Lebaran kerja, petugas penghitung kendaraan diprotes anak

Senin, 05 Agustus 2013 - 21:22 WIB
Lebaran kerja, petugas...
Lebaran kerja, petugas penghitung kendaraan diprotes anak
A A A
Sindonews.com - Sudah lima tahun Jejen Zaenudin (35) jadi petugas penghitung kendaraan pemudik yang melintas di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung. Banyak suka dan duka yang dialaminya demi menjalankan tugas tersebut.

Di saat orang lain mudik, ia justru berkutat di Posko Pengawasan dan Pengendalian Nagreg Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung. Ia duduk dengan penuh konsentrasi. Sedangkan matanya menatap setiap kendaraan yang melintas. Tangannya pun tak berhenti memencet alat hitung manual.

"Kalau bicara sukanya bertugas seperti ini, senang bisa bekerja untuk melayani masyarakat. Di sini juga banyak teman yang sama-sama bertugas," ujar Jejen kepada wartawan, Senin (5/8/2013).

Tapi ada sisi lain yang di awal pekerjaannya membuat ia sedih. Bagaimana tidak, di saat orang lain mudik, ia justru tetap bekerja. Bahkan ia sudah tiga kali tidak Lebaran bersama keluarganya, karena harus menjalankan tugas.

"Kalau awal-awal sih sedih juga. Anak juga nanya pas Lebaran kok bapak enggak ada di rumah," ucapnya.

Jejen pun harus memberi penjelasan pada anaknya yang kini berusia delapan tahun dan istrinya. Bahkan istrinya ikut memberi penjelasan pada sang anak agar ia paham tugas dan konsekuensi yang harus diterima Jejen.

"Tapi kalau sekarang anak saya sama keluarga sudah mengerti," ungkapnya.

Selama arus mudik dan balik, Jejen tidak bisa pergi ke mana-mana apalagi mudik. Terhitung mulai H-7 sampai H-7, ia harus bertugas. Ia bertugas dua kali sehari. Jika bertugas, ia menjalankannya selama 24 jam.

Ia baru bisa mudik setelah arus balik selesai. Rencananya setelah arus balik selesai ia akan pulang ke kampung halaman istrinya di Cilacap. Selesai arus balik, ia dan petugas Dishub lainnya akan diberi jatah cuti.

"Biasanya H-2 istri saya mudik ke Cilacap sama anak, saya baru nyusul setelah Lebaran. Tapi kita Lebaran dulu di rumah, di daerah Banjaran (Kabupaten Bandung). Nanti bareng-bareng ke Cilacapnya," tuturnya.

Kebetulan tahun ini ia libur saat Lebaran. Tapi karena tuntutan tugas, Jejen dan keluarganya tidak bisa mudik.

Sehari sebelum dan sesudah Lebaran, ia tetap bertugas. Setelah diberikan cuti, ia bukan hanya akan ke kampung halaman sang istri, tapi juga akan berlibur.

"Kita mau liburan, rencananya mau liburan ke daerah Subang," katanya sambil tersenyum.

Koordinator Posko Pengawasan dan Pengendalian Nagreg Eric Alam Prabowo mengatakan, jumlah petugas penghitung kendaran berjumlah enam orang. Mereka memang tidak bisa mudik karena tidak mungkin pekerjaannya ditinggalkan.

"Tapi setelah arus balik selesai mereka diberi jatah libur atau cuti," jelasnya.

Mereka bahkan difasilitasi untuk liburan, khususnya untuk penginapan di tempat liburan. "Itu kebijakan pimpinan. Para petugas ini kan pasti jenuh selama dua minggu bekerja di jalan, meninggalkan keluarga, dan bekerja 24 jam" papar Eric.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1239 seconds (0.1#10.140)