Dirikan serikat pekerja, THR buruh ditahan

Dirikan serikat pekerja, THR buruh ditahan
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan buruh PT Intan Pertiwi, di Jalan Pembangunan I No. 91, Km 22, Kelurahan Batusari, Kecamatan Batu Ceper, Kota Tangerang, mendatangi kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang.
Mereka menuntut pihak Disnaker untuk menekan pihak perusahaan membayarkan tunjangan hari raya (THR) dan tunggakan gaji yang belum dibayarkan dua bulan terakhir.
Belum dibayarkannya THR dan gaji puluhan buruh ini, terjadi setelah para buruh beberapa bulan lalu mendirikan serikat pekerja. Perusahaan yang tidak setuju, lalu merumahkan puluhan pekerja ini secara sepihak.
"Kami menuntut pembayaran gaji 2 bulan sejak Juni yang belum dibayar. Kami juga minta agar perusahaan membayar THR kami," kata Jajat, salah seorang buruh kepada wartawan, Tangerang, Selasa (14/8/2012).
Jajat mengaku, sebelum dirumahkan dia bersama rekan-rekannya bermaksud mendirikan serikat buruh, akan tetapi ditentang perusahaan. Perusahaan lalu menahan gaji pekerja dan merumahkan pekerja tanpa alasan.
Hal senada dikatakan Sutisno, pekerja PT Intan Pertiwi yang sudah bekerja lebih 31 tahun. Dia ikut dirumahkan tanpa alasan yang jelas dan belum menerima gaji dua bulan terakhir.
"Kalau tidak dibayar gaji dan THR kami, bagaimana kami merayakan Lebaran? Kami terancam tak pulang kampung kalau begini," tuturnya.
Dikebirinya kebebasan berserikat ini, akhirnya dilaporkan para buruh ke anggota DPR RI dan Kemenakertrans. Rencananya hari ini pihak Kemenakertrans akan datang untuk melakukan pengecekan langsung terkait kasus tersebut.
Mereka menuntut pihak Disnaker untuk menekan pihak perusahaan membayarkan tunjangan hari raya (THR) dan tunggakan gaji yang belum dibayarkan dua bulan terakhir.
Belum dibayarkannya THR dan gaji puluhan buruh ini, terjadi setelah para buruh beberapa bulan lalu mendirikan serikat pekerja. Perusahaan yang tidak setuju, lalu merumahkan puluhan pekerja ini secara sepihak.
"Kami menuntut pembayaran gaji 2 bulan sejak Juni yang belum dibayar. Kami juga minta agar perusahaan membayar THR kami," kata Jajat, salah seorang buruh kepada wartawan, Tangerang, Selasa (14/8/2012).
Jajat mengaku, sebelum dirumahkan dia bersama rekan-rekannya bermaksud mendirikan serikat buruh, akan tetapi ditentang perusahaan. Perusahaan lalu menahan gaji pekerja dan merumahkan pekerja tanpa alasan.
Hal senada dikatakan Sutisno, pekerja PT Intan Pertiwi yang sudah bekerja lebih 31 tahun. Dia ikut dirumahkan tanpa alasan yang jelas dan belum menerima gaji dua bulan terakhir.
"Kalau tidak dibayar gaji dan THR kami, bagaimana kami merayakan Lebaran? Kami terancam tak pulang kampung kalau begini," tuturnya.
Dikebirinya kebebasan berserikat ini, akhirnya dilaporkan para buruh ke anggota DPR RI dan Kemenakertrans. Rencananya hari ini pihak Kemenakertrans akan datang untuk melakukan pengecekan langsung terkait kasus tersebut.
(san)