Luncurkan Kaidah Daqu Metode Praktis Hafal A-Qur'an, Yusuf Mansur: Ini Kontribusi Nyata bagi Generasi Penerus
Jum'at, 15 September 2023 - 15:44 WIB
JAKARTA - Saat ini banyak metode membaca Al-Qur'an yang telah dikenal masyarakat. Beragam metode ini lahir untuk membantu sekaligus mempermudah umat Islam dalam membaca sekaligus mempelajari Al-Qur'an sesuai dengan hukum bacaan dan tanda bacanya. Terbaru, segera diluncurkan metode Kaidah Daqu.
KH Yusuf Mansur, pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an , mengatakan, metode Kaidah Daqu menunjukkan komitmen nyata Daarul Qur'an dalam mencetak generasi penghafal Al-Qur'an.
"Ini kontribusi nyata Daarul Quran bagi dakwah Al-Qur'an di Indonesia dan pembentukan karakter generasi penerus bangsa,” kata Yusuf Mansur, yang juga Bacaleg DPR dari Partai Perindo untuk Dapil DKI Jakarta I (Jakarta Timur) itu.
Kaidah Daqu merupakan metode praktis belajar membaca Al-Qur'an khas dimiliki Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an.
Metode ini lahir setelah pembelajaran Al-Qur'an di Pesantren Daqu memakai metode yang telah beredar, tapi dirasa masih belum praktis untuk pembelajaran di Daqu. Lalu, setelah mempelajari keunggulan metode yang tersedia, Daarul Qur'an mencoba menciptakan metode membaca Al-Qur'an sendiri.
"Metode ini sebetulnya terinspirasi dari metode-metode yang telah beredar. Kami menyerap untuk melahirkan Kaidah Daqu," ujar ustadz Muhaimin selaku Kepala Biro Tahfizh di Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an.
Setidaknya, ada beberapa ciri khas Kaidah Daqu yang disebutkan oleh Muhaimin. Di antaranya, Kaidah Daqu disusun secara sistematis dengan mengambil semangat ‘ijazul Qur’an.
Kaidah Daqu juga dilengkapi dengan keterangan tajwid pada setiap bab ziyadah yang bersandar pada kitab Tajwid Mushowwar karya Dr. Aiman Suwaid.
Muhaimin juga melanjutkan penjelasannya, Kaidah Daqu diucapkan dengan menggunakan lagu yang orisinal dan ditulis dengan menggunakan dua standar mushaf, yaitu Mushaf Standar Indonesia dan Standar Timur Tengah. Hal ini memudahkan santri untuk beradaptasi saat menemukam beragam macam mushaf.
"Setiap materi baru di dalam Kaidah Daqu ditulis dengan menggunakan tinta merah, yang dilengkapi dengan goroibul qiroah dan juga tajwid teoritis serta praktis," ujar Muhaimin.
Dengan ciri khas tersebut, Kaidah Daqu mudah dipelajari oleh siapa pun, kapan pun, di mana pun, dan usia berapa pun.
Selain itu, Kaidah Daqu didukung oleh media pembelajaran baik luar jaringan (offline) maupun dalam jaringan (online).
"Saat ini untuk belajar Kaidah Daqu bisa dilakukan juga secara daring melalui Kampusqu.com, speaker Kaidah Daqu, dan menyusul aplikasi yang bisa diunduh di Google Play dan Appstore," tambah Muhaimin.
Kaidah Daqu sendiri sudah dipelajari oleh para santri dan siswa di institusi pendidikan Daarul Qur'an dari mulai tingkat TK hingga perguruan tinggi sejak beberapa tahun lalu. Mulai tahun ini, Kaidah Daqu akan bisa juga dipelajari oleh masyarakat umum.
Pada Minggu, 17 September 2023, bertempat di Masjid Nabawi, Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an, Ketapang, Tangerang, akan diluncurkan "Kaidah Daqu" untuk masyarakat umum.
