Doa yang Diajarkan Nabi Agar Tetap Tawakkal
A
A
A
Dalam Kitab Al-Hikam, Syeikh Ibnu 'Athoillah As-Sakandariy (wafat 1309) mengulas tentang amal, tawakkal dan makrifat. Beliau menukil hadits berisi doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada putri tercintanya, Fathimah Az-Zahra radhiallahu 'anha.
Nabi Muhammad SAW memberi nasihat indah kepada putrinya Fatimah RA untuk senantiasa berdoa pada setiap pagi dan petang:
Artinya: Wahai (Dzat) yang Maha Hidup dan Maha Berdiri! Dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Perbaikilah urusanku seluruhnya, dan jangan Engkau serahkan aku kepada diriku walau hanya sekejap mata. (HR Imam An-Nasai, Imam Al-Hakim).
Dalam hadits lain disebutkan:
Artinya: Ya Allah, hanya rahmat-Mu yang kuharapkan! Maka janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku meski sekejap mata, dan perbaikilah urusanku seluruhnya. (Sungguh) tidak ada tuhan selain Engkau. (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban).
Syeikh Ibnu 'Athoillah mengatakan, bahwa kebanyakan manusia mengandalkan urusannya kepada dirinya, kepintarannya, amal perbuatannya. Dan sangatlah sedikit manusia yang menginginkan berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Sementara dalam Alqur'an dikatakan bahwa sebaik-baik agama seseorang adalah yang 'aslama wajhahu' (menyerahkan wajahnya), seluruh eksistensinya, seluruh jiwa-raganya, hidup dan matinya, hanya kepada Allah.
Ma'rifat (mengenal) kepada Allah, itu adalah puncak keberuntungan seorang hamba. Maka apabila Tuhan telah membukakan suatu jalan untuk mengenal-Nya, maka tidak perlu pedulikan berapa banyak amal perbuatanmu, walaupun masih sedikit amal kebaikanmu.
Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: Alloh Ta'ala berfirman: "Apabila Aku menguji hamba-Ku yang beriman, kemudian ia tidak mengeluh kepada orang lain, maka Aku lepaskan ia dari ikatan-Ku dan Aku gantikan baginya daging dan darah yang lebih baik dari semula, dan ia boleh memperbarui amal, sebab yang lalu telah diampuni semua."
Diriwayatkan, bahwa Allah telah menurunkan wahyu kepada salah seorang Nabi di antara beberapa Nabi-Nya. "Aku telah menurunkan ujian kepada salah seorang hamba-Ku, maka ia berdoa dan tetap Aku tunda permintaannya, akhirnya ia mengeluh, maka Aku berkata kepadanya: Hamba-Ku bagaimana Aku akan melepaskan darimu rahmat yang justru ujian itu mengandung rahmat-Ku."
Demikian hakikat pentingnya ma'rifat dan tawakkal serta doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada putri tercintanya Fathimah RA. Semoga kita bisa mengamalkannya. Aamin.
Nabi Muhammad SAW memberi nasihat indah kepada putrinya Fatimah RA untuk senantiasa berdoa pada setiap pagi dan petang:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ! أَصْلِحْ لِي شَأْنِيَ كُلَّهُ، وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Artinya: Wahai (Dzat) yang Maha Hidup dan Maha Berdiri! Dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Perbaikilah urusanku seluruhnya, dan jangan Engkau serahkan aku kepada diriku walau hanya sekejap mata. (HR Imam An-Nasai, Imam Al-Hakim).
Dalam hadits lain disebutkan:
اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو، فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya: Ya Allah, hanya rahmat-Mu yang kuharapkan! Maka janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku meski sekejap mata, dan perbaikilah urusanku seluruhnya. (Sungguh) tidak ada tuhan selain Engkau. (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban).
Syeikh Ibnu 'Athoillah mengatakan, bahwa kebanyakan manusia mengandalkan urusannya kepada dirinya, kepintarannya, amal perbuatannya. Dan sangatlah sedikit manusia yang menginginkan berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Sementara dalam Alqur'an dikatakan bahwa sebaik-baik agama seseorang adalah yang 'aslama wajhahu' (menyerahkan wajahnya), seluruh eksistensinya, seluruh jiwa-raganya, hidup dan matinya, hanya kepada Allah.
Ma'rifat (mengenal) kepada Allah, itu adalah puncak keberuntungan seorang hamba. Maka apabila Tuhan telah membukakan suatu jalan untuk mengenal-Nya, maka tidak perlu pedulikan berapa banyak amal perbuatanmu, walaupun masih sedikit amal kebaikanmu.
Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: Alloh Ta'ala berfirman: "Apabila Aku menguji hamba-Ku yang beriman, kemudian ia tidak mengeluh kepada orang lain, maka Aku lepaskan ia dari ikatan-Ku dan Aku gantikan baginya daging dan darah yang lebih baik dari semula, dan ia boleh memperbarui amal, sebab yang lalu telah diampuni semua."
Diriwayatkan, bahwa Allah telah menurunkan wahyu kepada salah seorang Nabi di antara beberapa Nabi-Nya. "Aku telah menurunkan ujian kepada salah seorang hamba-Ku, maka ia berdoa dan tetap Aku tunda permintaannya, akhirnya ia mengeluh, maka Aku berkata kepadanya: Hamba-Ku bagaimana Aku akan melepaskan darimu rahmat yang justru ujian itu mengandung rahmat-Ku."
Demikian hakikat pentingnya ma'rifat dan tawakkal serta doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada putri tercintanya Fathimah RA. Semoga kita bisa mengamalkannya. Aamin.
(rhs)