Sujud Syukur Dunia Islam saat Al-Fatih Sukses Taklukkan Konstantinopel

Senin, 27 Februari 2023 - 05:15 WIB
Kemenangan itu diraih saat cahaya fajar yang melintang di sepanjang ufuk sebelah timur sebagai pertanda akhir malam atau menjelang matahari terbit. Foto/Ilustrasi: Ist
Sultan Muhammad Al-Fatih dan pasukannya sukses menaklukkan Konstantinopel pada hari Selasa, tanggal 20 Jumadil Ula 857 H atau bertepatan dengan 29 Mei 1453 M. Kemenangan itu diraih saat cahaya fajar yang melintang di sepanjang ufuk sebelah timur sebagai pertanda akhir malam atau menjelang matahari terbit.

"Maka tatkala fajar shadiq menyingsing pada hari Selasa tanggal 20 Jumadil Ula, kami melancarkan serangan laksana bintang yang dilemparkan kepada setan-setan yang dilakukan dengan kebijakan Abu Bakar Ash-Shiddiq dan keadilan Umar Al-Faruq ra serta pukulan Al-Haidar dari Bani Utsman. Allah telah mengaruniakan kemenangan sebelum matahari terbit dari ufuk Timur," tulis Sultan Muhammad Fatih mengabarkan kemenangannya kepada dunia Islam sebagaimana dikutip Prof Dr Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam bukunya berjudul "Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah".

Al-Fatih melanjutkan, "maka tatkala kami berhasil menang atas orang-orang kafir ini, kami membersihkan busur panah kami dari rumah-rumah ibadah. Dan kami keluarkan dari gereja-gereja itu palang salib dan lonceng-lonceng gereja. Lalu kami jadikan tempat-tempat penyembahan berhala itu menjadi masjid-masjid kaum muslimin. Mulialah tempat-tempat itu dengan khutbah-khutbah. Terjadilah kehendak Allah dan gagallah apa yang mereka lakukan...”



Ash-Shalabi menggambarkan kemenangan pasukan muslim di bawah pimpinan Sang Penakluk ini gaungnya sampai ke seluruh penjuru dunia. Kegembiraan, kebanggaan, serta rasa syukur menyebar, memenuhi kawasan dunia belahan Timur, Asia dan Afrika.

Hal itu wajar karena penaklukkan ini merupakan impian nenek-moyang dan harapan generasi-generasi yang silih-berganti. Penaklukan ini telah lama dinantikan, dan kini telah terwujud.

Sultan Muhammad Al-Fatih segera mengirim surat kepada para penguasa di negeri-negeri Islam di Mesir, Hijaz, Persia, India, serta wilayah-wilayah lain. Dia mengabarkan tentang kemenangan yang sangat gemilang ini.

Berita kemenangan itu pun segera diumumkan di atas mimbar-mimbar khutbah. Sholat syukur segera dilakukan rumah-rumah kaum muslim. Toko-toko dihias. Sedangkan di dinding-dinding dipajang panji-panji dan kain berwarna-warni.

lbnu llyas pengarang buku Bada’i Al-Zuhur menuturkan tatkala kabar tentang penaklukkan Konstantinopel ini sampai, dan utusan Sultan Al-Fatih sampai di tempat tujuan, ditabuhlah genderang berita gembira di benteng-benteng.

Rakyat di Kairo diminta untuk menghiasi rumah-rumah. Kemudian pemimpin setempat menetapkan Barsbay penguasa Akhur ll, sebagai utusan kepada lbnu Utsman untuk mengucapkan kata selamat.



Sejarawan Abu Al-Mahasi bin Taghri Bardi menggambarkan, bagaimana perasaan manusia ketika itu dan kondisi mereka di Kairo tatkala utusan Sultan Muhammad Al-Fatih sampai ke Kairo dengan membawa sejumlah hadiah dan dua tawanan dari pembesar Romawi.

"Saya berkata, segala puji bagi Allah atas penaklukkan yang sangat gemilang ini,” ucapnya.

Kemudian datanglah utusan itu dengan membawa dua tawanan dari pembesar Romawi. Lalu dia datang bersama dua tawanan itu kepada penguasa Mesir, Sultan Inal.

“Kedua orang itu berasal dari Kota Konstantinopel yang di dalamnya ada gereja yang sangat besar. Maka Sultan Mesir sangat bergembira dengan penaklukan yang sangat gemilang itu, demikian juga dengan penduduk Mesir. Kemudian diumumkanlah kabar gembira itu dan rumah-rumah penduduk dihias dengan hiasan warna warni, sebagai ungkapan suka-cita atas kemenangan yang gemilang,” lanjutnya.

Peristiwa ini berlangsung beberapa hari. Kemudian utusan itu datang dengan membawa dua orang tawanan ke dalam benteng pada hari Senin tanggal 25 Syawwal, setelah utusan itu dan kawan-kawannya berkeliling kota Kairo. “Penduduk Kairo berpesta dengan kemenangan itu dengan menghiasi toko-toko mereka. Sultan menerima para utusan dengan jamuan di Benteng labal,” tambahnya.

Apa yang disebutkan oleh Abu Al-Mahasan bin Taghri Bardi tentang pesta kemenangan itu dan kegembiraan rakyat Kairo, menurut Ash-Shalabi, terjadi di berbagai kota-kota Islam. Sultan Muhammad Al-Fatih telah mengirim beberapa surat pemberitahuan tentang penaklukkan itu kepada penguasa Mesir, penguasa Iran, penguasa Makkah, dan penguasa Qurman.



Dia juga mengirim beberapa surat kepada penguasa-penguasa negeri tetangga yang beragama Nasrani seperti Murah, Valachie, Hungaria, Bosnia, Serbia, Alabania dan semua wilayah yang menjadi kekuasaannya.
(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَقُلْ لِّـلۡمُؤۡمِنٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ اَبۡصَارِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوۡجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَا‌ وَلۡيَـضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوۡبِهِنَّ‌ۖ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اٰبَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اٰبَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوۡ نِسَآٮِٕهِنَّ اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيۡنَ غَيۡرِ اُولِى الۡاِرۡبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفۡلِ الَّذِيۡنَ لَمۡ يَظۡهَرُوۡا عَلٰى عَوۡرٰتِ النِّسَآءِ‌ۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِاَرۡجُلِهِنَّ لِيُـعۡلَمَ مَا يُخۡفِيۡنَ مِنۡ زِيۡنَتِهِنَّ‌ ؕ وَتُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيۡعًا اَيُّهَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.

(QS. An-Nur Ayat 31)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More