Lihat hilal, Kemenang siapkan alat canggih

Senin, 08 Juli 2013 - 23:06 WIB
Lihat hilal, Kemenang siapkan alat canggih
Lihat hilal, Kemenang siapkan alat canggih
A A A
Sindonews.com - Setiap tahun penentuan puasa antara pemerintah dengan sejumlah aliran Islam selalu berbeda. Kendati demikian, pemerintah megimbau untuk tidak mempermasalahkan perbedaan itu.

Untuk mencari kesamaan dalam menentukan 1 Ramadan, rencananya tahun depan Kementerian Agama (Kemenag) akan menyiapkan alat canggih agar bisa melihat hilal (bulan yang terlihat untuk menentukan awal bulan di setiap bulan hijriah) secara bersama-sama. Sehingga tidak akan ada perbedaan dalam menentukan bulan Ramadan.

"Tahun depan kami siapkan alat yang lebih canggih, agar dapat melihat hilal secara bersamaan. Hal ini juga dapat memperkuat perstuan umat," ujar Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali (SDA) saat menyampaikan hasil sidang isbat diKantor Kemenag Jakarta, Senin (8/7/2013) malam.

Berdasarkan hasil rapat sidang isbat, Kementerian Agama (Kemeneg) dan fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan 1 Ramadan 1434 hijriah jatuh pada 10 Juli 2013 mendatang.

SDA mengatakan, bersama dengan organisasi islam (ormas), Dewan Mesjid Indonesia, Ikatan Cendikiawan Islam, Wakdah Islamiah dan para ulama dan kiai dan fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004, Kemenag memeperoleh mandat dan menetapkan awal Ramadan, Syawal dan Dzulijah sebagai pedoman umat islam melalui sidang isbat dengan menggunakan metode rukyat dan hisab.

"Hitungan hisab dibantu oleh Badan Hisab dan Rukyat Kemeng juga menetapkan di seluruh Provinsi Indonesia hari ini tidak melihat hilal," tandasnya.

SDA menyampaikan, posisi hilal adalah minus 0 derajat 58 menit dan 0 derajat 38 menit, diperkuat oleh paparan ilmiah di Pelabuhan Ratu dengan tinggi hilal 0,65 derajat, jarak busur bulan dan matahari 4,55 derajat, umur hilal 3 jam 35 menit 52 detik dan illuminasi jilal sebesar 0,18%.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3839 seconds (0.1#10.140)