Mau Hafal Alquran, Ini Rahasianya
A
A
A
JAKARTA - Masjid RCTI Kebon Jeruk kedatangan tiga orang hafidz (penghafal quran) dari Iraq disela Salat Tarawih malam tadi. Selain menunjukan keahlianya, mereka juga memberikan kunci untuk menghafal Alquran.
Ketiga Hafidz tersebut yakni Ustad Haj Usama (30) juara MTQ internasional di Malaysia pada 2009, qori dan muadzin tetap masjid Imam Husein di karbala, Iraq.
Ustad Muntadhar Al-Mansuriy (23) yang sudah hafal quran sejak usia 7 tahun dengan Halaman, juz, surat dan ayatnya. Beliau juga Sarjana S1 jurusan Ulumul Quran dan mendapat gelar doktor honoris causa (HC) Universita peradaban islam di Beirut.
Mohammad Baqer Al Mansuriy (21) yang juga sudah hafal Alquran sejak usianya 5 tahun dengan halaman, nomor juz, surah dan ayatnya. Beliau juga Sarjana muda S 1 jurusan sastra arab, dan mendapat gelar doktor honoris Causa Universitas peradaban islam di Beirut.
Melalui penerjemah, Abdullah MA, Munthadar mengatakan dalam usia berapapun, manusia mampu menghafalkan Alquran. Sebab, Allah dalam firmannya menyebutkan, 'kami turunkan Alquran sebagai bacaan yang memudahkan orang untuk menghafal'. Namun, hal itu tentunya harus dengan tekad dan kesabaran. Apabila tidak ada tekad dan kesabaran, bacaan tersebut pun akan mudah hilang dari ingatan.
"Menghafal sejak usia dini itu sangat bagus. Manusia lebih mudah menghafalnya sejak usia dini," kata Munthadar di Masjid RCTI, Kamis (17/7/2014).
Baqer menambahkan, untuk usia dini, manusia lebih mudah menghafal Alquran melalui pendengaran. Seperti sejak dirinya usia tiga tahun. Sebelum bisa membca Alquran, dirinya setiap hari diperdengarkan lantunan Ayat suci Alquran oleh orangtuanya.
Untuk orang dewasa atau para orangtua, kata Baqer, lebih cepat menggunakan metode Istimah, yakni menyimak dan mengikutinya dengan Alquran setiap kali mendengarkannya.
"Tentunya bacaan Alquran yang benar sesuai ilmu tajwid. Apabila ada kesalahan, takutnya dia malah salah menghafal. Terlebih apabila Alquran itu dilantunkan dengan irama lagu," ujarnya.
Apabila udah mampu menghafal, Ustad Haj Usama menegaskan harus terus diulang, minimal dalam sehari membaca dan menginatnya sebanyak tiga juz.
"Satu-dua juga boleh, asal terus dilakukan setiap hari," ungkapnya.
Ketiga Hafidz tersebut yakni Ustad Haj Usama (30) juara MTQ internasional di Malaysia pada 2009, qori dan muadzin tetap masjid Imam Husein di karbala, Iraq.
Ustad Muntadhar Al-Mansuriy (23) yang sudah hafal quran sejak usia 7 tahun dengan Halaman, juz, surat dan ayatnya. Beliau juga Sarjana S1 jurusan Ulumul Quran dan mendapat gelar doktor honoris causa (HC) Universita peradaban islam di Beirut.
Mohammad Baqer Al Mansuriy (21) yang juga sudah hafal Alquran sejak usianya 5 tahun dengan halaman, nomor juz, surah dan ayatnya. Beliau juga Sarjana muda S 1 jurusan sastra arab, dan mendapat gelar doktor honoris Causa Universitas peradaban islam di Beirut.
Melalui penerjemah, Abdullah MA, Munthadar mengatakan dalam usia berapapun, manusia mampu menghafalkan Alquran. Sebab, Allah dalam firmannya menyebutkan, 'kami turunkan Alquran sebagai bacaan yang memudahkan orang untuk menghafal'. Namun, hal itu tentunya harus dengan tekad dan kesabaran. Apabila tidak ada tekad dan kesabaran, bacaan tersebut pun akan mudah hilang dari ingatan.
"Menghafal sejak usia dini itu sangat bagus. Manusia lebih mudah menghafalnya sejak usia dini," kata Munthadar di Masjid RCTI, Kamis (17/7/2014).
Baqer menambahkan, untuk usia dini, manusia lebih mudah menghafal Alquran melalui pendengaran. Seperti sejak dirinya usia tiga tahun. Sebelum bisa membca Alquran, dirinya setiap hari diperdengarkan lantunan Ayat suci Alquran oleh orangtuanya.
Untuk orang dewasa atau para orangtua, kata Baqer, lebih cepat menggunakan metode Istimah, yakni menyimak dan mengikutinya dengan Alquran setiap kali mendengarkannya.
"Tentunya bacaan Alquran yang benar sesuai ilmu tajwid. Apabila ada kesalahan, takutnya dia malah salah menghafal. Terlebih apabila Alquran itu dilantunkan dengan irama lagu," ujarnya.
Apabila udah mampu menghafal, Ustad Haj Usama menegaskan harus terus diulang, minimal dalam sehari membaca dan menginatnya sebanyak tiga juz.
"Satu-dua juga boleh, asal terus dilakukan setiap hari," ungkapnya.
(ysw)