Meneladani Ibrahim (6): Sosok Pemimpin yang Bijak dan Demokratis
Selasa, 27 Juni 2023 - 22:48 WIB
وَاِذۡ قَالَ اِبۡرٰهٖمُ رَبِّ اجۡعَلۡ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارۡزُقۡ اَهۡلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنۡ اٰمَنَ مِنۡهُمۡ بِاللّٰهِ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِؕ قَالَ وَمَنۡ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيۡلًا ثُمَّ اَضۡطَرُّهٗۤ اِلٰى عَذَابِ النَّارِؕ وَبِئۡسَ الۡمَصِيۡرُ
Artinya: "Dan ingat ketika Ibrahim berdoa: 'Ya Tuhanku jadikanlah negeri ini (Mekkah) yang aman, dan karuniakan kepada penduduknya buah-buahan bagi yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat. Dia (Allah) berfirman: tapi barangsiapa yang ingkar maka Kami akan berikan kesenangan sejenak, lalu kami tarik mereka ke dalam api neraka, tempat kembali yang buruk." (QS Al-Baqarah Ayat 126)
Ada tiga hal penting yang menjadi misi utama kepemimpinan Ibrahim:
Pertama, Al-Amnu (keamanan). Sebab dengan keamanan itu akan tercipta stabilitas). Dan hanya dengan stabilitas akan terbangun kemakmuran.
Kedua, Al-Rizqu (rezeki). Dengan pembangunan yang ditopang oleh stabilitas tadi akan tercipta kesejahteraan umum.
Ketiga, Al-Adlu (keadilan). Tapi kesejahteraan yang benar hanya terjadi ketika terbangun di atas asas keadilan. Kesejahteraan yang berkeadilan itu menjadi misi terpenting dari kepemimpinan.
(Bersambung)!
Baca Juga
(rhs)
Lihat Juga :