Hindari gangguan pencernaan saat puasa

Minggu, 21 Juli 2013 - 06:47 WIB
Hindari gangguan pencernaan saat puasa
Hindari gangguan pencernaan saat puasa
A A A
MEMASUKI minggu ke-2 bulan puasa, sebagian muslim sudah ada yang mulai batal puasa. Gangguan pencernaan menjadi salah satu alasannya.

“Pengamatan saya sebagai seorang dokter spesialis penyakit dalam, sebagian besar pasien yang datang kepada saya dan batal puasa karena masalah pencernaan,” ungkap Dr dr Ari Fahrial Syam SpPDKGEHMMB. Menurutnya, diare memang menjadi penyebab terbesar yang bisa mengganggu puasa. Diare umumnya timbul pada pagi hari.

“Penyebab utama diare adalah konsumsi makanan yang tidak tepat. Makanan terlalu pedas dan asam menjadi pencetus diare. Belum lagi makanan yang sudah terkontaminasi dan tetap dikonsumsi, dicurigai menjadi penyebab kenapa pasien yang batal tersebut mengalami diare,” katanya.

Untuk menghindari, sebaiknya saat berbuka pilih makanan yang sehat dan bersih. Selain diare, nyeri ulu hati juga hal yang dikeluhkan oleh pasien yang sedang berpuasa. Nyeri ulu hati memang tidak sampai membatalkan puasa, tapi untuk sebagian pasien, nyeri ulu hati sangat mengganggu.

Nah, agar puasa tetap nyaman, beberapa hal perlu diperhatikan pada saat berpuasa. Terutama setelah 6–8 jam perut kosong akan terjadi peningkatan asam lambung yang dapat menyebabkan gejala gangguan maag. Keadaan ini biasanya berlangsung hanya pada pertama puasa dan gejala ini tidak dirasakan lagi pada minggu-minggu berikutnya.

Sementara pada orang yang sehat, keadaan ini dapat diatasi dengan pilihan makan yang tepat saat berbuka dan sahur serta kegiatan yang tidak menyebabkan terjadinya peningkatan udara di dalam lambung, dan peningkatan asam lambung. Adapun pada orang yang memang terdapat gangguan lambung sebelumnya, puasa akan memperberat kondisi sakit lambungnya jika tidak diobati dengan tepat. Namun, jika sakit lambungnya diobati, mereka dapat melakukan ibadah puasa seperti orang normal.

Selama berpuasa, asupan makanan dan minuman harus menjadi perhatian, terutama pada penderita sakit maag. Bagi penderita maag yang berpuasa, asupan makanan dan minuman harus menjadi perhatian. Sebaiknya hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak serat, antara lain sayuran tertentu (sawi, kol), buah-buahan tertentu (nangka, pisang ambon), makanan berserat tertentu (kedondong, buah yang dikeringkan), dan minuman yang mengandung gas (seperti minuman bersoda).

Makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung, seperti kopi, minuman beralkohol 5%–20%, anggur putih, sari buah sitrus atau susu full cream sebaiknya dikurangi.Kopi juga sebaiknya dihindari saat sahur karena akan merangsang buang air kecil berlebih (diuresis) Agar asam lambung tak meningkat, jangan konsumsi makanan yang sulit dicerna sehingga memperlambat pengosongan lambung. Sebab, hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung, antara lain makanan berlemak, kue tar, cokelat, dan keju.

”Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung, yaitu makanan yang mengandung cuka dan pedas, merica, dan bumbu yang merangsang, sebaiknya dihindari. Begitu juga dengan makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah yang menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan, antara lain alkohol, cokelat, makanan tinggi lemak, dan gorengan,” kata Ari.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5307 seconds (0.1#10.140)