Biografi Utsman bin Affan, Khalifah Ketiga Pemilik Dua Cahaya
A
A
A
Setelah Abu Bakar RA wafat, kekhalifahan Islam dipegang oleh sahabat Nabi bernama Utsman bin Affan . Utsman diangkat menjadi khalifah ketiga merupakan Khulafaur Rasyidin dengan masa kekuasaan terlama (644-656).
Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy. Pada masa Jahiliyah beliau dipanggil dengan Abu 'Amr dan pada masa Islam julukannya (kunyah) adalah Abu 'Abdillah. Dan Beliau digelari dengan sebutan "Dzun Nura'ini" dikarenakan menikahi dua puteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
Ibunya bernama Arwa' bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin '‘Abdi Syams yang kemudian menganut Islam yang baik dan teguh.
Keistimewaan Utsman bin Affan
Imam Muslim telah meriwayatkan dari 'Aisyah, seraya berkata, "Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk dimana paha beliau terbuka, maka Abu Bakar meminta izin kepada beliau untuk menutupinya dan beliau mengizinkannya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka). Kemudian Umar minta izin untuk menutupinya dan beliau mengizinkannnya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka), ketika Utsman meminta izin kepada beliau, maka beliau melepaskan pakaiannya (untuk menutupi paha terbuka).
Ketika mereka telah pergi, maka aku (Aisyah) bertanya, "Wahai Rasulullah, Abu Bakar dan Umar telah meminta izin kepadamu untuk menutupinya dan engkau mengizinkan keduanya, tetapi engkau tetap berada dalam keadaan semula (membiarkan pahamu terbuka), sedangkan ketika Utsman meminta izin kepadamu, maka engkau melepaskan pakaianmu (dipakai untuk menutupinya). Maka Rasulullah menjawab, "Wahai Aisyah, Bagaimana aku tidak merasa malu dari seseorang yang Malaikat saja merasa malu kepadanya".
Ibnu 'Asakir dan yang lainnya menjelaskan dalam kitab "Fadhail ash Shahabah" bahwa Ali bin Abi Thalib ditanya tentang Utsman, maka beliau menjawab, "Utsman itu seorang yang memiliki kedudukan terhormat dan dipanggil dengan Dzun Nur'aini, dimana Rasulullah menikahkannya dengan kedua putrinya (pemilik dua cahaya).
Keutamaan lain yang dimiliki Utsman yang tidak pernah dilupakan dalam sejarah Islam adalah beliau membukukan Alqura'an dalam satu versi bacaan dan membuat beberapa salinannya yang dikirim ke beberapa negeri-negeri Islam. Beliau juga memerintahkan umat Islam agar memusnahkan mushaf yang dianggap bertentangan dengan salinan tersebut.Atas izin Allah Ta'ala, melalui kebijakan Utsman, umat Islam dapat memelihara dan menjaga keaslian Alqur'an sampai saat ini.
Diriwayatkan dari oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnadnya dari Yunus bahwa ketika Al-Hasan ditanya tentang orang yang beristirahat pada waktu tengah hari di masjid? maka ia menjawab, "Aku melihat Utsman bin Affan beristirahat di masjid, padahal beliau sebagai khalifah, dan ketika ia berdiri nampak sekali bekas kerikil pada bagian rusuknya, sehingga kami berkata, "Ini Amirul Mukminin, Ini Amirul Mukminin."
Berpulang ke Rahmat Allah
Utsman bin Affan wafat pada hari Jumat, 18 Dzulhijjah 35 Hijriyah. Riwayat lain mengatakan wafat pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzulhijjah, dalam usia 80 tahun lebih. Beliau dibunuh oleh kaum pemberontak (Khawarij) di rumahnya.
Diriwayatkan oleh Abu Na'im dalam kitabnya "Hulyah Al Auliyah" dari Ibnu Sirin ketika Utsman dibunuh, maka istri beliau berkata, "Mereka tega membunuhnya, padahal mereka menghidupkan seluruh malam dengan Alquran".
