Kisah Kelahiran Dajjal dan Masa Kecilnya yang Mengerikan
Rabu, 15 Juni 2022 - 21:20 WIB
Dajjal ( الدّجّال ) adalah seorang manusia pendusta dan penebar fitnah terbesar yang lahir dari keturunan Yahudi (Yahudza). Dalam berbagai riwayat, Dajjal kelak akan dibunuh oleh Nabi Isa 'alaihissalam atas izin Allah Ta'ala di akhir zaman. Peristiwa ini menjadi salah satu tanda-tanda terjadinya hari Kiamat.
Dajjal bukan Jin ataupun makhluk lain, tetapi ia manusia yang ditangguhkan ajalnya seperti halnya Nabi Isa 'alaihissalam. Dajjal lahir di negeri Samirah (Samaria), negeri kecil di Palestina warisan Nabi Sulaiman. Negeri Samirah ini berasal nama seorang dari Bani Israel (Musa Samiri) pembuat berhala sapi emas. Ia pengikut Nabi Musa 'Alaihissalam yang kemudian sesat dan merupakan tokoh kafir yang disebut dalam Al-Qur'an.
Dajjal lahir dari seorang ayah dan ibu keturunan Yahudza (Yahudi) yang 31 tahun tidak dikaruniai anak. Ketika lahir, Dajjalmenjadi anak yang paling menyengsarakan kedua orang tuanya, sebagaimana digambarkan oleh Rasulullah SAW , "Ayah dan Ibu Dajjal itu melewati pernikahannya selama 30 tahun tanpa melahirkan satu anak pun. Kemudian lahirlah dari mereka seorang anak laki-laki yang buta sebelah matanya. Ia menjadi orang yang paling berbahaya dan paling sedikit manfaatnya (bagi kedua orangtuanya dan bagi umat manusia). Kedua matanya, tertidur tetapi hatinya tetap terjaga."
Keluarga Dajjal, ayah dan ibunya adalah penyembah berhala. Mereka menyembah berhala berbentuk sapi betina. Menurut Dr Isa Daud dalam bukunya "Kemunculan Dajjal di Segi Tiga Bermuda", Dajjal lahir 100 tahun sebelum kelahiran Nabi Musa 'alaihissalam. Ada yang menyebutkan cikal bakal Dajjal lahir darinama Musa Samiri si pembuat berhala sapi emas.
Dajjal Kecil Sengsarakan Orang Tuanya
Sementara dalam Buku "lhdzaru aI-Masikh adDajjal" disebutkan, Dajjal lahir dari hasil hubungan ketika ibunya sedang menstruasi, lalu terjadilah kehamilan sebagai pengaruh perbuatan Iblis. Dikisahkan, pada malam yang menakutkan diiringi embusan angin dan hujan lebat, pasangan suami istri itu mendengar suara dari patung sapi betina yang mereka anggap sebagai tuhan mereka. Kemudian patung itu memberitahu kepada mereka akan kelahiran seorang anak. Setan mengetahui keinginan suami istri itu mendambakan seorang anak laki-laki. Karena itu setan memperdaya berhala itu seakan-akan memberi karunia anak dan meminta korban-korban sesembahan. Demikianlah cara setan menipu daya manusia.
Perempuan itu pun melahirkan anak lelaki tetapi kedua matanya cacat sejak lahir. Bayi itu suka tidur malam dan siang dan jarang bangun. Sejak kelahirannya, Dajjal tidak mau menyusui dan selalu tertidur. Hingga mengakibatkan payudara ibunya mengalami pembengkakan hebat dan menimbulkan panas yang luar biasa. Dua bulan kemudian ibunya meninggal.
Ayah Dajjal berpostur tinggi, gemuk, dan memiliki hidung seperti paruh burung sedangkan ibunya berbadan gemuk, kedua tangannya panjang dan memiliki payudara yang besar. Anak itu sangat membahayakan kedua orangtuanya dan juga umat manusia.
Bukan hanya ibunya saja yang merasakan kesengsaraan, sang Ayah pun demikian. Adapun kesialan yang dibawa Dajjal bagi ayahnya ialah setelah kira-kira 4 tahun, Dajjal hanya diam dan tidur saja sejak kelahirannya. Pada suatu malam anak itu bergerak merangkak seperti balita. Ia berjalan ke arah patung-patung berhala kemudian tidur di sisi patung itu. Sang ayah pun bangun keesokan harinya dan mendapati anaknya tertidur di pangkuan patung Tuhan mereka.
