Hukum Bacaan Tajwid Surat Yasin Ayat 40-41 dan Cara Membacanya

Senin, 07 Agustus 2023 - 21:37 WIB
Surat Yasin termasuk surat yang agung dalam Al-Quran terdiri 83 ayat. Foto ilustrasi/ist
Kali ini kita akan membahas hukum bacaan tajwid Surat Yasin ayat 40-41. Mempelajari ilmu tajwid hukumnya wajib bagi setiap muslim.

Surat Yasin termasuk surat yang agung dalam Al-Qur'an terdiri 83 ayat. Kandungannya berisi Tauhid dan keimanan yang dirangkai dalam ayat-ayat yang pendek. Dalam satu riwayat disebutkan, siapa yang membaca Surat Yasin karena mengharapkan keridhaan Allah, maka Allah mengampuninya.

Berikut Hukum Bacaan Tajwid Surat Yasin Ayat 40-41:

Surat Yasin Ayat 40

لَا الشَّمۡسُ يَنۡۢبَغِىۡ لَهَاۤ اَنۡ تُدۡرِكَ الۡقَمَرَ وَلَا الَّيۡلُ سَابِقُ النَّهَارِ‌ؕ وَكُلٌّ فِىۡ فَلَكٍ يَّسۡبَحُوۡنَ


Lasy Syamsu yambaghii lahaaa an tudrikal qamara wa lal-lailu saabiqun nahaar, wa kullun fii falakiy yasbahuun.

Artinya: "Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS Yasin Ayat 40)

1. Alif Lam Syamsiyah

Bacaan لَا الشَّمۡسُ ada hukum Alif Lam Syamsiyah. Yaitu Alif Lam bertemu dengan huruf Syim (huruf Syamsiyyah). Cara membacanya huruf Lam dimasukkan ke huruf Syin menjadi "Lasy Syamsu".

2. Izhar

Pada kalimat لَا الشَّمۡسُ terdapat hukum Izhar. Yaitu huruf Mim mati bertemu dengan huruf Sin. Cara membacanya suara mim mati dibaca dengan jelas yaitu, Lasy Syamsu.

3. Iqlab

Pada kalimat يَنۡۢبَغِىۡ terdapat hukum tajwid Iqlab. Yaitu huruf Nun mati bertemu dengan huruf Ba. Cara membacanya suara Nun mati atau tanwin diubah menjadi suara Mim, menjadi: "Yambaghii".

4. Mad Thabi'i (Mad Asli)

Masih pada kalimat يَنۡۢبَغِىۡ terdapat hukum Mad Thabi'i. Yaitu huruf Ya mati berbaris kasrah. Cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat menjadi: "Yambaghii".

5. Mad Jaiz Munfasil

Pada kalimat لَهَاۤ terdapat hukum Mad Thabi'i. Yaitu Mad yang dalam satu kalimat bertemu dengan hamzah yang ada di kalimat yang lain. Dibaca panjangnya 2 sampai 5 harakat: "Lahaaaa".

6. Ikhfa

Pada kalimat اَنۡ تُدۡرِكَ terdapat huku Ikhfa. Yaitu Nun mati bertemu dengan huruf Ta. Cara membacanya, Nun mati dibaca antara izhar dan idgham: "Ann-tudrika".

7. Qalqalah Sugra

Pada kalimat تُدۡرِكَ terdapat Qalqalah Sugra. Yaitu huruf Dal mati (sukun). Dibaca dengan memantulkan hurud Dal dengan lembut: "Tudrika".

8. Tarqiq

Pada kalimat تُدۡرِكَ juga terdapat hukum Tarqiq. Yaitu huruf Ra kasrah. Cara membacanya huruf Ra dibaca tipis.

9. Alif Lam Qomariyah

Pada kalimat اَنۡ تُدۡرِكَ الۡقَمَرَ terdapat hukum Alif Lam Qomariyah. Yaitu Alif Lam bertemu dengan huruf Qof (huruf Qomariyah). Cara membacanya Lam mati dibaca jelas menjadi: "An Tudrikal-Qomar"

10. Tafhim

Kata الۡقَمَرَ dibaca Tafhim tepatnya pada huruf Ra fatah. Cara membacanya huruf Ra dibaca tebal menjadi "Al-Qomaro".

11. Alif Lam Syamsiyah

Pada bacaan َلَا الَّيۡلُ dibaca Alif Lam Syamsiyah. Yaitu huruf Alif Lam bertemu dengan huruf Lam (huruf Syamsiyah). Cara bacanya huruf Lam dimasukan ke huruf Lam menjadi: "Lallailu".

12. Mad Thabi'i

Pada bacaan سَابِقُ terdapat hukum Mad Thab'i. Yaitu Alif mati berbaris fatah. Cara membacanya dibaca panjangnya 2 harakat menjadi: "Saabiqu".

13. Alif Lam Syamsiyah

Pada kalimat سَابِقُ النَّهَار terdapat hukum Alif Lam Syamsiyah. Yaitu huruf Alif Lam bertemu dengan Nun (huruf Syamsiyah). Cara membacanya, huruf Lam dimasukkan ke huruf Nun menjadi: "Saabiqun-Nahaar."

