Musalla Tak Memadai, Muslim Shibuya Tokyo Galang Dana untuk Bangun Masjid

Rabu, 15 Januari 2020 - 22:59 WIB
Musalla Tak Memadai, Muslim Shibuya Tokyo Galang Dana untuk Bangun Masjid
Musalla Tak Memadai, Muslim Shibuya Tokyo Galang Dana untuk Bangun Masjid
A A A
Berkunjung ke Tokyo Jepang baik untuk wisata maupun keperluan lainnya menjadi tantangan tersendiri bagi kaum Muslim. Perlu usaha keras untuk mencari tempat beribadah, termasuk makanan halal.

Pemerintah Jepang memang sudah mulai memfasilitasi wisatawan Muslim, namun bukan berarti semudah di Indonesia dalam mendapatkan tempat ibadah, seperti masjid atau musalla.

Jika berkunjung ke Tokyo, terdapat sebuah musalla kecil di sebuah apartemen di Noa Building, Room 1107, Dogenzaka, Shibuya. Lokasinya persis berada di jantung Kota Tokyo, bisa ditempuh berjalan kaki sekitar 5 menit dari Stasiun Shibuya.

"Kalau enggak ngerti jalan, bisa pakai petunjuk Google Maps, ketik aja Musholla Shibuya, nanti ada. Tempatnya di Gedung Noa Dogenzaka, kalau sudah sampai di gedung ini langsung aja naik ke lantai 11, dan cari ruang nomor 7. Jadi naik lift aja ke lantai 11, lalu belok kanan," kata pendamping peserta Smartfren International Roaming-Japan Experience selama di Jepang, Dwi Andi Listiawan kepada SINDOnews, belum lama ini.

Karena letaknya berada di apartemen yang tidak begitu besar, Musalla Shibuya yang hadir sejak 2003 hanya mampu menampung sekitar 20 jamaah, dan tidak ada ruang salat terpisah antara jamaah pria dan wanita. Selain itu, fasilitas pendukungnya, seperti toilet, wudhu, hingga layanan listrik masih minim. Musala ini disewa dengan biaya puluhan ribu yen atau belasan juta rupiah.
Musalla Tak Memadai, Muslim Shibuya Tokyo Galang Dana untuk Bangun Masjid

Mengingat terbatasnya Musalla Shibuya ini, komunitas Muslim yang berada di Shibuya berinisiatif melakukan penggalangan dana sejak 2013. Sebagaimana diungkapkan Andi bahwa pengadaan masjid dengan kapasitas yang lebih besar di Shibuya merupakan kebutuhan mendesak.

"Alhamdulillah atas izin Allah Ta'ala, pada April 2017 terbentuklah Panitia Shibuya Mosque Project yang berasal dari berbagai negara seperti Jepang, Indonesia, Mesir, Ghana, Senegal, Amerika Serikat dan lain-lain," ungkap Andi, yang juga menjadi salah satu anggota penggalangan dana ini.

Butuh Dana Rp27,6 Miliar
Usai komite penggalangan dana terbentuk, mereka pun berburu lokasi untuk dijadikan Masjid Shibuya. Sayangnya, ketika telah ditemukan lokasinya, ternyata pihak panitia terganjal dengan masalah dana, yang total biaya untuk membeli bangunan tersebut adalah sekitar Rp27,6 miliar. Bangunan itu memiliki luas 165,61 m2 dan terdiri dari 3 lantai. Dengan kondisi seperti itu, diperkirakan akan mampu menampung hingga 100 jamaah.

"Rencananya, Masjid Shibuya ini bisa menjadi bangunan multi fungsi, pusat kegiatan salat, pendidikan agama dan karakter sekaligus memperkenalkan budaya Islam kepada masyarakat Jepang. Dan penggalangan dananya hingga saat ini masih berlangsung. Semoga semakin banyak hamba Allah yang bersedia menyisihkan sebagian rezekinya untuk pembangunan rumah Allah di Shibuya ini," papar Andi, yang telah bermukim di Negeri Sakura sejak 2012.

"Informasi lebih lanjut terkait pengadaan masjid di Shibuya ini bisa diakses melalui website shibuyamosque.com, dan untuk proposal bisa dilihat di sini http://www.shibuyamosque.com/download/pdf/SMP-Proposal.pdf."

Sementara menurut Andi, komunitas Muslim di Jepang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dari sekian banyak muslim yang tinggal di Negeri Matahari Terbit itu kebanyakan berasal dari Indonesia. Di samping itu, jumlah kunjungan wisatawan Muslim ke Jepang juga semakin bertambah, tak terkecuali wisatawan dari Indonesia dan Malaysia.

Mereka juga banyak yang datang ke Musalla Shibuya untuk beribadah. Dengan bakal digelarnya Olimpiade 2020 di Tokyo, diperkirakan kunjungan Muslim ke Tokyo bakal meningkat signifikan.
Musalla Tak Memadai, Muslim Shibuya Tokyo Galang Dana untuk Bangun Masjid
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6704 seconds (0.1#10.140)