Teknologi takwa

DALAM sebuah tabligh akbar, seorang muballig diminta bertausiyah tentang Broadband untuk kemaslahatan umat. Kebetulan pemilik hajat acara itu adalah sebuah operator telekomunikasi di Indonesia.

Usai tausiyah, sang ustaz bertanya kepada pimpinan perusahaan tentang akses broadband yang bisa dinikmati para pengguna. Dengan bangga sang pimpinan menyampaikan bahwa akses broadband yang dimiliki hingga 3,6 Mbps.

Pimpinan lalu menjelaskan bahwa dengan kecepatan tersebut, pengguna bisa mengunduh dan mengunggah berbagai file baik office, suara, gambar atau video. Semua bisa dilakukan dengan tanpa putus, buffering, istilahnya.

"Kecepatan akses ini di masa depan bisa mencapai berapa kali lipat?" tanya mubaligh ringan. "Mungkin bisa ratusan atau ribuan kali lipat. Bila sekarang masih Mbps nanti bisa Gbps" jawab pimpinan bersemangat.

"Bila secepat itu..., apa yang bisa dikirim atau diterima oleh pengguna?" "Mungkin bisa kirim ribuan buku dalam sekejap pak ustaz?"Jawabnya bersemangat.

"Bisa kirim bukunya secara fisik atau hanya filenya saja...?!" kejar sang ustaz.
"Hehehe..., file saja tentunya" seringai pak pimpinan.

"Kalo begitu, teknologi ini sebenarnya sudah usang dan kalah dengan teknologi ribuan tahun lalu dong" sergah pak ustaz. "Koq bisa...?" kejar pimpinan.

"Sungguh ribuan tahun lalu ada seorang manusia yang dirahmati Allah mampu melakukan teknologi teleportasi. Memindahkan benda secara fisik dari tempat yang berjauhan dalam tempo yang amat singkat. Teknologinya adalah takwa." jelas ustaz.

"Seperti bagaimana teknologi itu Pak?" sang pimpinan tidak sabar mengejar. "Bila bapak mau tahu, buka aja Alquran. Baca deh surat An Naml mulai dari ayat 38-40... Kita merasa bahwa manusia sekarang jauh lebih modern dan lebih canggih. Padahal sesungguhnya kita jauh tertinggal. Sekali lagi teknologi itu bernama takwa" jelas pak Ustaz.

Ayo buruan liat tenologi tersebut di Alquran-mu, sobat. Buka sekarang ya!

Ustaz Bobby Herwibowo
Kauny Quantum Memory
Menghafal Alquran Semudah Tersenyum