4 Perkara Ini Akan Ditanya pada Hari Kiamat
A
A
A
Tujuan manusia diciptakan oleh Allah Ta'ala di muka bumi adalah untuk merealisasikan hubungan kita dengan Allah sebagaimana firman-Nya dalam Alqur'an: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)
Kalimat tersebut merupakan pembuka tausiyah Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid (Pimpinan Majelis Daarul Murtadza, Malaysia) saat acara Tabligh Akbar 'Spesial Muharram' yang digelar Majelis Rasulullah (MR) di Lapangan Monas Jakarta Pusat, Senin malam (23/9/2019).
Dalam tausiyah singkatnya, Habib Ali Zainal Abidin mengingatkan bahwa manusia akan melalui 3 tahapan masa dan waktu yang diberikan Allah Ta'ala. Allah menciptakan manusia dalam keadaan lemah kanak-kanak, kemudian menjadi kuat dan segar pada masa remaja, dan kamu akan kembali lemah dan tua.
"Allah Ta'ala menciptakan makhluk mengikuti kehendak-Nya. Allah dan Rasulullah SAW juga mengingatkan kita pentingnya tafakur tentang umur," kata Habib Ali Zainal Abidin.
Rasulullah SAW dalam haditsnya mengatakan, tidak akan tergelincir kaki seseorang di hari Kiamat nanti melainkan akan ditanya 4 perkara ini:
1. Umurnya.
Untuk apa dia gunakan umurnya?
2. Masa Mudanya.
Secara khusus dari umur tentang masa muda. Mereka yang berada di masa muda akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta'ala.
3. Hartanya.
Dari mana dia dapat hartanya? untuk apa dia gunakan?
4. Ilmunya.
Apa yang telah dia amalkan?
Di dalam Alqur'an, Allah Ta'ala menyebutkan pentingnya umur untuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Ingatlah yang membantu dakwah Rasulullah SAW adalah anak muda.
Habib Ali Zainal Abidin mendoakan agar anak-anak muda sekarang menjadi penolong agama, pejuang dalam memperjuangkan agama. Sebagaimana almarhum Habib Munzir Al-Musawa yang masa mudanya dimanfaatkan untuk menolong agama ini.
"Semoga Allah mengangkat derajatnya. Kita semua yang hadir di sini khususnya Habib Umar bin Hafidz semoga diberkahi Allah. Saya bicara untuk mendapatkan pandangan dari Beliau," ucap Habib Ali Zainal Abidin menutup tausiyahnya.
Sekadar diketahui, Tabligh Akbar yang digelar Majelis Rasulullah (MR) ini dihadiri Habib Umar bin Hafidz (Ulama besar dari Tarim Hadhramaut, Yaman);
Habib Salim bin Umar bin Hafidz (Ulama dari Tarim Hadhramaut, Yaman); Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf (Pimpinan Majelis Al-Afaf); Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi (Dewan Guru Majelis Rasulullah); Habib Hud bin Muhammad Bagir Al-Athas (Dewan Syura Majelis Rasulullah); Habib Idrus bin Muhammad Alaydrus (Khadim Majelis Rasulullah Jawa Timur); Habib Ja'far bin Muhammad Bagir Al-Athas (Dewan Guru Majelis Rasulullah); Habib Jindan bin Novel Salim Jindan (Pimpinan Yayasan Al-Fachriyah); Habib Muhammad Bagir bin Alwy (Dewan Guru Majelis Rasulullah); Habib Muhsin bin Idrus Al-Hamid (Dewan Syura Majelis Rasulullah); Habib Nabiel bin Fuad Al-Musawa (Dewan Syura Majelis Rasulullah); Habib Shaleh bin Yusuf Al-Jufri (Khadim Majelis Rasulullah Jawa Tengah) dan Anies Rasyid Baswedan PhD (Gubernur DKI Jakarta)
Kalimat tersebut merupakan pembuka tausiyah Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid (Pimpinan Majelis Daarul Murtadza, Malaysia) saat acara Tabligh Akbar 'Spesial Muharram' yang digelar Majelis Rasulullah (MR) di Lapangan Monas Jakarta Pusat, Senin malam (23/9/2019).
Dalam tausiyah singkatnya, Habib Ali Zainal Abidin mengingatkan bahwa manusia akan melalui 3 tahapan masa dan waktu yang diberikan Allah Ta'ala. Allah menciptakan manusia dalam keadaan lemah kanak-kanak, kemudian menjadi kuat dan segar pada masa remaja, dan kamu akan kembali lemah dan tua.
"Allah Ta'ala menciptakan makhluk mengikuti kehendak-Nya. Allah dan Rasulullah SAW juga mengingatkan kita pentingnya tafakur tentang umur," kata Habib Ali Zainal Abidin.
Rasulullah SAW dalam haditsnya mengatakan, tidak akan tergelincir kaki seseorang di hari Kiamat nanti melainkan akan ditanya 4 perkara ini:
1. Umurnya.
Untuk apa dia gunakan umurnya?
2. Masa Mudanya.
Secara khusus dari umur tentang masa muda. Mereka yang berada di masa muda akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta'ala.
3. Hartanya.
Dari mana dia dapat hartanya? untuk apa dia gunakan?
4. Ilmunya.
Apa yang telah dia amalkan?
Di dalam Alqur'an, Allah Ta'ala menyebutkan pentingnya umur untuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Ingatlah yang membantu dakwah Rasulullah SAW adalah anak muda.
Habib Ali Zainal Abidin mendoakan agar anak-anak muda sekarang menjadi penolong agama, pejuang dalam memperjuangkan agama. Sebagaimana almarhum Habib Munzir Al-Musawa yang masa mudanya dimanfaatkan untuk menolong agama ini.
"Semoga Allah mengangkat derajatnya. Kita semua yang hadir di sini khususnya Habib Umar bin Hafidz semoga diberkahi Allah. Saya bicara untuk mendapatkan pandangan dari Beliau," ucap Habib Ali Zainal Abidin menutup tausiyahnya.
Sekadar diketahui, Tabligh Akbar yang digelar Majelis Rasulullah (MR) ini dihadiri Habib Umar bin Hafidz (Ulama besar dari Tarim Hadhramaut, Yaman);
Habib Salim bin Umar bin Hafidz (Ulama dari Tarim Hadhramaut, Yaman); Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf (Pimpinan Majelis Al-Afaf); Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi (Dewan Guru Majelis Rasulullah); Habib Hud bin Muhammad Bagir Al-Athas (Dewan Syura Majelis Rasulullah); Habib Idrus bin Muhammad Alaydrus (Khadim Majelis Rasulullah Jawa Timur); Habib Ja'far bin Muhammad Bagir Al-Athas (Dewan Guru Majelis Rasulullah); Habib Jindan bin Novel Salim Jindan (Pimpinan Yayasan Al-Fachriyah); Habib Muhammad Bagir bin Alwy (Dewan Guru Majelis Rasulullah); Habib Muhsin bin Idrus Al-Hamid (Dewan Syura Majelis Rasulullah); Habib Nabiel bin Fuad Al-Musawa (Dewan Syura Majelis Rasulullah); Habib Shaleh bin Yusuf Al-Jufri (Khadim Majelis Rasulullah Jawa Tengah) dan Anies Rasyid Baswedan PhD (Gubernur DKI Jakarta)
(rhs)