Tanda Akhir Zaman, Sifat Amanah Akan Hilang Sedikit Demi Sedikit

Minggu, 23 Juli 2023 - 05:10 WIB
Salah satu tanda akhir zaman yang dikabarkan oleh Rasulullah SAW adalah hilangnya sifat amanah dari manusia. Foto ilustrasi/ist
Pada Akhir zaman, sifat Amanah akan hilang dari hati manusia dan jatuhlah amanah itu kepada yang bukan ahlinya. Saat itu terjadilah kerusakan di berbagai belahan bumi. Orang yang baik dituduh teroris dan penipu. Orang jahat dan penipu diangkat menjadi penguasa dan pemegang amanah. Orang yang penampakannya alim tapi mengkhianati manusia.

Begitulah keadaan dunia di akhir zaman. Kita tidak dapat lagi mengenali mana yang haq dan mana yang bathil, kecuali orang-orang yang dikehendaki dan dijaga Allah. Hilangnya sifat amanah ini menjadi satu tanda Kiamat kecil.

Hal ini telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (ﷺ) sejak 14 abad lebih lalu. Sifat amanah akan hilang sedikit demi sedikit. Dalam Buku "40 Hadis Peristiwa Akhir Zaman" Ustaz Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi menukil sebuah riwayat Hadis dari Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu 'anhu.

Hudzaifah berkata, " Rasulullah ﷺ pernah memberitahu kami dua buah Hadits (mengenai dua kejadian yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat, sedangkan yang kedua saya menanti-nantikannya. Rasulullah memberitahu bahwasanya sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Qur'an. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui pedoman Al-Qur'an dan mengetahuinya melalui pedoman As-Sunnah."

"Selanjutnya Rasulullah ﷺ menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau bersabda, 'Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan saja. Kemudian ia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kamu gelindingkan dengan kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa."

Ketika Rasulullah ﷺ menceriterakan Hadis ini beliau mengambil sebuah batu kerikil lalu menggelindingkannya dengan kakinya." Kemudian pagi-pagi (jadilah) orang banyak berjual beli, maka hampir saja tidak ada seorang pun yang mau menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan, "Alangkah tekunnya bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah baiknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi."

"Maka sesungguhnya telah sampai waktunya, saya pun tidak mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang saya hendak ber-mubaya'ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau ia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasaanlah yang dapat membantu aku untuk mendapatkan semua hak-milikku darinya). Ada pun pada hari ini, saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu saja)." (HR Al-Bukhari Muslim)

Hadis ini menunjukkan, sifat amanah akan hilang secara berangsur-angsur dari kalangan kaum Muslimin, sehingga sampai suatu waktu nanti, orang yang dianggap baik untuk menjaga amanah pun telah khianat pula. Begitulah gambaran masyarakat kita hari ini. Banyak di antara kita tertipu oleh seseorang yang kelihatannya bisa memikul amanah, tetapi sebenarnya ia adalah seorang penipu. Na'udzubillaahi min dzalik.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَة

Dari Abi Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila amanah disia-siakan, maka tunggulah terjadinya Kiamat. Abu Hurairah berkata, 'Bagaimana maksudnya disia-siakan wahai Rasulullah? Baginda Nabi menjawab, "Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah terjadinya Kiamat." (HR Al-Bukhari 6015)

Rasulullah ﷺ memerintahkan umatnya agar banyak berdoa memohon perlindungan kepada Allah: "Berlindunglah kalian kepada Allah dari segala fitnah, baik yang tampak ataupun yang tersembunyi." (HR Muslim 2867)

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ فَمَنۡ شَهِدَ مِنۡكُمُ الشَّهۡرَ فَلۡيَـصُمۡهُ ؕ وَمَنۡ کَانَ مَرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَؕ يُرِيۡدُ اللّٰهُ بِکُمُ الۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيۡدُ بِکُمُ الۡعُسۡرَ وَلِتُکۡمِلُوا الۡعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡ وَلَعَلَّکُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ
Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang benar dan yang batil. Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka wajib menggantinya, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Baqarah Ayat 185)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More