Itu melulu

Jum'at, 12 Juli 2013 - 13:57 WIB
Itu melulu
Itu melulu
A A A
Dalam dua dekade terakhir, Alhamdulillah bermunculan sekolah-sekolah Islam bertaraf selaras dengan tumbuhnya keimanan muslim kelas menengah ke atas. Sekolah-sekolah tadi mengemas pendidikan Islam dengan cara berkelas dan mengesankan. Sehingga meski dari kalangan muslim abangan, banyak anak-anak yang kini memiliki iman ‘Mekkah’ dan otak ‘Eropa’.

Tak jarang, beberapa sekolah Islam tersebut memasukkan hafalan Alquran sebagai mata pelajaran inti mereka. Hingga anak-anak tadi meski jarang atau bahkan tak pernah mendapatkan pendidikan Alquran di rumah, namun syukur Alhamdulillah mereka dapat menghafal beberapa juz Alquran.

Seorang sobat menuturkan keluh dan syukurnya saat kami sedang akrab berbicara. Ia bersyukur karena anak-anaknya Alhamdulillah bisa shalat tanpa disuruh. Namun bila salat berjamaah di rumah anak-anaknya selalu berkomentar, “Ayah…, kok surat yang dibaca itu melulu sich….?!”

Sahabat ini sering grogi bila harus jadi imam salat bagi keluarganya. Sebab surat andalan yang ia baca dalam sholat dapat dipastikan adalah Qulya dan Qulhu (Al Kafirun dan Al Ikhlas). Itupun makhraj dan tajwidnya, ia akui masih berantakan. Sementara anak-anaknya sudah melumat habis hafalan Al Quran dari juz 28-30 dengan bacaan yang baik.

“Saya bingung, ustadz…. Saya malu kepada anak-anak saya. Mereka baca Alqurannya sudah lancar dan hafalannya pun banyak. Sedang saya, ayah mereka amat sedikit hafalannya itupun bacanya terbata-bata….” keluh sobat saya tersebut.

Dalam pembicaraan dengannya, saya menyarankan untuk lebih giat lagi belajar agama untuk bekal akhirat, terutama Alquran. “Anak-anakmu itu cermin bagimu…. Harusnya kamu bersyukur Allah SWT memberimu anak-anak yang semangat menghafal Alquran… Kini, Allah menegurmu lewat mereka untuk kembali mempelajari Alquran….!” demikian sebagian taushiyah yang saya beri kepadanya saat itu.

Saya akui karena alasan segudang banyak muslimin sekarang yang ‘kebingungan’. Mereka ingin bisa baca Alquran, mampu memahaminya, menghafalkan dan menuliskannya. Namun mereka bingung harus mulai dari mana? Sebab mereka hanya punya sedikit waktu untuk bisa belajar agama, termasuk Alquran. Anda pun mungkin adalah salah satu dari mereka.

Atas izin Allah SWT, Alhamdulillah akhirnya kegalauan sebagian muslimin seperti di atas terjawab sudah. Mulai Februari 2011, Allah SWT beri kami sebuah metode belajar Alquran yang kami sendiri sulit percaya. Muslimin yang tadinya tidak bisa baca Alquran sekalipun, atas izin Allah SWT bisa membaca Alquran dengan baik, menuliskannya. Menghafal sekaligus memahami maknanya. Hal istimewa lainnya adalah; durasi pembelajaran hanya memakan waktu 6 jam efektif. Kurun waktu yang amat singkat bagi mereka yang mau belajar Alquran.

Ustadz Bobby Herwibowo
Trainer Kauny Quantum Memory
Menghafal Alquran Semudah Tersenyum
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0994 seconds (0.1#10.140)