Ayahnya memanggil tetangganya dan berita itu menyebar luas, penduduk sekitar berbondong-bondong datang untuk menyaksikan hal tersebut. Kemudian hakim kota mendengar dan ingin memiliki anak itu yang dianggap dapat membawa keberkahan. Maka diutusnya mata-mata untuk membuat siasat, maka dihadapkannyalah ayah Dajjal kepada hakim kota dan dipaksa untuk mengaku bahwa kabar berita itu adalah hasil rekayasa dirinya semata, karena itu ayah Dajjal dipaksa untuk mengaku bahwa dirinyalah yang telah mengangkat anaknya dan menaruhnya di pangkuan patung sapi itu.
Karena ayah Dajjal menyangkal tuduhan itu, ia dipenjara dan disiksa. Sementara Dajjal diambil oleh hakim dan dirawat di dalam istana. Dalam menghadapi siksa di penjara, ayah Dajjal tidak kuat sehingga ia terpaksa mengakui kebohongan itu. Setelah ia mengaku, Ayah Dajjal pun diusir. Maka tinggallah ia sebatang kara karena ulah anaknya itu. Dalam keterasingannya itu ayah Dajjalmeninggal dalam penderitaannya.
Setelah berada di dalam istana selama kira-kira 1 tahun 1 bulan, negeri Samiri dilanda bencana dahsyat. Allah Ta'ala memusnahkan negeri itu karena perbuatan penduduknya menyembah berhala dan maksiat yang melampaui batas. Kemudian Allah memerintahkan Jibril menyelamatkan anak itu dan membawanya ke sebuah pulau terpencil yang terletak di tengah-tengah lautan luas yang disebut laut Yaman.
Pulau yang didiami Dajjal ini dikenal dengan nama Jazirah "ats-tsu'ban ar-Rahib wa ad-dabbah al-halba"yakni sebuah pulau yang terdapat ular mengerikan dan hewan berbulu tebal. Hewan melata yang berbulu lebat inilah yang menjaganya selama Dajjal mendiami pulau itu. Hewan ini disebut sebagai al-Jassasah yang bisa berbicara layaknya manusia. Pulau itu berukuran kecil, bagaikan tumpukan bebatuan. Pulau itu terpisah dari gugusan pulau-pulau yang banyak jumlahnya. Dajjal sepanjang hari sepanjang tahun selalu tidur layaknya penghuni gua.
Untuk diketahui kisah Dajjal ini tidak ditemui dalam riwayat yang sahih. Adapun kebenarannya kita masih membutuhkan referensi yang sahih selain yang diceritakan oleh buku-buku dan literatur di atas. Jika memang kisah tersebut benar adanya, maka kita memohon kepada Allah Ta'ala agar diberi rahmat dan taufik sehingga bisa selamat dari fitnah Dajjal di akhir zaman nanti.
Allahu A'lam
Dajjal bukan Jin ataupun makhluk lain, tetapi ia manusia yang ditangguhkan ajalnya seperti halnya Nabi Isa 'alaihissalam. Dajjal lahir di negeri Samirah (Samaria), negeri kecil di Palestina warisan Nabi Sulaiman. Negeri Samirah ini berasal nama seorang dari Bani Israel (Musa Samiri) pembuat berhala sapi emas. Ia pengikut Nabi Musa 'Alaihissalam yang kemudian sesat dan merupakan tokoh kafir yang disebut dalam Al-Qur'an.
Dajjal lahir dari seorang ayah dan ibu keturunan Yahudza (Yahudi) yang 31 tahun tidak dikaruniai anak. Ketika lahir, Dajjalmenjadi anak yang paling menyengsarakan kedua orang tuanya, sebagaimana digambarkan oleh Rasulullah SAW , "Ayah dan Ibu Dajjal itu melewati pernikahannya selama 30 tahun tanpa melahirkan satu anak pun. Kemudian lahirlah dari mereka seorang anak laki-laki yang buta sebelah matanya. Ia menjadi orang yang paling berbahaya dan paling sedikit manfaatnya (bagi kedua orangtuanya dan bagi umat manusia). Kedua matanya, tertidur tetapi hatinya tetap terjaga."
Keluarga Dajjal, ayah dan ibunya adalah penyembah berhala. Mereka menyembah berhala berbentuk sapi betina. Menurut Dr Isa Daud dalam bukunya "Kemunculan Dajjal di Segi Tiga Bermuda", Dajjal lahir 100 tahun sebelum kelahiran Nabi Musa 'alaihissalam. Ada yang menyebutkan cikal bakal Dajjal lahir darinama Musa Samiri si pembuat berhala sapi emas.
