Bahasa Arab dasar untuk memahami Alquran
A
A
A
Sindonews.com - Bertempat di Halaman Masjid Al- Bantani Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kecamatan Curug Kota Serang, Pemerintah Provinsi Banten menggelar Peringatan Nuzulul Quran.
Acara tersebut dihadiri usur Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Banten dan ratusan warga sekitar.
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kembali mengajak seluruh jajaran Pemerintah Provinsi dan masyarakat Banten untuk sama-sama memahami, mengkaji dan mengamalkan apa yang ada di dalam Alquran sebagai pegangan hidup.
“Mari kita jadikan peringatan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas, kuantitas ibadah, khususnya dalam membaca, memahami, mengkaji dan mengamalkan Alquran,” ujar Atut.
Senada dengan Gubernur, Wakil Menteri Agama RI Prof. KH. Nazarudin Umar yang hadir selaku penceramah pada Peringatan Nuzulul Quran kali ini menjelaskan, bahwa membaca Alquran dan terjemahnya saja belum cukup, akan tetapi juga harus diiringi dengan pemahaman dan penghayatan lebih dalam.
“Kita jangan bangga jika kita telah membaca Alquran dan terjemahnya, karen Alquran tidak cukup hanya dengan dibaca dengan panca indra semata, melainkan juga harus dengan pemahaman dan penghayatan yang lebih dalam,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Wakil Menteri Agama ini juga mengingatkan untuk tidak mudah menyalahkan sebagaian kaum Muslimin lainnya, hanya dengan pemahaman Alquran yang dangkal bahkan sampai mengkafirkan.
“Jadi kalau kita ingin mempelajari Alquran ada baiknya, kita sedikit mengerti bahasa arab. Sangat tidak arif jika ada orang yang baru membaca terjemahan Alquran, akan tetapi sudah berani mengkafirkan orang,” imbaunya.
Acara tersebut dihadiri usur Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Banten dan ratusan warga sekitar.
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kembali mengajak seluruh jajaran Pemerintah Provinsi dan masyarakat Banten untuk sama-sama memahami, mengkaji dan mengamalkan apa yang ada di dalam Alquran sebagai pegangan hidup.
“Mari kita jadikan peringatan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas, kuantitas ibadah, khususnya dalam membaca, memahami, mengkaji dan mengamalkan Alquran,” ujar Atut.
Senada dengan Gubernur, Wakil Menteri Agama RI Prof. KH. Nazarudin Umar yang hadir selaku penceramah pada Peringatan Nuzulul Quran kali ini menjelaskan, bahwa membaca Alquran dan terjemahnya saja belum cukup, akan tetapi juga harus diiringi dengan pemahaman dan penghayatan lebih dalam.
“Kita jangan bangga jika kita telah membaca Alquran dan terjemahnya, karen Alquran tidak cukup hanya dengan dibaca dengan panca indra semata, melainkan juga harus dengan pemahaman dan penghayatan yang lebih dalam,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Wakil Menteri Agama ini juga mengingatkan untuk tidak mudah menyalahkan sebagaian kaum Muslimin lainnya, hanya dengan pemahaman Alquran yang dangkal bahkan sampai mengkafirkan.
“Jadi kalau kita ingin mempelajari Alquran ada baiknya, kita sedikit mengerti bahasa arab. Sangat tidak arif jika ada orang yang baru membaca terjemahan Alquran, akan tetapi sudah berani mengkafirkan orang,” imbaunya.
(stb)