Keluarga
Ayah: Affan bin Abi Al-'Ash bin Umayyah bin Abdu-Syam.
Ibu: Arwa binti Kuraiz. Berasal dari Bani Abdu Syams. Dia ikut hijrah dan menjadi muslimah. Arwa meninggal pada masa kekhalifahan putranya.
Istri dan Anak
Selama hidupnya Utsman menikah dengan delapan perempuan. Dari pernikahannya beliau dikaruniai sembilan putra dan enam putri. Berikut ini istri-istri dan anak Beliau:
1. Ruqayyah binti Rasulullah SAW. Darinya Utsman memiliki anak bernama Abdullah yang meninggal pada usia 6 tahun.
2. Ummu Kultsum binti Rasulullah SAW. Darinya Utsman tidak memperoleh keturunan. Ummu Kultsum wafat pada 9 H.
3. Fakhitah binti Ghazwan. Darinya Utsman memperoleh anak bernama Abdullah yang juga wafat saat masih kecil.
4. Ummu Amr binti Jundub, yang memberinya beberapa anak, yaitu Amr, Khalid, Abban, Umar, dan Maryam.
5. Fathimah binti Al-Walid Al-Makhzumiyyah, yang memberinya tiga orang anak, yaitu Sa'id, Al-Walid, dan Ummu Sa'id.
6. Ummu Al-Banin binti Uyaynah bin Hishn Al-Fazariyyah, yang memberinya anak bernama Abdul Malik, namun ia meninggal dunia di usia dini.
7. Ramalah binti Syaibah bin Rabiah, yang memberinya anak bernama Aisyah, Ummu Iban, dan Ummu Amr.
8. Nailah binti Al-Farafashah, yang melahirkan Maryam junior. Nailah berasal dari keluarga Nasrani di Kufah dan diislamkan oleh 'Aisyah Ummul Mu'minin. Menikah dengan 'Utsman pada 649. Saat pemberontak (kaum khawarij) berusaha membunuh 'Utsman, Nailah yang berusaha melindungi suaminya tertebas pedang yang menyebabkan jari tangannya terputus.
Nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy. Pada masa Jahiliyah beliau dipanggil dengan Abu 'Amr dan pada masa Islam julukannya (kunyah) adalah Abu 'Abdillah. Dan Beliau digelari dengan sebutan "Dzun Nura'ini" dikarenakan menikahi dua puteri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum.
Ibunya bernama Arwa' bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin '‘Abdi Syams yang kemudian menganut Islam yang baik dan teguh.
Keistimewaan Utsman bin Affan
Imam Muslim telah meriwayatkan dari 'Aisyah, seraya berkata, "Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk dimana paha beliau terbuka, maka Abu Bakar meminta izin kepada beliau untuk menutupinya dan beliau mengizinkannya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka). Kemudian Umar minta izin untuk menutupinya dan beliau mengizinkannnya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka), ketika Utsman meminta izin kepada beliau, maka beliau melepaskan pakaiannya (untuk menutupi paha terbuka).
Ketika mereka telah pergi, maka aku (Aisyah) bertanya, "Wahai Rasulullah, Abu Bakar dan Umar telah meminta izin kepadamu untuk menutupinya dan engkau mengizinkan keduanya, tetapi engkau tetap berada dalam keadaan semula (membiarkan pahamu terbuka), sedangkan ketika Utsman meminta izin kepadamu, maka engkau melepaskan pakaianmu (dipakai untuk menutupinya). Maka Rasulullah menjawab, "Wahai Aisyah, Bagaimana aku tidak merasa malu dari seseorang yang Malaikat saja merasa malu kepadanya".
Ibnu 'Asakir dan yang lainnya menjelaskan dalam kitab "Fadhail ash Shahabah" bahwa Ali bin Abi Thalib ditanya tentang Utsman, maka beliau menjawab, "Utsman itu seorang yang memiliki kedudukan terhormat dan dipanggil dengan Dzun Nur'aini, dimana Rasulullah menikahkannya dengan kedua putrinya (pemilik dua cahaya).
