yang datang ke Terminal Guntur sebanyak 1.602 unit.
"Berbeda dengan yang datang, dari ini armada yang diberangkatkan sebanyak 5.817 unit."
Daerah asal atau tujuan angkutan bus di Terminal Guntur rata-rata didominasi berasal dari kawasan Jabodetabek. Sisanya, merupakan angkutan yang menuju atau berasal dari Bandung.
"Dominasi angkutan rata-rata dengan tujuan Kampung Rambutan, Cililtan, dan Lebak Bulus. Sebagian sisanya melayani rute Bandung, yaitu ke Terminal Cicaheum," imbuhnya.
Terkait kelayakan armada, Sofyan mengakui pihaknya kerap menemukan armada bus yang tidak sesuai dengan aturan. Beberapa ketidaklayakan yang lumrah ditemukan ini di antaranya adalah ban gundul, kaca spion pecah, hingga wiper yang tidak berfungsi.
"Kalau ban gundul, perusahaan otobus wajib menggantinya, baru bisa berangkat. Sementara untuk spion dan wiper, kami beri imbauan dan peringatan. Sejauh ini belum ditemukan ketidaklayakan kendaraan dari sisi malfungsi rem atau mesin," tandasnya.
"Sementara tahun ini hanya sebanyak 25.114 jiwa," kata Kepala Seksi Terminal Guntur Sofyan Hidayat, Kamis (23/7/2015).
Sementara, jumlah armada angkutan masih tetap seperti tahun-tahun sebelumnya. Pada H-7 hingga H+4 Lebaran ini, jumlah armada angkutan yang datang ke Terminal Guntur sebanyak 1.602 unit.
"Berbeda dengan yang datang, dari ini armada yang diberangkatkan sebanyak 5.817 unit."
Daerah asal atau tujuan angkutan bus di Terminal Guntur rata-rata didominasi berasal dari kawasan Jabodetabek. Sisanya, merupakan angkutan yang menuju atau berasal dari Bandung.
"Dominasi angkutan rata-rata dengan tujuan Kampung Rambutan, Cililtan, dan Lebak Bulus. Sebagian sisanya melayani rute Bandung, yaitu ke Terminal Cicaheum," imbuhnya.
Terkait kelayakan armada, Sofyan mengakui pihaknya kerap menemukan armada bus yang tidak sesuai dengan aturan. Beberapa ketidaklayakan yang lumrah ditemukan ini di antaranya adalah ban gundul, kaca spion pecah, hingga wiper yang tidak berfungsi.
"Kalau ban gundul, perusahaan otobus wajib menggantinya, baru bisa berangkat. Sementara untuk spion dan wiper, kami beri imbauan dan peringatan. Sejauh ini belum ditemukan ketidaklayakan kendaraan dari sisi malfungsi rem atau mesin," tandasnya.
(zik)