Kisah Nabi Ayyub dan Gangguan Iblis Laknatullah

Selasa, 29 Mei 2018 - 16:07 WIB
Kisah Nabi Ayyub dan Gangguan Iblis Laknatullah
Kisah Nabi Ayyub dan Gangguan Iblis Laknatullah
A A A
Dalam Kitab Uqudulijain (etika rumah tangga) karya Syekh Muhammad bin Umar An-Nawawi diceritakan kisah Nabi Ayyub ‘alaihisslam (AS) yang sarat hikmah dan pelajaran. Allah Swt mengujinya dengan berbagai macam bala dan musibah, Nabi Ayyub tetap sabar dan tegar.

Adapun cobaan yang diberikan Allah kepada Nabi Ayyub AS terdiri dari empat macam cobaan. Di antaranya cobaan atas kebangkrutan (pailit) kekayaannya, kematian anak-anaknya, kehancuran tubuhnya dan diasingkan oleh masyarakat kecuali hanya seorang istrinya saja yang setia menemani.

Nabi Ayyub berasal dari Rum (Romawi), beliau adalah Ayyub bin Mush bin Razah bin Al-‘Ish bin Ishaq bin Ibrahim Al-Khalil. Ibnu ‘Asakir menyebutkan bahwa ibu Nabi Ayyub adalah puteri Nabi Luth ‘alaihis salam. Istri beliau sendiri adalah Layaa binti Ya’qub. Sedangkan yang paling masyhur, nama istri beliau adalah Rahmah binti Afraim bin Yusuf bin Ya’qub. (Al-Bidayah wa An-Nihayah)

Nabi Ayyub diutus di dataran Hauran (1540-1420 SM). Sebutan kaumnya adalah bangsa Arami dan Amori di daerah Syria dan Yordania. Nabi Ayyub wafat dalam usia 120 tahun dan dikaruniai 26 anak.

Dikisahkan, harta kekayaan Nabi Ayyub AS terdiri dari unta, sapi, kambing, gajah, khimar (keledai). Kekayaan lain milik Beliau adalah 500 hektare tanah persawahan, semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap orang mempunyai anak istri. Pengikut Beliau terdiri dari 3 golongan semua telah beriman dan masih berusia muda.

Suatu hari Iblis yang diberi kekuasaan oleh Allah turun naik dari bumi ke langit sewaktu dikehendaki, mempunyai maksud naik ke langit. Tiba-tiba Iblis mendengar para malaikat membaca salawat atas Nabi Ayyub AS. Saat itu juga timbullah rasa hasud (dengki) di dalam hatinya. Ia berkata memohon kepada Allah: “Wahai Tuhan, sekarang ini aku memang telah menyaksikan sendiri hamba-mu Ayyub sangat rajin bersyukur seraya memuji kepada-Mu. Tetapi kalau Engkau memberi cobaan kepadaku tentu dia tidak akan bersyukur dan tidak pula mentaatinya.”

Allah berfirman kepada Iblis: “Baik, silakan kamu merangkap. Sekarang Aku beri kekuasaan kepadamu untuk mencoba Ayyub melalui harta kekayaannya.”

Iblis pun berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari setan dan jin ia katakan kepada mereka: “Sekarang aku telah diberi wewenang untuk memberi cobaan kepada Ayyub melalui hartanya.”

Lebih lanjut iblis berkata lagi: “Ifrit, sekarang kau kuberi tugas membakar tempat penggembalaan unta-unta milik Ayyub dan sekaligus membunuh semua unta-unta itu. Laksanakan!”

Iblis (laknaatullah) datang menjumpai Ayyub ketika beliau sedang melaksanakan salat. Iblis berkata kepadanya: “Tempat penggembalaan unta-untamu terbakar, dan seluruh unta milikmu ikut terbakar pula. ”Apa kata Nabi Ayyub: “Alhamdulillah. Allah sendiri yang memberikan kekayaan itu kepadaku dan hanya dia yang berhak mengambilnya kembali.”

Iblis tidak berhenti sampai di situ. Ia hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub berikut tempat penggembalaannya. Ia datang kepada Nabi Ayyub seraya memberitahukan peristiwa itu. “Angin panas telah menghancurkan kebunnya, tidak ada yag tersisa sedikitpun,” kata Iblis sehabis merusak semua kebun milik Nabi Ayyub.

Apa kata Nabi Ayyub. “Alhamdulillah.” ucap sembari memuji Allah dan menyanjung-Nya. ”

Usaha Iblis belum berhenti sampai di situ. Ia kembali menghadap Allah seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub melalui anak-anaknya. Allah berkata: ”Silakan, pergilah. Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu untuk mencoba Ayyub melalui anak-anaknya.”