Keutamaan lain yang dimiliki Utsman yang tidak pernah dilupakan dalam sejarah Islam adalah beliau membukukan Alqura'an dalam satu versi bacaan dan membuat beberapa salinannya yang dikirim ke beberapa negeri-negeri Islam. Beliau juga memerintahkan umat Islam agar memusnahkan mushaf yang dianggap bertentangan dengan salinan tersebut.Atas izin Allah Ta'ala, melalui kebijakan Utsman, umat Islam dapat memelihara dan menjaga keaslian Alqur'an sampai saat ini.
Diriwayatkan dari oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnadnya dari Yunus bahwa ketika Al-Hasan ditanya tentang orang yang beristirahat pada waktu tengah hari di masjid? maka ia menjawab, "Aku melihat Utsman bin Affan beristirahat di masjid, padahal beliau sebagai khalifah, dan ketika ia berdiri nampak sekali bekas kerikil pada bagian rusuknya, sehingga kami berkata, "Ini Amirul Mukminin, Ini Amirul Mukminin."
Berpulang ke Rahmat Allah
Utsman bin Affan wafat pada hari Jumat, 18 Dzulhijjah 35 Hijriyah. Riwayat lain mengatakan wafat pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzulhijjah, dalam usia 80 tahun lebih. Beliau dibunuh oleh kaum pemberontak (Khawarij) di rumahnya.
Diriwayatkan oleh Abu Na'im dalam kitabnya "Hulyah Al Auliyah" dari Ibnu Sirin ketika Utsman dibunuh, maka istri beliau berkata, "Mereka tega membunuhnya, padahal mereka menghidupkan seluruh malam dengan Alquran".
Keluarga
Ayah: Affan bin Abi Al-'Ash bin Umayyah bin Abdu-Syam.
Ibu: Arwa binti Kuraiz. Berasal dari Bani Abdu Syams. Dia ikut hijrah dan menjadi muslimah. Arwa meninggal pada masa kekhalifahan putranya.
Istri dan Anak
Selama hidupnya Utsman menikah dengan delapan perempuan. Dari pernikahannya beliau dikaruniai sembilan putra dan enam putri. Berikut ini istri-istri dan anak Beliau:
1. Ruqayyah binti Rasulullah SAW. Darinya Utsman memiliki anak bernama Abdullah yang meninggal pada usia 6 tahun.
2. Ummu Kultsum binti Rasulullah SAW. Darinya Utsman tidak memperoleh keturunan. Ummu Kultsum wafat pada 9 H.
3. Fakhitah binti Ghazwan. Darinya Utsman memperoleh anak bernama Abdullah yang juga wafat saat masih kecil.
4. Ummu Amr binti Jundub, yang memberinya beberapa anak, yaitu Amr, Khalid, Abban, Umar, dan Maryam.
5. Fathimah binti Al-Walid Al-Makhzumiyyah, yang memberinya tiga orang anak, yaitu Sa'id, Al-Walid, dan Ummu Sa'id.
6. Ummu Al-Banin binti Uyaynah bin Hishn Al-Fazariyyah, yang memberinya anak bernama Abdul Malik, namun ia meninggal dunia di usia dini.
7. Ramalah binti Syaibah bin Rabiah, yang memberinya anak bernama Aisyah, Ummu Iban, dan Ummu Amr.
8. Nailah binti Al-Farafashah, yang melahirkan Maryam junior. Nailah berasal dari keluarga Nasrani di Kufah dan diislamkan oleh 'Aisyah Ummul Mu'minin. Menikah dengan 'Utsman pada 649. Saat pemberontak (kaum khawarij) berusaha membunuh 'Utsman, Nailah yang berusaha melindungi suaminya tertebas pedang yang menyebabkan jari tangannya terputus.
(rhs)