Mudik jadi ritual wajib umat Muslim

Minggu, 04 Agustus 2013 - 19:39 WIB
Mudik jadi ritual wajib...
Mudik jadi ritual wajib umat Muslim
A A A
Sindonews.com - Menjelang Idul Fitri 1434 Hijriah (H), masyarakat Indonesia khususnya umat Muslim rutin melakukan mudik, bertemu dengan orang tua dan sanak saudara. Setelah selama sebulan berpuasa, menjadikan mudik adalah ritual yang wajib dilakukan.

Menteri sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri mengatakan, mudik merupakan tradisi yang baik dan sangat bagus diperthankan. Menurutnya, mayoritas mudik dilakukan oleh umat Muslim, namun tidak menutup kemungkinan mudik juga dilakukan seluruh masyarakat Indonesia.

"Di kampung kita akan ketemu saudara, orang tua dan teman yang hampir setahun tidak bertemu," kata Mensos saat ditemui di Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (4/8/2013).

Salim mengatakan, selain bertemu dengan sanak saudara. Mudik juga memanjangkan silahturahmi, sehingga menimbulkan hubungan yang semakin baik, ikatan kekeluargaan yang semakin erat. Selain itu, mudik juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. "Dengan banyaknya masyarakat yang datang dengan keluarga, transaksi jual beli belanja ekonomi akan semakin bagus," ucapnya.

Lanjut dia, saat mudik akan terjadi pemerataan, mulai dari segi ekonomi dan sosial. Jadi, uang tidak hanya tersentralistik di kota, namun sampai ke daerah desa. Membantu perekonomian dari segi ekonomi untuk modal investasi di daerahnya.

"Ini dari semua sisi, bukan hanya bertemu keluarga terus pulang, tetapi mereka berhasil ke kota juga menginventasikan hartanya di kota tersebut agar ekonomiya enggak setahun sekali, itu yang diharapkan," ujarnya.

Mudik, lanjut Salim, memang seperti seremonial yang dilakukan masyarakat. Namun hal tersebut sudah dilakukan sejak dulu. Tentunya, hal ini harus dipertahankan, karena dengan mengunjungi sanak saudara hubungan kekeluargaan tidak akan rapuh.

Dengan melakukan mudik menurut Mensos, dipastikan akan ada makna dan karakter tersendiri serta kesenangan lebaran di tahun ini. "Mudik tidak hanya tempat bertemu saja tetapi menjadi tempat berdialog dan berdiskusi," ungkapnya.

Untuk itu, Mensos berharap agar saat kembali ke kota sudah menyiapkan diri agar mereka tidak terlantar untuk mereka yang akan Jakarta khususnya. "Itu hak asasi manusia untuk bebas datang kemana saja, ketika ke keta persiapkan diri apa yang harus di bawa agar bisa bertahan dan berjuang," tegasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6729 seconds (0.1#10.140)