Aktivitas Paling Berat Bagi Jemaah Haji Adalah di Mina

Rabu, 28 Juni 2023 - 17:33 WIB
Aktivitas Paling Berat...
Ustaz Ahmad Sarwat, Dai yang juga pengasuh Rumah Fiqih Indonesia. Foto/Ist
Ustaz Ahmad Sarwat

Pendiri Rumah Fiqih Indonesia

Ibadah Haji itu umrah plus, tapi plusnya adalah plus ke Arafah, Muzdalifah dan Mina. Ritualnya sejak tanggal 8 itu ke Mina dulu, terus tanggal 9 ke Arafah, malamnya masuk tanggal 10 ke Muzdalifah, setelah lewat tengah malam sudah boleh ke Mina.

Di Mina itu kita kamping di tenda-tenda selama kurang lebih 4 hari, terhitung pada tanggal 10-11-12-13. Tanggal 13 itu opsional. Hukum boleh kalau tanggal 13 tidak dipakai, namanya nafar awal. Tapi kalau sampai tanggal 13 masih di Mina, namanya Nafar Tsani.

Selama di Mina sejak tanggal 10, aktivitas utamanya adalah berjalan kaki dari tenda tempat melontar jamarat. Ada yang jaraknya hanya ratusan meter, tapi ada juga yang berkilo-kilo, sampai harus melewati dua terowongan.

Melontar di hari pertama yaitu tanggal 10 Dzulhijah hanya di satu titik saja, yaitu Jumrah Aqabah atau yang ada di urutan ketiga. Yang di urutan pertama dan kedua kita lewati.

Tapi di hari kedua (tanggal 11), hari ketiga (tanggal 12) dan keempat (tanggal 13), kita melontar di tiga titik, yaitu Jumrah Ulaa (pertama), Jumrah Wustha (kedua) dan Jumrah Aqabah (ketiga).

sindopict-LVtFKwAWHx9


Masing-masingnya dengan tujuh kerikil yang berbeda-beda. Sehingga untuk melontar di tiga titik itu, modalnya adalah 21 butir kerikil. Untuk tiga hari butuh 21 x 3 = 63 kerikil. Ditambah yang hari pertama tanggal 10 hanya 7 butir jadi total butuh 70 kerikil.

Bayangkan dalam satu harinya akan ada 2.500.000 (2,5 juta) manusia yang datang ke tiga titik jumrah itu, setelah berjalan kaki dari tenda masing-masing berkilo-kilo. Di Mina inilah aktivitas paling berat buat para jemaah Haji. Masih di tambah dengan tendanya sempit, WC-nya antre, suhunya kurang bersahabat, posisinya harus pakai pakaian ihram, yaitu hanya 2 lembar handuk tanpa pakaian dalam. Ini khusus buat laki-laki saja.

Konon tiap satu orang jemaah hanya kebagian jatah berteduh di dalam tenda masing-masing hanya 30 x 30 Cm persegi. Itu berarti kurang dari 1 meter. Semoga Allah memberikan perlindungan, kesehatan, kemudahan, kelancaran dan keamanan kepada jemaah haji yang sedang di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Bisa nantinya kembali ke tanah air dengan sehat, aman dan lancar. Aamin Ya Rabbal Alamin.

Baca Juga: Apa Saja Kegiatan Jemaah Haji Selama Wukuf di Arafah?
(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
قُلۡ اُوۡحِىَ اِلَىَّ اَنَّهُ اسۡتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الۡجِنِّ فَقَالُوۡۤا اِنَّا سَمِعۡنَا قُرۡاٰنًاعَجَبًا (١) يَّهۡدِىۡۤ اِلَى الرُّشۡدِ فَاٰمَنَّا بِهٖ‌ ؕ وَلَنۡ نُّشۡرِكَ بِرَبِّنَاۤ اَحَدًا (٢) وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَّلَا وَلَدًا (٣)
Katakanlah (Muhammad), Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan), lalu mereka berkata, Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur'an), (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami, dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak.

(QS. Al-Jinn Ayat 1-3)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More