Iblis pun berangkat. Yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabi Ayyub berlindung di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu hancur menindih habis anak-anak Nabi Ayyub, semuanya mati. Iblis lalu memberi Nabi Ayyub tentang bencana yang menimpa anak-anaknya. Apa reaksi Beliau? Nabi Ayyub malah beristighfar memohon ampun kepada Allah.

Usaha Iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub. Beliau tetap taat kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Iblis kembali menghadap Allah seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk menguji nya. Allah berfirman kepadanya: “Silakan. Aku beri kekuasaan kepadamu untuk menguji melalui tubuh lisan dan akalnya. Tetapi bukan hatinya. ”

Iblis segera berangkat untuk menemui Nabi Ayyub. Sampai di tempat yang dituju ternyata Beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah kepala Beliau, lalu meniup kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu badan Nabi Ayyub serasa gatal-gatal. Nabi Ayyub ditimpa semacam penyakit kulit, yaitu judzam (kusta atau lepra).

Makin lama terasa semakin gatal. Nabi Ayyub menggaruk-garuk bagian tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya. Tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu.

Nabi Ayyub mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga hilang gatal-gatal itu. Lalu menggunakan kerewang (pecahan genting) dan batu. Beliau tidak henti-hentinya menggaruk badannya hingga melepuh, sehingga bernanah dan berbau busuk.

Penyakit Nabi Ayyub sakit memprihatinkan hingga Beliau terlihat sangat kurus tanpa daging, urat syaraf dan tulangnya terlihat. Masyarakat sekitarnya menganggap penyakit yang diderita Nabi Ayyub itu sangat berbahaya. Mereka sepakat mengasingkan Beliau ke luar daerah. Beliau terusir ke tempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani istrinya yang bernama Rahmah.

Meskipun kondisi Nabi Ayyub sangat memprihantinkan, istri beliau bernama Rahmah sangat setia melayaninya. Rahmah berbuat baik sekali kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih sayang. Kebutuhan-kebutuhan makan dan minumnya selalu diperhatikan.

Kaum Nabi Ayyub yang mengusirnya terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan semula. Mereka tidak meninggalkan agamanya.

Ibnu Syihab mengatakan bahwa Anas menyebutkan bahwa Nabi Ayyub mendapat musibah selama 18 tahun. Wahb mengatakan selama pas hitungan tiga tahun. Ka’ab mengatakan bahwa Ayyub mengalami musibah selama 7 tahun, 7 bulan, 7 hari. Al-Hasan Al-Bashri menyatakan pula selama 7 tahun dan beberapa bulan. (Tafsir Al-Baghawi, Tafsir Alquran 5: 351).

Saat mengurus beliau, istrinya pernah bertanya kepada Nabi Ayyub yang sudah menderita sakit sangat lama, “Wahai Ayyub andai engkau mau berdoa pada Rabbmu, tentu engkau akan diberikan jalan keluar.” Nabi Ayyub menjawab, “Aku telah diberi kesehatan selama 70 tahun. Sakit ini masih derita yang sedikit yang Allah timpakan sampai aku bisa bersabar sama seperti masa sehatku yaitu 70 tahun.” Istrinya pun semakin cemas. Akhirnya karena tak sanggup lagi, istrinya mempekerjakan orang lain untuk mengurus suaminya sampai memberi makan padanya. (Tafsir Alquran 5: 349-350)

Nabi Ayyub pun terus bersabar menghadapi cobaan itu. Sampai pada suatu hari akhirnya beliau berdoa kepada Allah. Doa beliau dikabulkan Allah dan beliau kembali diberi istri dan anak-anaknya. Nabi Ayyub mendapatkan ganti istri yang lebih muda dan memiliki 26 anak laki-laki. Ada yang mengatakan bahwa beliau memiliki sembilan puteri dan tiga putera. Ibnu Yasar menyatakan bahwa anak beliau adalah tujuh putera dan tujuh puteri. (Tafsir Al-Baghawi, 17: 185)

Syaikh As-Sa’di rahimahullah mengungkapkan bahwa keluarga dan hartanya kemudian kembali. Allah karuniakan lagi pada Nabi Ayyub keluarga dan harta yang banyak. Itu semua disebabkan kesabaran dan keridhaan beliau ketika menghadapi musibah. Inilah balasan yang disegerakan di dunia sebelum balasan di akhirat kelak.

Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan Allah kepada Nabi Ayyub AS atas cobaan yang diterimanya. Dan barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan suaminya maka Allah memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Firaun.”
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5507 seconds (0.1#10.140)