Pengertian Sunnah Nabi, Jenis dan Contohnya

Sabtu, 27 Mei 2023 - 23:50 WIB
Sunnah Nabi tidak hanya sebatas apa yang dikerjakan Rasulullah SAW saja. Ada empat macam Sunnah Nabi yang perlu diketahui umat Islam. Foto/SINDOnews
Dalam Islam ada empat sumber hukum syariat. Salah satu di antaranya adalah Sunnah Nabi (Al-Hadis). Apa yang dimaksud dengan Sunnah dan apa saja macamnya? Simak penjelasan berikut.

Keempat sumber hukum Islam yang dimaksud adalah Al-Qur'an, Sunnah Nabi (Al-Hadis), Ijma' (kesepakatan ulama), dan Qiyas. Ulasan kali ini kita akan membahas tentang pengertian Sunnah Nabi dan macam-macamnya.

Berikut empat macam Sunnah Nabi yang perlu diketahui umat Islam agar tidak keliru memaknainya. Di antaranya:

1. Sunnah Fi'liyah

Yaitu berkenaan dengan perbuatan dan perilaku Nabi Muhammad SAW, meskipun beliau tidak memerintahkan atau mensabdakannya. Misalnya: "Bertawassul kepada orang saleh yang telah wafat ketika berdoa kepada Allah. Diriwayatkan oleh Imam at-Thabrani dalam Kitab al-Mu'jam al Kabir dan al-Ausath pada redaksi yang sangat panjang dari Anas, bahwa ketika Fatimah binti Asad bin Hasyim (ibu Sayyidina Ali) wafat, maka Rasulullah SAW turut menggali makam untuknya dan masuk ke dalam liang lahadnya sembari merebahkan diri di dalam liang tersebut. Beliau berdoa:

أَللهُ الَّذِيْ يُحْيِىْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوْتُ اِغْفِرْ لِأُمِّيْ فَاطِمَةَ بِنْتِ أَسَدٍ وَلَقِّنْهَا حُجَّتَهَا وَوَسِّعْ عَلَيْهَا مَدْخَلَهَا بِحَقِّ نَبِيِّكَ وَالْأَنْبِيَاءِ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِيْ فَإِنَّكَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ

رواه الطبراني وابو نعيم فى حلية الأولياء عن انس

Artinya: "Allah yang menghidupkan dan mematikan. Allah Maha hidup, tidak akan mati. Ampunilah ibuku, Fatimah binti Asad, tuntunlah hujjahnya dan lapangkan kuburnya, dengan haq Nabi-Mu dan para Nabi sebelumku. Sesungguhnya Engkau Zat yang paling mengasihi." (HR at-Thabrani dan Abu Nuaim dari Anas)

2. Sunnah Qouliyah

Yaitu berkenaan dengan yang apa yang disampaikan Nabi atau disabdakan beliau melalui lisan, meskipun belum ditemukan riwayat Rasulullah SAW pernah mengerjakannya. Sunnah Qouliyah ini identik dengan Hadis.

Misalnya, amaliyah Tahlilan. Dalam satu riwayat yang dinukil dari Al-Tahqiqat juz III, Sunan an-Nasa'i juz II, beliau bersabda:

ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﺃﻋﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﻴﺖﺑﻘﺮﺍﺀﺓ ﻭﺫﻛﺮﺍﺳﺘﻮﺟﺐﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﺍﻟﺠﻨﺔ

ﺍﻟﺪﺍﺭﻣﻰ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺉ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ))

"Barang siapa menolong mayit dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dan zikir, maka Allah memastikan surga baginya." (HR ad-Darimy dan Nasa'i dari Ibnu Abbas)

ﻭﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﻗﺎﻝ ﺗﺼﺪﻗﻮﺍﻋﻠﻰ ﺃﻧﻔﺴﻜﻢ ﻭﻋﻠﻰ ﺃﻣﻮﺍﺗﻜﻢ ﺃﻣﻮﺍﺗﻜﻢ ﻭﻟﻮﺑﺸﺮﺑﺔ ماﺀﻓﺎﻥ ﻟﻢ ﺗﻘﺪﺭﻭﺍ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ ﻓﺒﺄﻳﺔ ﻣﻦ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﺎﻥ ﻟﻢ ﺗﻌﻠﻤﻮﺍﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺀﺍﻥ ﻓﺎﺩﻋﻮ ﻟﻬﻢ ﺑﺎﻟﻤﻐﻔﺮﺓ ﻭﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ﺍﻓﺈﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻋﺪﻛﻢ ﺍﻹﺟﺎﺑﺔ

Artinya: "Bersedekahlah kalian untuk diri kalian dan orang-orang yang telah mati dari keluarga kalian walau hanya air seteguk. Jika kalian tak mampu dengan itu, bersedekahlah dengan ayat-ayat Al-Qur'an. Jika kalian tidak mengerti Al-Qur'an, berdoalah untuk mereka dengan memintakan ampunan dan rahmat. Sungguh Allah telah berjanji akan mengabulkan doa kalian." (HR Ad-Darimi dan Nasa'i dari Ibnu Abbas)

3. Sunnah Taqririyah

Yaitu diamnya Rasulullah SAW terhadap perbuatan atau amalan yang dilakukan para sahabat. Artinya, diamnya Rasulullah SAW menjadi Sunnah bagi umatnya. Contohnya, sholat sunnah syukril Wudhu yang dilakukan sahabat Nabi. Berikut riwayatnya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِبِلَالٍ عِنْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ يَا بِلَالُ حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الْإِسْلَامِ فَإِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي الْجَنَّةِ قَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أَرْجَى عِنْدِي أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ طَهُورًا فِي سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلَّا صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِي أَنْ أُصَلِّيَ
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Umar bin Al Khaththab, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:  Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?  Pemimpin yang terbaik adalah mereka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian,  Sedangkan pemimpin kalian yang terburuk adalah mereka yang kalian benci, dan merekapun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.

(HR. Tirmidzi No. 2190)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More