9 Nama Julukan Ramadhan yang Tidak Dimiliki Bulan Lain

Minggu, 03 April 2022 - 22:54 WIB
loading...
9 Nama Julukan Ramadhan yang Tidak Dimiliki Bulan Lain
Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni. Foto/dok arrajol.com
A A A
Banyaknya nama atau julukan menunjukkan sesuatu itu mulia dan agung. Sedikitnya ada 9 (sembilan) nama julukan Ramadhan yang tidak dimiliki bulan lain.

Untuk diketahui, Ramadhan adalah bulan ke-9 dari 12 bulan dalam kalender Hijriyah. Rasulullah shallallahi 'alaihi wassallam (SAW) ketika menjelang bulan Suci Ramadhan, Beliau memberi sambutan yang agung:

"Wahai segenap manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung penuh berkah bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa di siang harinya sebagai kewajiban, dan qiyam di malam harinya sebagai sunnah. Barangsiapa menunaikan ibadah yang difardukan, maka pekerjaan itu setara dengan orang mengerjakan 70 kewajiban."

"Ramadhan merupakan bulan kesabaran dan balasan kesabaran adalah surga. Ramadhan merupakan bulan santunan, bulan yang dimana Allah melapangkan rezeki setiap hamba-Nya. Barangsiapa yang memberikan hidangan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa, maka akan diampuni dosanya, dan dibebaskan dari belenggu neraka, serta mendapatkan pahala setimpal dengan orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang berpuasa tersebut." (HR Khuzaimah)


Berikut 9 julukan yang menjadi Keistimewaan Ramadhan:

1. Sayyidusy-Syuhur (Penghulu Semua bulan)
Ramadhan dijuluki sebagai rajanya semua bulan. Dalam satu Hadis diterangkan: "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan shaum membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu." (HR Ath-Thabrani)

2. Syahrun Azhim (Bulan yang Agung)
'Azhim adalah nama dan sifat Allah Ta’ala. Namun juga digunakan untuk menunjukkan kekaguman terhadap kebesaran dan kemuliaan sesuatu. Sesuatu yang diagungkan Nabi tentulah memiliki nilai yang jauh lebih besar dan sangat mulia dengan sesuatu yang diagungkan oleh manusia biasa.

Alasan mengagungkan bulan Ramadhan karena Allah juga mengagungkan bulan ini. Pada bulan inilah Allah mewajibkan puasa sebagai salah satu dari lima rukun Islam. Allah mensucikan bulan ini kemudian memberikan segala kemurahan, kasih sayang, dan kemudahan bagi hamba-hamba yang ingin mendekatkan diri kepada-Nya.

3. Syahrul Mubarak (Bulan Penuh Berkah)
Bulan ini penuh berkah, penuh faedah untuk manusia. Semua waktu di bulan suci ini bagaikan rangkaian berlian yang sangat berharga bagi orang beriman.

Keberkahan Ramadhan oleh Nabi membagi 3 periode, yaitu 10 malam periode pertama penuh rahmat Allah, 10 berikutnya diisi dengan ampunan (maghfirah), sedangkan di 10 malam terakhir merupakan pembebas manusia dari api neraka.

4. Syahrul Qur'an (Bulan Diturunkannya Al-Qur'an)
Allah mengistimewakan Ramadhan sekaligus menyediakan target terbesar, yaitu menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Allah berfirman yang artinya:"Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan (pembeda)."(QS Al-Baqarah: 185)

Dapat dikatakan bahwa Ramadhan tidak dapat dipisahkan dengan Al-Qur'an. Rasulullah SAW mendapatkan wahyu pertama pada bulan Ramadhan dan di setiap bulan Ramadhan Malaikat Jibril datang sampai dua kali untuk menguji hafalan dan pemahaman Rasulullah SAW terhadap Al-Qur'an. Bagi ummat Muhammad, ada jaminan bahwa Al-Qur'an kembali nuzul ke dalam jiwa mereka manakala mengikuti program Ramadhan dengan benar.

5. Syahrus Shiyam (Bulan Berpuasa)
Pada Bulan Ramadhan dari awal hingga akhir kita menjalankan satu dari 5 rukun (tiang) Islam yaitu shaum (puasa). Kewajiban puasa sebagaimana kewajiban ibadah shalat 5 waktu. Maka sebulan penuh seorang muslim mengkonsentrasikan diri untuk ibadah sebagaimana dia mendirikan shalat Subuh atau Maghrib yang memakan waktu beberapa menit saja.

Puasa Ramadhan dilakukan tiap hari dari terbit fajar hingga terbenam matahari (Magrib). Tidak hanya menjauhi hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum, berhubungan suami-istri di siang hari saja. Tetapi wajib membangun akhlaqul karimah, meninggalkan perbuatan maksiat dan yang makruh (yang dibenci Allah).

6. Syahrul Qiyam (Bulan Menghidupkan Malam)
Bulan Ramadhan menggairahkan umat Islam untuk menjalankan amalan orang-orang saleh seperti sholat tahajjud dan membaca Al-Qur'an dengan benar di dalam shalat malamnya. Pada malam Ramadhan, setiap mukmin dianjurkan sholat tarawih dan witir, dan menghidupkan Qiyamullail.

7. Syahrus Shabr (Bulan Kesabaran)
Bulan Ramadhan melatih jiwa muslim untuk senantiasa sabar tidak mengeluh dan tahan uji. Sabar adalah kekuatan jiwa dari segala bentuk kelemahan mental, spiritual dan operasional. Orang bersabar akan bersama Allah sedangkan balasan orang-orang yang sabar adalah surga.

Sabar lahir bersama dengan segala bentuk kerja besar yang beresiko seperti dalam dakwah dan jihad fi sabilillah. Ramadhan melatih muslim beramal islami dalam berjamaah untuk meninggikan kalimat Allah.

8. Syahrul Musawwah (Bulan Santunan)
Ramadhan menjadi bulan santunan manakala orang-orang beriman sadar sepenuhnya bahwa puasanya mendidik mereka untuk memiliki empati kepada fakir miskin karena merasakan lapar dan haus sebagaimana yang mereka rasakan. Karena itu kaum muslimin selayaknya menjadi pemurah dan dermawan. Memberi dan berbagi harus menjadi watak yang ditanamkan.

Segala amal yang berkaitan dengan amwal (harta) seperti zakat fitrah sedekah, infak, wakaf, dan sebagainya, bahkan zakat harta pun sebaiknya dilakukan di bulan yang mulia ini. Memberi meskipun kecil, bernilai besar di sisi Allah.

Siapa yang memberi makan minum pada orang yang berpuasa meskipun hanya seteguk air, berpahala puasa seperti yang diperoleh orang yang berpuasa.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2655 seconds (0.1#10.140)