Surat Yusuf Ayat 97: Kisah Tobat Saudara-saudara Nabi Yusuf

Jum'at, 28 April 2023 - 19:35 WIB
Saudara-saudara Nabi Yusuf akhirnya bertaubat atas kedurhakaan mereka kepada ayahnya dan kezaliman yang mereka dilakukan terhadap Nabi Yusuf. Foto/tangkapan layar film Nabi Yusuf
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni

Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,

Yayasan Pustaka Afaf

Setelah saudara-saudara Nabi Yusuf melihat bukti dan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, mereka pun sadar dan mengakui kesalahannya.

Mereka meminta kepada Nabi Yakub agar memohonkan ampun kepada Allah atas kedurhakaan yang telah mereka perbuat kepada ayahnya dan kezaliman yang dilakukan terhadap Nabi Yusuf di masa lalu.



Berikut lanjutan kisahnya diabadikan dalam Surat Yusuf :

قَالُوْا يٰٓاَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَآ اِنَّا كُنَّا خٰطِـِٕيْنَ


Artinya: "Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)." (QS Yusuf ayat 97)

Pesan dan Hikmah

1. Hal yang membuat anak-anaknya Nabi Yakub tidak mendapatkan ilmu atau pengajaran dari Allah karena dosa dan kesalahan yang tidak mau mereka taubati. Andai mereka mengakui perbuatan jahatnya dan bertaubat tidak mustahil mereka diberikan juga ilmu kenabian seperti ayah dan kakeknya. Dosa dan kezaliman itu kegelapan, sementara ilmu itu cahaya. Jika dosa dan kezhaliman itu terhapus dengan taubat maka nampaklah cahaya, ditambah lagi cahaya ilmu. Itulah cahaya di atas cahaya (Nuur 'ala nuur).

2. Akhirnya saudara-saudara Nabi Yusuf mengakui kesalahan dan kezalimannya. Memohon agar dimaafkan ayahnya sekaligus mengakui kedekatan ayahnya dengan Allah. Karenanya mereka berperantara kepada ayahnya agar dimohonkan ampunan dari Allah untuk mereka.

3. Maaf dan ampunan Allah tergantung dengan maaf dan ampunan orang yang dizalimi. Jika dia telah memaafkannya maka Allah pun akan memaafkan dan mengampuninya.

(Bersambung)!

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
وَذَرِ الَّذِيۡنَ اتَّخَذُوۡا دِيۡنَهُمۡ لَعِبًا وَّلَهۡوًا وَّغَرَّتۡهُمُ الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا‌ ۚ وَ ذَكِّرۡ بِهٖۤ اَنۡ تُبۡسَلَ نَفۡسٌ ۢ بِمَا كَسَبَتۡ‌ۖ لَـيۡسَ لَهَا مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ وَلِىٌّ وَّلَا شَفِيۡعٌ‌ ۚ وَاِنۡ تَعۡدِلۡ كُلَّ عَدۡلٍ لَّا يُؤۡخَذۡ مِنۡهَا‌ ؕ اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ اُبۡسِلُوۡا بِمَا كَسَبُوۡا‌ ۚ لَهُمۡ شَرَابٌ مِّنۡ حَمِيۡمٍ وَّعَذَابٌ اَ لِيۡمٌۢ بِمَا كَانُوۡا يَكۡفُرُوۡنَ
Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda-gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an agar setiap orang tidak terjerumus (ke dalam neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah. Dan jika dia hendak menebus dengan segala macam tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Mereka mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena kekafiran mereka dahulu.

(QS. Al-An'am Ayat 70)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More