"Bagi jamaah yang ingin hadir dan merasakan langsung belajar Kaidah Daqu bisa hadir ke peluncuran tersebut," kata Muhaimin.
Lihat Juga: Baca Qur’an Serentak di 5 Benua, Yusuf Mansur Bersyukur Daarul Qur'an Raih Rekor MURI Dunia
KH Yusuf Mansur, pendiri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an , mengatakan, metode Kaidah Daqu menunjukkan komitmen nyata Daarul Qur'an dalam mencetak generasi penghafal Al-Qur'an.
"Ini kontribusi nyata Daarul Quran bagi dakwah Al-Qur'an di Indonesia dan pembentukan karakter generasi penerus bangsa,” kata Yusuf Mansur, yang juga Bacaleg DPR dari Partai Perindo untuk Dapil DKI Jakarta I (Jakarta Timur) itu.
Kaidah Daqu merupakan metode praktis belajar membaca Al-Qur'an khas dimiliki Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an.
Metode ini lahir setelah pembelajaran Al-Qur'an di Pesantren Daqu memakai metode yang telah beredar, tapi dirasa masih belum praktis untuk pembelajaran di Daqu. Lalu, setelah mempelajari keunggulan metode yang tersedia, Daarul Qur'an mencoba menciptakan metode membaca Al-Qur'an sendiri.
"Metode ini sebetulnya terinspirasi dari metode-metode yang telah beredar. Kami menyerap untuk melahirkan Kaidah Daqu," ujar ustadz Muhaimin selaku Kepala Biro Tahfizh di Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an.
Setidaknya, ada beberapa ciri khas Kaidah Daqu yang disebutkan oleh Muhaimin. Di antaranya, Kaidah Daqu disusun secara sistematis dengan mengambil semangat ‘ijazul Qur’an.
Kaidah Daqu juga dilengkapi dengan keterangan tajwid pada setiap bab ziyadah yang bersandar pada kitab Tajwid Mushowwar karya Dr. Aiman Suwaid.
Muhaimin juga melanjutkan penjelasannya, Kaidah Daqu diucapkan dengan menggunakan lagu yang orisinal dan ditulis dengan menggunakan dua standar mushaf, yaitu Mushaf Standar Indonesia dan Standar Timur Tengah. Hal ini memudahkan santri untuk beradaptasi saat menemukam beragam macam mushaf.
"Setiap materi baru di dalam Kaidah Daqu ditulis dengan menggunakan tinta merah, yang dilengkapi dengan goroibul qiroah dan juga tajwid teoritis serta praktis," ujar Muhaimin.
Dengan ciri khas tersebut, Kaidah Daqu mudah dipelajari oleh siapa pun, kapan pun, di mana pun, dan usia berapa pun.
Selain itu, Kaidah Daqu didukung oleh media pembelajaran baik luar jaringan (offline) maupun dalam jaringan (online).
"Saat ini untuk belajar Kaidah Daqu bisa dilakukan juga secara daring melalui Kampusqu.com, speaker Kaidah Daqu, dan menyusul aplikasi yang bisa diunduh di Google Play dan Appstore," tambah Muhaimin.
Kaidah Daqu sendiri sudah dipelajari oleh para santri dan siswa di institusi pendidikan Daarul Qur'an dari mulai tingkat TK hingga perguruan tinggi sejak beberapa tahun lalu. Mulai tahun ini, Kaidah Daqu akan bisa juga dipelajari oleh masyarakat umum.
Pada Minggu, 17 September 2023, bertempat di Masjid Nabawi, Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an, Ketapang, Tangerang, akan diluncurkan "Kaidah Daqu" untuk masyarakat umum.
"Bagi jamaah yang ingin hadir dan merasakan langsung belajar Kaidah Daqu bisa hadir ke peluncuran tersebut," kata Muhaimin.
Lihat Juga: Baca Qur’an Serentak di 5 Benua, Yusuf Mansur Bersyukur Daarul Qur'an Raih Rekor MURI Dunia
(abd)