Asbabun Nuzul Surat Al-Hujurat Ayat 12, Jauhi Ghibah dan Prasangka Buruk
Kamis, 25 Mei 2023 - 19:38 WIB
Surat Al-Hujurat ayat 12 menjelaskan tentang perintah untuk menjauhi prasangka buruk dan menggunjing orang lain. Islam melarang kaum mukmin menjauhi ghibah dan mencari-cari keburukan orang lain karena ancamannya sangat dahsyat.
Al-Qur'an menggambarkan orang yang meng- ghibah seperti memakan daging (bangkai) saudaranya sendiri. Na'udzubillahi min dzalik. Berikut Asbabun Nuzul Surat Al-Hujurat ayat 12:
Allah Ta'ala berfirman:
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat Ayat 12)
Dalam buku "Asbabun Nuzul Sebab Turunnya Ayat Al-Qur'an" karya Imam As-Suyuthi dijelaskan Asbabun Nuzul ayat ini. Ibnu Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Jarir, dia berkata:
"Orang-orang yang menyangka bahwa ayat ini turun bersamaan dengan Salman Al-Farisi yang makan kemudian tidur mendengkur. Salah seorang laki-laki kemudian menuturkan makan dan tidurnya Salman. Maka turunlah ayat tersebut."
Menurut tafsir Al-Muyassar Kementerian Agama Saudi Arabia disebutkan bahwa ayat 12 ini menjelaskan tentang menjauhi banyak prasangka buruk kepada orang-orang beriman, karena sesungguhnya sebagian dari dugaan tersebut adalah dosa. Jangan mencari-cari aurat (aib) kaum Muslimin.
Jangan pula sebagian dari kalian berbicara tentang sebagian yang lain di belakangnya dengan sesuatu yang dia benci. Takutlah kalian kepada Allah dalam perintah dan laranganNya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat hamba-hamba-Nya yang beriman dan Maha Penyayang terhadap mereka.
Al-Qur'an menggambarkan orang yang meng- ghibah seperti memakan daging (bangkai) saudaranya sendiri. Na'udzubillahi min dzalik. Berikut Asbabun Nuzul Surat Al-Hujurat ayat 12:
Allah Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat Ayat 12)
Dalam buku "Asbabun Nuzul Sebab Turunnya Ayat Al-Qur'an" karya Imam As-Suyuthi dijelaskan Asbabun Nuzul ayat ini. Ibnu Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Jarir, dia berkata:
"Orang-orang yang menyangka bahwa ayat ini turun bersamaan dengan Salman Al-Farisi yang makan kemudian tidur mendengkur. Salah seorang laki-laki kemudian menuturkan makan dan tidurnya Salman. Maka turunlah ayat tersebut."
Menurut tafsir Al-Muyassar Kementerian Agama Saudi Arabia disebutkan bahwa ayat 12 ini menjelaskan tentang menjauhi banyak prasangka buruk kepada orang-orang beriman, karena sesungguhnya sebagian dari dugaan tersebut adalah dosa. Jangan mencari-cari aurat (aib) kaum Muslimin.
Jangan pula sebagian dari kalian berbicara tentang sebagian yang lain di belakangnya dengan sesuatu yang dia benci. Takutlah kalian kepada Allah dalam perintah dan laranganNya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat hamba-hamba-Nya yang beriman dan Maha Penyayang terhadap mereka.
(rhs)