Bacaan Bilal Salat Idul Fitri, Tidak Ada Azan dan Ikamah

Senin, 17 April 2023 - 20:25 WIB
Bacaan bilal salat Idul Fitri adalah menyeru dengan lantang as-shal?ta(u) j?mi‘ah. Foto/Ilustrasi: Ist
Bacaan bilal salat Idul Fitri adalah menyeru dengan lantang “as-shalāta(u) jāmi‘ah". Pada salat Idul Fitri, bilal atau muazin memang tidak dianjurkan untuk mengumandangkan lafal azan dan lafal ikamah. Jadi hanya menyeru:

الصَّلَاةَ جَامِعَةً

As-shalāta(u) jāmi‘ah

Artinya, “(Marilah) salat Idul Fitri berjamaah.”



Bilal dapat menambahkan beberapa kata pada lafal tersebut dengan lafal berbeda-beda di masing-masing masjid dan mushalla. Salah satu seruan bilal pada salat Id adalah sebagai berikut:

الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ

الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ جَامِعَةً رَحِمَكُمُ اللهُ

الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ... الصَّلَاةَ سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

As-shalāh… As-shalāh… As-shalāta(u) sunnatan li ‘īdil fithri jāmi‘ah rahimakumullāh.

As-shalāh… As-shalāh… As-shalāta(u) sunnatan li ‘īdil fithri jāmi‘ah rahimakumullāh.

As-shalāh… As-shalāh… As-shalāta(u) sunnatan li ‘īdil fithri lā ilāha illallāh.

Artinya, “(Marilah kita) salat… (Marilah kita) salat… (Marilah kita) salat sunnah Idul Fitri berjamaah. Semoga allah menurunkan rahmat-Nya kepadamu semua.

(Marilah kita) salat… (Marilah kita) salat… (Marilah kita) salat sunnah Idul Fitri berjamaah. Semoga allah menurunkan rahmat-Nya kepadamu semua (Marilah kita) salat…

(Marilah kita) salat… (Marilah kita) salat sunnah Idul Fitri berjamaah. Tiada tuhan selain Allah.”



Adapun keterangan terkait seruan bilal pada shalat Idul Fitri dapat ditemukan pada Kitab Al-Muhadzdzab dan syarahnya Al-Majmu’ sebagai berikut:

ولا يؤذن لها ولا يقام لما روى عن بن عباس رضي الله عنهما قال " شهدت العيد مع رسول الله صلي الله عليه وسلم ومع أبي بكر وعمر وعثمان رضي الله عنهم فكلهم صلى قبل الخطبة بغير اذان ولا اقامة " والسنة أن ينادى لها الصلاة جامعة لما روى عن الزهري أنه كان ينادى به

Artinya, “Pada salat Idul Fitri terdapat kumandang azan dan iqamah sebagaimana riwayat Ibnu Abbas RA ‘Aku menyaksikan salat Id bersama Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Ustman RA. Mereka semua melakukan salat sebelum khotbah tanpa azan dan iqamah.’ (Bilal) Dianjurkan untuk menyeru dengan ‘as-shalāta(u) jāmi‘ah’ sebagaimana riwayat Az-Zuhri RA bahwa ia diseru dengan kalimat demikian.” (Lihat Imam As-Syairazi, Al-Muhadzdzab dalam Kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, [Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz V, halaman 17).

Menerangkan ungkapan pada Kitab Al-Muhadzdzab ini, Imam An-Nawawi mengatakan bahwa hadis Ibnu Abbas RA diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud.



Menurut An-Nawawi, Imam Muslim meriwayatkan hadis serupa riwayat Abu Dawud dari sahabat Ibnu Abbas RA dan sahabat Jabir RA.

Sedangkan hadis Az-Zuhri diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Kata “as-shalāh” dibaca nashab (as-shalāta) karena ighra'. Sedangkan kata “jāmi‘ah” dibaca nashab (jāmi‘atan) sebagai hāl. (An-Nawawi, 2010 M: V/17). Tetapi kedua kata itu dapat dibaca rafa‘ (as-shalātu jāmi‘atun) sebagaimana tersebut pada Kitab Asnal Mathalib karya Syekh Abu Zakariya Al-Anshari dan Kitab Irsyadul Anam karya Sayyid Utsman (mufti Betawi). Wallahu a’lam.
(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More