Puasa, Napi Majalengka manfaatkan untuk menganyam rotan
A
A
A
Sindonews.com - Berbagai kegiatan dilakukan untuk mengisi kegiatan selama bulan puasa, agar tidak terlalu jenuh menunggu bedug magrib. Kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan oleh kaum muslimin yang berstatus sebagai warga 'merdeka' saja, melainkan juga dilakukan oleh para napi yang berada di dalam Lapas Klas B Majalengka.
Di Lapas yang dihuni oleh sebayak 311 orang tersebut, 50 orang di antaranya memilih mengisi waktu selama bulan puasa ini dengan kegiatan yang dinilai lebih menguntungkan. Puasa yang dijalani oleh para napi, tidak menghalangi mereka dalam melaksanakan aktivitas menganyam berbagai jenis perabotan, baik dalam bentuk kursi, lemari dan jenis perabotan lainnya.
Terhitung sejak beberapa bulan lalu, puluhan Napi di lapas tersebut sudah terbiasa menganyam rotan milik salah satu perusahaan rotan dari Kabupaten Cirebon. Dari hasil menganyam tersebut, mereka bisa mendapatkan penghasilan di kisaran Rp30 ribu hingga Rp60 ribu untuk setiap kali perabotan yang dianyamnya.
Dadang, salah seoarang Napi dari Desa, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka mengaku senang dengan aktivitas yang dilakukannya itu. Pasalnya, dengan aktivitas tersebut, bisa meminimalisir rasa lapar karena puasa serta kangen kepada keluarga di rumah.
"Sejak pagi hingga sore sebelum asar, kami berada di ruangan ini untuk menganyam. Dengan kegiatan ini, rasa lapar dan haus, juga ingat anak-istri bisa terobati, walaupun hanya sementara," kata Dadang di sela-sela aktivitasya di lokasi, Kamis (18/7/2013).
Selain itu, dari aktivitas menganyamnya tersebut, Dadang mengaku bisa memperoleh keuntungan dari sisi ekonomi. Dadang berharap, penghasilan dari menganyamnya itu bisa dijadikan sebagai persiapan menjelang Idul Fitri untuk anak-istrinya di rumah.
"Penghasilan tergantung jenis kursi yang dianyamnya, ada yang Rp30 ribu per kursi, ada juga yang Rp60 ribu per kursi," jelas dia.
Dadang mengaku, diriya baru bisa menganyam sekitar tiga bulan yang lalu. Hal tersebut setelah adanya pelatihan yang diberikan oleh pihak perusahaan anyaman rotan kepada para Napi di Lapas tersebut.
"Awalnya kami diajari oleh pihak perusahaan yang sengaja didatangkan ke sini (lapas). Dan sekarang, saya sambil mengajari teman-teman yang berminat untuk ikut mengayam," jelas dia.
"Alhamdulillah, bulan puasa ada kegiatan seperti ini untuk menghabiskan waktu siang," lanjut dia.
Di Lapas yang dihuni oleh sebayak 311 orang tersebut, 50 orang di antaranya memilih mengisi waktu selama bulan puasa ini dengan kegiatan yang dinilai lebih menguntungkan. Puasa yang dijalani oleh para napi, tidak menghalangi mereka dalam melaksanakan aktivitas menganyam berbagai jenis perabotan, baik dalam bentuk kursi, lemari dan jenis perabotan lainnya.
Terhitung sejak beberapa bulan lalu, puluhan Napi di lapas tersebut sudah terbiasa menganyam rotan milik salah satu perusahaan rotan dari Kabupaten Cirebon. Dari hasil menganyam tersebut, mereka bisa mendapatkan penghasilan di kisaran Rp30 ribu hingga Rp60 ribu untuk setiap kali perabotan yang dianyamnya.
Dadang, salah seoarang Napi dari Desa, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka mengaku senang dengan aktivitas yang dilakukannya itu. Pasalnya, dengan aktivitas tersebut, bisa meminimalisir rasa lapar karena puasa serta kangen kepada keluarga di rumah.
"Sejak pagi hingga sore sebelum asar, kami berada di ruangan ini untuk menganyam. Dengan kegiatan ini, rasa lapar dan haus, juga ingat anak-istri bisa terobati, walaupun hanya sementara," kata Dadang di sela-sela aktivitasya di lokasi, Kamis (18/7/2013).
Selain itu, dari aktivitas menganyamnya tersebut, Dadang mengaku bisa memperoleh keuntungan dari sisi ekonomi. Dadang berharap, penghasilan dari menganyamnya itu bisa dijadikan sebagai persiapan menjelang Idul Fitri untuk anak-istrinya di rumah.
"Penghasilan tergantung jenis kursi yang dianyamnya, ada yang Rp30 ribu per kursi, ada juga yang Rp60 ribu per kursi," jelas dia.
Dadang mengaku, diriya baru bisa menganyam sekitar tiga bulan yang lalu. Hal tersebut setelah adanya pelatihan yang diberikan oleh pihak perusahaan anyaman rotan kepada para Napi di Lapas tersebut.
"Awalnya kami diajari oleh pihak perusahaan yang sengaja didatangkan ke sini (lapas). Dan sekarang, saya sambil mengajari teman-teman yang berminat untuk ikut mengayam," jelas dia.
"Alhamdulillah, bulan puasa ada kegiatan seperti ini untuk menghabiskan waktu siang," lanjut dia.
(mhd)