14. Mad Aridh Lissukun

Pada bacaan النَّهَارِ‌ؕ terdapat hukum Mad Arid Lisukun. Yaitu Mad Thabi'i bertemu dengan satu huruf hidup yang berada di akhir kalimat. Huruf yang di akhir kalimat itu mati jika diwaqafkan. Cara mebacanya panjangnya 2 sampai 6 harakat menjadi: "An-Nahaar"

15. Tanda Waqaf

Pada bacaan النَّهَارِ‌ؕ terdapat tanda wakaf. Yaitu singkatan dari Al-Qaqfu Aula artinya lebih baik wakaf daripada washal atau dianjurkan berhenti daripada lanjut.

16. Ikhfa

Pada kalimat وَكُلٌّ فِىۡ terdapat hukum Ikhfa. Yaitu tanwin bertemu dengan huruf Fa. Cara membacanya ditahan serta dengung condong ke huruf Mim menjadi: "Wa Kullumfii"

17. Mad Thabi'i

Pada kata فِىۡ terdapat hukum Mad Thabi'i (Mad asli). Yaitu Ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah. Cara membacanya dibaca panjang 2 harakat menjadi: "Fii".

18. Idgham Bighunah

Pada kalimat فَلَكٍ يَّسۡبَحُوۡنَ terdapat hukum Idgham Bighunnah. Yaitu Tanwin bertemu dengan huruf Ya (huruf idgham). Cara membacanya, suara tanwin dimasukkan ke huruf Ya dengan ditahan serta dengung menjadi: Falakiy Yasbahuun".

19. Mad Aridh Lissukun

Pada akhir ayat يَّسۡبَحُوۡنَ terdapat hukum Mad Arid Lisukun. Yaitu Mad Thabi'i berhadapan dengan satu huruf yang hidup di akhir kalimat. Huruf di akhir kalimat itu mati jika diwaqafkan. Cara membacanya panjangnya 2 sampai 6 harakat menjadi: "Yasbahuuun".

Surat Yasin Ayat 41

وَاٰيَةٌ لَّهُمۡ اَنَّا حَمَلۡنَا ذُرِّيَّتَهُمۡ فِى الۡفُلۡكِ الۡمَشۡحُوۡنِۙ


Wa Aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriyatahum fil fulkil masyhuun.

Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan." (QS Yasin Ayat 41)

1. Mad Badal

Pada kalimat َاٰيَةٌ terdapat hukum tajwid Mad Badal. Yaitu huruf Hamzah fatah bertemu dengan Alif.

Cara membacanya dibaca panjang dua harakat saja menjadi: "Aayatul"

2. Idgham Bilaghunnah

Pada kalimat وَاٰيَةٌ لَّهُمۡ terdapat hukum tajwid Idgham Bilaghunnah. Yaitu tanwin Dhommah bertemu dengan huruf Lam. Cara membacanya tanwin dommah dilebur (dimasukkan) ke huruf Lam tanpa dengung, menjadi. "Wa Aayatullahum".

3. Izhar Syafawi

Pada bacaan لَّهُمۡ (Lahum) ada Izhar Syafawi. Cara membacanya Mim sukun dibaca dengan jelas menjadi: "Lahum".

4. Gunnah

Pada kata اَنَّا (Annaaa) ada hukum ghunnah. Yaitu ada huruf Nun bertasdid. Cara membacanya Nun didengungkan menjadi: "Annnaa"

5. Mad Thabi'i

Pada kata اَنَّا (Annaa) juga ada Mad Thabi'i dibaca panjang dua harakat menjadi: "Annaa".

6. Mad Thabi'i

Pada kalimat حَمَلۡنَا (hamalnaa) ada hukum Mad Thabi'i. Yaitu huruf Naa ada Alif fatah dibaca panjang dua harakat menjadi: "hamalnaa".

7. Ra Tarqiq

Pada kalimat ذُرِّيَّتَهُمۡ (dzurriyatahum) ada hukum Ra Tarqiq. Yaitu huruf Ra berbaris kasroh jadi dibaca tipis menjadi: "Dzurriy"

8. Izhar Syafawi

Pada kalimat ذُرِّيَّتَهُمۡ (dzurriyatahum) terdapat hukum Izhar Syafawi pada kata Hum. Yaitu Mim sukun bertemu huruf Fa. Cara membacanya Hum dibaca jelas menjadi: "Dzurriyatahum"

9. Alif Lam Qomariyah

Pada kalimat فِى الۡفُلۡكِ (Fil-Fulki) ada Alif lam Qomariyah. Yaitu huruf Alif Lam bertemu huruf Qomariyah Fa. Jadi cara membacanya Alif Lam dibaca jelas menjadi: "Fil-Fulki".

10. Alif lam Qomariyah

Pada kalimat الۡفُلۡكِ الۡمَشۡحُوۡنِۙ (Al-Fulkil-Masyhuun) terdapat Alif lam Qomariyah. Yaitu huruf Alif Lam bertemu dengan huruf Qomariyah Mim. Jadi Alif Lam nya dibaca jelas menjadi: "Fulkil-Masyhuun"

11. Mad Aridh Lissukun

Pada kalimat terakhir الۡمَشۡحُوۡنِۙ (Al-Masyhuun) terdapat hukum Mad Aridh Lissukun. Yaitu Mad Thabi'i bertemu dengan huruf Waw sukun. Cara membacanya boleh dua harakat atau 6 harakat menjadi: "Al-Masyhuuuun".

Wallahu A'lam

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila Berbuka Puasa, beliau mengucapkan:  DZAHABAZH ZHAMAA'U WABTALLATIL 'URUUQU WA TSABATIL AJRU IN SYAA-ALLAAH (Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah tetap pahala insya Allah).

(HR. Sunan Abu Dawud No. 2010)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More