Ingin Curhat? Carilah Tempatnya Sesuai Syariat
Minggu, 19 Juli 2020 - 06:10 WIB
Setiap orang pasti memiliki masalah dalam kehidupannya. Tak hanya sebagai individu, sebagai pasangan dalam rumah tangga pun, masalah kerap muncul. Dalam menyikapi masalah kehidupan tersebut, setiap orang pun memiliki beragam tindakan untukmendapatkansolusinya. Ada yang mencurahkan perasaan dan uneg-unegnya kepada keluarga, teman, atau bahkan kepada benda-benda mati.
Fenomena saat ini, curahan hati (curhat) juga banyak dilakukan di media sosial (medsos). Lihat saja status medsos itu, rata-rata isinya tentang curhatan kegalauan hidup, uneg-uneg, masalah teman, guru bahkan masalah rumah tangga pun diceritakannya di sana. Tak peduli apakah itu aib atau bukan.
Walaupun curhat dianggap bisa meringankan masalah, namun sebenarnya justru curhatlah yang membuat masalah semakin besar. Disadari atau tidak, curhat sering berujung kepada ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Atau setidaknya, curhat adalah pintu untuk membuka aib dirinya sendiri ke orang lain. Membuka aib orang lain dan aib sendiri jelas dilarang dalam agama Islam. (Baca juga : Inilah Syarat dan Cara Salat Berjamaah Bagi Wanita )
Lantas, bagaimana Islam memandang masalah curhat ini? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat: 12).
Curhat memang jadi pintu masuk ghibah dan membuka aib diri sendiri. Namun, bukan berarti curhat dilarang sepenuhnya. Selama tujuan curhat adalah untuk meminta nasihat tanpa membuka aib diri sendiri atau orang lain maka diperbolehkan. Selain itu, pastikan bahwa sebelum meminta masukan dari orang lain, dahulukan Allah. Datanglah kepada Allah terlebih dulu ketika ditimpa masalah.
Allah berfirman :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (QS. Qaf: 16).
Jika kehadiran Allah, begitu dekat maka untuk apa meminta solusi dan bantuan dari orang lain yang tidak berdaya tanpa kuasa Allah? Bagi siapapun yang berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah lebih dulu, maka Allah akan memberi jalan keluar yang lebih baik dari setiap masalah yang dihadapinya.
Allah juga berfirman :
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). (QS. An-Naml: 62).
Bolehkan mencari teman curhat?Dalam faktanya, banyak orang ketika curhat justru mencari orang lain untuk mendengarkannya. Ada yang mencari keluarga, teman bahkan teman lawan jenisnya. Menurut sebagian orang, teman dekat adalah tempat curhat terbaik untuk curhat ini. Lebih bahaya lagi, bila teman curhat yang dicari adalah lawan jenis atau suami /istri orang lain. Membuka aib diri sendiri atau aib keluarga ke orang lain yang bukan mahram tentu sangat dilarang.
Terlebih lagi jika ada wanita yang curhat ke suami orang lain? Atau sebaliknya, pria yang curhat ke istri orang lain. Jika ia sampai membuka aib pasangannya sendiri tentu jadi dosa yang besar.
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّوَمَعَهاَذُو مَحْرَمٍ
“Janganlah seorang laki-laki itu berkhalwat (menyendiri) dengan seorang wanita kecuali ada mahram yang menyertai wanita tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim).
Curhat berduaan dengan lawan jenis yang sudah memiliki pasangan tentu akan berdampak ke dosa besar. Perbuatan ini bisa mengundang fitnah dan mendekati zina. Ini karena keduanya berbicara tanpa batas membicarakan kekurangan orang lain tanpa adanya pembatas atau mahram lain yang bersamanya. Mendekati zina bukan hanya dapat terjadi ketika sedang bertemu berduaan secara langsung, namun juga dapat terjadi secara tidak langsung dan melalui hal-hal kecil, seperti chatting dengan suami orang dan bertelponan dengan suami orang, begitu juga sebaliknya.
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ فِي الدُّنْيَا يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
Fenomena saat ini, curahan hati (curhat) juga banyak dilakukan di media sosial (medsos). Lihat saja status medsos itu, rata-rata isinya tentang curhatan kegalauan hidup, uneg-uneg, masalah teman, guru bahkan masalah rumah tangga pun diceritakannya di sana. Tak peduli apakah itu aib atau bukan.
Walaupun curhat dianggap bisa meringankan masalah, namun sebenarnya justru curhatlah yang membuat masalah semakin besar. Disadari atau tidak, curhat sering berujung kepada ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Atau setidaknya, curhat adalah pintu untuk membuka aib dirinya sendiri ke orang lain. Membuka aib orang lain dan aib sendiri jelas dilarang dalam agama Islam. (Baca juga : Inilah Syarat dan Cara Salat Berjamaah Bagi Wanita )
Lantas, bagaimana Islam memandang masalah curhat ini? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat: 12).
Curhat memang jadi pintu masuk ghibah dan membuka aib diri sendiri. Namun, bukan berarti curhat dilarang sepenuhnya. Selama tujuan curhat adalah untuk meminta nasihat tanpa membuka aib diri sendiri atau orang lain maka diperbolehkan. Selain itu, pastikan bahwa sebelum meminta masukan dari orang lain, dahulukan Allah. Datanglah kepada Allah terlebih dulu ketika ditimpa masalah.
Allah berfirman :
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (QS. Qaf: 16).
Jika kehadiran Allah, begitu dekat maka untuk apa meminta solusi dan bantuan dari orang lain yang tidak berdaya tanpa kuasa Allah? Bagi siapapun yang berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah lebih dulu, maka Allah akan memberi jalan keluar yang lebih baik dari setiap masalah yang dihadapinya.
Allah juga berfirman :
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). (QS. An-Naml: 62).
Bolehkan mencari teman curhat?Dalam faktanya, banyak orang ketika curhat justru mencari orang lain untuk mendengarkannya. Ada yang mencari keluarga, teman bahkan teman lawan jenisnya. Menurut sebagian orang, teman dekat adalah tempat curhat terbaik untuk curhat ini. Lebih bahaya lagi, bila teman curhat yang dicari adalah lawan jenis atau suami /istri orang lain. Membuka aib diri sendiri atau aib keluarga ke orang lain yang bukan mahram tentu sangat dilarang.
Terlebih lagi jika ada wanita yang curhat ke suami orang lain? Atau sebaliknya, pria yang curhat ke istri orang lain. Jika ia sampai membuka aib pasangannya sendiri tentu jadi dosa yang besar.
لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّوَمَعَهاَذُو مَحْرَمٍ
“Janganlah seorang laki-laki itu berkhalwat (menyendiri) dengan seorang wanita kecuali ada mahram yang menyertai wanita tersebut.” (HR. Bukhari & Muslim).
Curhat berduaan dengan lawan jenis yang sudah memiliki pasangan tentu akan berdampak ke dosa besar. Perbuatan ini bisa mengundang fitnah dan mendekati zina. Ini karena keduanya berbicara tanpa batas membicarakan kekurangan orang lain tanpa adanya pembatas atau mahram lain yang bersamanya. Mendekati zina bukan hanya dapat terjadi ketika sedang bertemu berduaan secara langsung, namun juga dapat terjadi secara tidak langsung dan melalui hal-hal kecil, seperti chatting dengan suami orang dan bertelponan dengan suami orang, begitu juga sebaliknya.
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ فِي الدُّنْيَا يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