Amalan yang Dianjurkan Dilakukan pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan
Jum'at, 14 April 2023 - 18:55 WIB
JAKARTA - Ada beberapa amalan yang dianjurkan dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan . Keutamaan hari ini sebaiknya diisi oleh amalan yang dilakukan umat Muslim ketika berpuasa.
Salah satu penceramah sekaligus muthawif, Ustaz Kang Najmi mengatakan, bulan Ramadan sejatinya memiliki 10 hari pertama, 10 kedua dan 10 hari ketiga. Di mana hari tersebut bisa diisi dengan berbagai macam ibadah lainnya.
“Jadi memang Rasulullah sendiri dalam setiap Ramadan itu di 10 hari terakhir itu selalu mengikatkan sarung atau kain untuk menyelenggarakan ibadah yang lebih daripada malam-malam sebelumnya,” ujar Ustaz Kang Najmi dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo, Jumat (14/4/2023).
“Karena Ramadan itu kan menurut para ulama terbagi menjadi tiga kan. 10 hari pertama turunnya rahmat, 10 hari kedua turunnya maghfiroh, 10 hari ketiga, idgom minannar, dibebaskannya daripada api neraka,” lanjutnya.
Ustaz Kang Najmi juga menjelaskan, selain keutamaan-keutamaan lainnya dalam 10 hari Ramadan tersebut, terdapat 10 hari terakhir yakni malam lailatul qadar. Di mana di malam-malam terakhir ini Rasullullah membangunkan istrinya untuk melaksanakan ibadah lebih daripada malam-malam sebelumnya.
Meski tidur orang berpuasa terhitung sebagai ibadah, Ustaz Kang Najmi mengimbau agar umat Muslim lebih banyak melakukan ibadah lain untuk mendapatkan pahala berlimpah di 10 hari terakhir Ramadan ini.
“Nah, ini juga yang menjadi dasar kenapa tidurnya orangnya berpuasa itu ibadah, karena malamnya itu diisi dengan ibadah. Sehingga di pagi harinya lelah, rehat. Kalau sekarang banyak yang mengartikan hanya sebatas pokoknya tidurnya orang puasa itu ibadah, jadi kebanyakan tidur,” jelas Ustaz Kang Najmi.
“Tapi kembali kepada yang tadi, memang Rasulullah melakukan hal tersebut berbeda pada malam-malam sebelumnya dan itu juga diamalkan setelah Rasulullah wafat, dan para istri-istrinya yang masih hidup itu mengamalkan amalan 10 hari itu dengan cara lebih banyak dzikir, solat malam, kemudian juga banyak berdoa,” tandasnya.
Salah satu penceramah sekaligus muthawif, Ustaz Kang Najmi mengatakan, bulan Ramadan sejatinya memiliki 10 hari pertama, 10 kedua dan 10 hari ketiga. Di mana hari tersebut bisa diisi dengan berbagai macam ibadah lainnya.
“Jadi memang Rasulullah sendiri dalam setiap Ramadan itu di 10 hari terakhir itu selalu mengikatkan sarung atau kain untuk menyelenggarakan ibadah yang lebih daripada malam-malam sebelumnya,” ujar Ustaz Kang Najmi dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Partai Perindo, Jumat (14/4/2023).
“Karena Ramadan itu kan menurut para ulama terbagi menjadi tiga kan. 10 hari pertama turunnya rahmat, 10 hari kedua turunnya maghfiroh, 10 hari ketiga, idgom minannar, dibebaskannya daripada api neraka,” lanjutnya.
Ustaz Kang Najmi juga menjelaskan, selain keutamaan-keutamaan lainnya dalam 10 hari Ramadan tersebut, terdapat 10 hari terakhir yakni malam lailatul qadar. Di mana di malam-malam terakhir ini Rasullullah membangunkan istrinya untuk melaksanakan ibadah lebih daripada malam-malam sebelumnya.
Meski tidur orang berpuasa terhitung sebagai ibadah, Ustaz Kang Najmi mengimbau agar umat Muslim lebih banyak melakukan ibadah lain untuk mendapatkan pahala berlimpah di 10 hari terakhir Ramadan ini.
“Nah, ini juga yang menjadi dasar kenapa tidurnya orangnya berpuasa itu ibadah, karena malamnya itu diisi dengan ibadah. Sehingga di pagi harinya lelah, rehat. Kalau sekarang banyak yang mengartikan hanya sebatas pokoknya tidurnya orang puasa itu ibadah, jadi kebanyakan tidur,” jelas Ustaz Kang Najmi.
“Tapi kembali kepada yang tadi, memang Rasulullah melakukan hal tersebut berbeda pada malam-malam sebelumnya dan itu juga diamalkan setelah Rasulullah wafat, dan para istri-istrinya yang masih hidup itu mengamalkan amalan 10 hari itu dengan cara lebih banyak dzikir, solat malam, kemudian juga banyak berdoa,” tandasnya.
(dra)