Dajjal Kecil Sengsarakan Orang Tuanya
Sementara dalam Buku "lhdzaru aI-Masikh adDajjal" disebutkan, Dajjal lahir dari hasil hubungan ketika ibunya sedang menstruasi, lalu terjadilah kehamilan sebagai pengaruh perbuatan Iblis. Dikisahkan, pada malam yang menakutkan diiringi embusan angin dan hujan lebat, pasangan suami istri itu mendengar suara dari patung sapi betina yang mereka anggap sebagai tuhan mereka. Kemudian patung itu memberitahu kepada mereka akan kelahiran seorang anak. Setan mengetahui keinginan suami istri itu mendambakan seorang anak laki-laki. Karena itu setan memperdaya berhala itu seakan-akan memberi karunia anak dan meminta korban-korban sesembahan. Demikianlah cara setan menipu daya manusia.
Perempuan itu pun melahirkan anak lelaki tetapi kedua matanya cacat sejak lahir. Bayi itu suka tidur malam dan siang dan jarang bangun. Sejak kelahirannya, Dajjal tidak mau menyusui dan selalu tertidur. Hingga mengakibatkan payudara ibunya mengalami pembengkakan hebat dan menimbulkan panas yang luar biasa. Dua bulan kemudian ibunya meninggal.
Ayah Dajjal berpostur tinggi, gemuk, dan memiliki hidung seperti paruh burung sedangkan ibunya berbadan gemuk, kedua tangannya panjang dan memiliki payudara yang besar. Anak itu sangat membahayakan kedua orangtuanya dan juga umat manusia.
Bukan hanya ibunya saja yang merasakan kesengsaraan, sang Ayah pun demikian. Adapun kesialan yang dibawa Dajjal bagi ayahnya ialah setelah kira-kira 4 tahun, Dajjal hanya diam dan tidur saja sejak kelahirannya. Pada suatu malam anak itu bergerak merangkak seperti balita. Ia berjalan ke arah patung-patung berhala kemudian tidur di sisi patung itu. Sang ayah pun bangun keesokan harinya dan mendapati anaknya tertidur di pangkuan patung Tuhan mereka.
Ayahnya memanggil tetangganya dan berita itu menyebar luas, penduduk sekitar berbondong-bondong datang untuk menyaksikan hal tersebut. Kemudian hakim kota mendengar dan ingin memiliki anak itu yang dianggap dapat membawa keberkahan. Maka diutusnya mata-mata untuk membuat siasat, maka dihadapkannyalah ayah Dajjal kepada hakim kota dan dipaksa untuk mengaku bahwa kabar berita itu adalah hasil rekayasa dirinya semata, karena itu ayah Dajjal dipaksa untuk mengaku bahwa dirinyalah yang telah mengangkat anaknya dan menaruhnya di pangkuan patung sapi itu.
Karena ayah Dajjal menyangkal tuduhan itu, ia dipenjara dan disiksa. Sementara Dajjal diambil oleh hakim dan dirawat di dalam istana. Dalam menghadapi siksa di penjara, ayah Dajjal tidak kuat sehingga ia terpaksa mengakui kebohongan itu. Setelah ia mengaku, Ayah Dajjal pun diusir. Maka tinggallah ia sebatang kara karena ulah anaknya itu. Dalam keterasingannya itu ayah Dajjalmeninggal dalam penderitaannya.
Setelah berada di dalam istana selama kira-kira 1 tahun 1 bulan, negeri Samiri dilanda bencana dahsyat. Allah Ta'ala memusnahkan negeri itu karena perbuatan penduduknya menyembah berhala dan maksiat yang melampaui batas. Kemudian Allah memerintahkan Jibril menyelamatkan anak itu dan membawanya ke sebuah pulau terpencil yang terletak di tengah-tengah lautan luas yang disebut laut Yaman.
Pulau yang didiami Dajjal ini dikenal dengan nama Jazirah "ats-tsu'ban ar-Rahib wa ad-dabbah al-halba"yakni sebuah pulau yang terdapat ular mengerikan dan hewan berbulu tebal. Hewan melata yang berbulu lebat inilah yang menjaganya selama Dajjal mendiami pulau itu. Hewan ini disebut sebagai al-Jassasah yang bisa berbicara layaknya manusia. Pulau itu berukuran kecil, bagaikan tumpukan bebatuan. Pulau itu terpisah dari gugusan pulau-pulau yang banyak jumlahnya. Dajjal sepanjang hari sepanjang tahun selalu tidur layaknya penghuni gua.
Untuk diketahui kisah Dajjal ini tidak ditemui dalam riwayat yang sahih. Adapun kebenarannya kita masih membutuhkan referensi yang sahih selain yang diceritakan oleh buku-buku dan literatur di atas. Jika memang kisah tersebut benar adanya, maka kita memohon kepada Allah Ta'ala agar diberi rahmat dan taufik sehingga bisa selamat dari fitnah Dajjal di akhir zaman nanti.
Allahu A'lam
(rhs)