Hadapi Arus Mudik, Terminal Pulogebang Dioperasikan
A
A
A
JAKARTA - Dinas Perhubungan DKI melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal akan membuka Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur sebagai terminal bantuan untuk menghadapi arus mudik Hari Raya Idul Fitri.
Terminal termegah di kawasan Asia Tenggara itu menjadi satu dari delapan terminal bantuan lainnya yang tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara.
Sementara untuk terminal utama, tersedia tiga terminal bus yakni Terminal Pulogadung, Terminal Kampung Rambutan di Jakarta Timur, dan Terminal Kalideres di Jakarta Barat.
"Tahun ini Terminal Pulogebang akan diuji coba untuk bantuan arus mudik 2014. Kebetulan Terminal Rawamangun akan direvitalisasi sehingga sebagian angkutan akan dipindahkan ke Pulogebang," kata Anton saat ditemui di kantornya, beberapa waktu lalu.
Anton mengatakan, pembahasan lanjutan mengenai rencana ini akan terus dilakukan lantaran akses keluar dan masuk menuju jalan tol yang belum rampung hingga kini. Dikhawatirkan hal itu akan mengakibatkan berkurangnya penumpang yang masuk ke dalam terminal atau terjadinya penumpukan bus di luar terminal.
Selain dengan Ditjen Perhubungan Darat, Anton menyatakan, akan berkoordinasi dengan UP Transjakarta dan Dinas Perhubungan agar bus Transjakarta koridor XI (Kampung Melayu-Pulogebang) dan angkot masuk ke dalam Terminal Pulogebang. Dengan demikian membantu pemudik untuk menuju Pulogebang dan menggunakan armada pengangkut mudik dari dalam terminal.
"Untuk infrastruktur di dalam terminal sudah lengkap. Untuk itu rencana ini akan ditindaklanjuti dalam rapat-rapat berikutnya terutama mengenai aksesbilitas menuju dan dari terminal. Sejauh ini bus Transjakarta sudah ada yang menuju Pulogebang tapi belum sampai masuk ke dalam terminal, angkutan umum juga belum efektif sepenuhnya," tuturnya.
Anton menjelaskan setidaknya terdapat lima perusahan otobus (PO) yang akan didorong untuk menempatkan armadanya di Terminal Pulogebang terutama armada dengan tujuan Jawa dan Bali.
Perusahan otobus yang beroperasi di Terminal Pulogebang sebelumnya beroperasi di Terminal Rawamangun. Jika setelah beroperasi permintaan penumpangnya tinggi, tidak menutup kemungkinan perusahaan dapat membuka loket penjualan tiket.
"Uji coba ini berlaku mulai dari seminggu sebelum dan setelah lebaran. Sehingga arus mudik dan arus balik dapat dipecah untuk mengurai terjadinya penumpukan di terminal utama. Dengan ujicoba ini diharapkan dapat terus berlanjut. Kalau memang ramai mungkin bisa membuka loket." harapnya.
Terminal termegah di kawasan Asia Tenggara itu menjadi satu dari delapan terminal bantuan lainnya yang tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara.
Sementara untuk terminal utama, tersedia tiga terminal bus yakni Terminal Pulogadung, Terminal Kampung Rambutan di Jakarta Timur, dan Terminal Kalideres di Jakarta Barat.
"Tahun ini Terminal Pulogebang akan diuji coba untuk bantuan arus mudik 2014. Kebetulan Terminal Rawamangun akan direvitalisasi sehingga sebagian angkutan akan dipindahkan ke Pulogebang," kata Anton saat ditemui di kantornya, beberapa waktu lalu.
Anton mengatakan, pembahasan lanjutan mengenai rencana ini akan terus dilakukan lantaran akses keluar dan masuk menuju jalan tol yang belum rampung hingga kini. Dikhawatirkan hal itu akan mengakibatkan berkurangnya penumpang yang masuk ke dalam terminal atau terjadinya penumpukan bus di luar terminal.
Selain dengan Ditjen Perhubungan Darat, Anton menyatakan, akan berkoordinasi dengan UP Transjakarta dan Dinas Perhubungan agar bus Transjakarta koridor XI (Kampung Melayu-Pulogebang) dan angkot masuk ke dalam Terminal Pulogebang. Dengan demikian membantu pemudik untuk menuju Pulogebang dan menggunakan armada pengangkut mudik dari dalam terminal.
"Untuk infrastruktur di dalam terminal sudah lengkap. Untuk itu rencana ini akan ditindaklanjuti dalam rapat-rapat berikutnya terutama mengenai aksesbilitas menuju dan dari terminal. Sejauh ini bus Transjakarta sudah ada yang menuju Pulogebang tapi belum sampai masuk ke dalam terminal, angkutan umum juga belum efektif sepenuhnya," tuturnya.
Anton menjelaskan setidaknya terdapat lima perusahan otobus (PO) yang akan didorong untuk menempatkan armadanya di Terminal Pulogebang terutama armada dengan tujuan Jawa dan Bali.
Perusahan otobus yang beroperasi di Terminal Pulogebang sebelumnya beroperasi di Terminal Rawamangun. Jika setelah beroperasi permintaan penumpangnya tinggi, tidak menutup kemungkinan perusahaan dapat membuka loket penjualan tiket.
"Uji coba ini berlaku mulai dari seminggu sebelum dan setelah lebaran. Sehingga arus mudik dan arus balik dapat dipecah untuk mengurai terjadinya penumpukan di terminal utama. Dengan ujicoba ini diharapkan dapat terus berlanjut. Kalau memang ramai mungkin bisa membuka loket." harapnya.
(ysw)